HOME, BisnisYuk

Simak Kiat Berikut untuk Mendapatkan Kredit Usaha Rakyat

Simak Kiat Berikut untuk Mendapatkan Kredit Usaha Rakyat

MOMSMONEY.ID - Pada awal tahun 2022, Pemerintah menaikkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Nasional menjadi Rp 373,17 triliun. Lantas, masih ada subsidi bunga 3% hingga bulan Juni 2022 mendatang. Nilai kredit tersebut naik 30,9% dari plafon tahun 2021 lalu yaitu sebesar Rp 285 triliun. 

Sejumlah bank pelat merah turut meningkatkan target penyaluran KUR di 2022. Termasuk di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang menargetkan penyaluran KUR senilai Rp 195 triliun pada 2022 atau setara 93,02% dari realisasi November 2021 sebesar Rp 181,39 triliun. Sementara alokasi KUR PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga meningkat hingga Rp 38 triliun atau naik 22,7% dari alokasi tahun lalu sebesar Rp 30,95 triliun.

CEO dan Co-Founder CrediBook, Gabriel Frans menyebut momentum peningkatan plafon KUR merupakan peluang bagi pelaku UMKM untuk mempercepat pertumbuhan bisnis. Dia bilang, KUR merupakan salah satu faktor pendorong keberlanjutan UMKM di tengah pandemi. Seiring dengan penyaluran KUR tahun lalu, pada kuartal II dan III 2021 tercatat pertumbuhan UMKM naik 1,55% menjadi 3,13% YoY. Selain itu, Produk Domestik Bruto (PDB) juga tumbuh 7,7% dimana UMKM berkontribusi lebih dari 60% pada PDB. 

"Tentu, kenaikan plafon KUR diharapkan dapat semakin mendorong pertumbuhan UMKM di tahun 2022,” ujar Gabriel.

Baca Juga: Tawarkan Diskon Sampai 90%, Promo Blibli 2.2 Berlaku Hingga 6 Februari 2022

Gabriel menambahkan, untuk meningkatkan peluang agar pengajuan KUR disetujui, penting untuk memperhatikan syarat yang ditentukan oleh lembaga penyalur. 

“Setiap lembaga penyalur KUR memiliki kriteria tertentu dengan prinsip kehati-hatian. Ini dilakukan untuk memastikan dana dapat tersalurkan tepat sasaran dan tepat guna. Pelaku UMKM perlu menampilkan profil usaha yang kredibel lewat laporan keuangan usaha yang baik,” tambah Gabriel.

Sebagai startup yang berangkat dari aplikasi pembukuan digital bagi usaha, CrediBook memberikan tips untuk memudahkan proses pengajuan KUR bagi pelaku UMKM

1. Mengurus Perizinan Usaha

Seluruh dokumen persyaratan KUR harus dilengkapi, termasuk perizinan usaha. Pelaku UMKM perlu memastikan usahanya telah memiliki legalitas, misalnya seperti yang dilansir situs Bank BRI yaitu Surat Ijin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK). 

Baca Juga: Promo FamilyMart Beli Nasi Ayam mulai Rp 8.500

Gabriel menegaskan pelaku UMKM kini bisa mengurus legalitas usaha dengan mudah secara online melalui website atau aplikasi digital. 

Selain untuk mendapatkan KUR, Gabriel bilang perizinan usaha akan memperluas potensi bisnis. Diantaranya seperti meningkatkan kredibilitas usaha dalam menjalin kerja sama dengan pihak lain dan mendapatkan sertifikasi. Ini juga turut membangun kepercayaan publik terhadap kualitas produk lokal.

"Maka dari itu, pelaku UMKM perlu segera mengurus legalitas usaha untuk mengembangkan bisnis yang lebih berdaya saing” ungkap Gabriel.

2. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Usaha

Memisahkan keuangan rumah tangga atau pribadi dan usaha menunjukkan profesionalitas pelaku usaha dalam mengelola arus kas (cashflow). Terlebih, pada tahap administrasi pengajuan KUR, pihak penyalur akan menganalisa riwayat transaksi dan kredit dari setiap calon peminjam. 

Baca Juga: Tips Dekorasi Rumah Zodiak Aries, Berani dan Penuh Semangat!

Untuk itu, pelaku UMKM direkomendasikan untuk memiliki rekening yang terpisah antara usaha dan pribadi. Ini akan memudahkan proses pengajuan pinjaman karena penelusuran riwayat transaksi dan kredit langsung berfokus pada kegiatan bisnis, tanpa tercampur dengan urusan pribadi. 

Itulah mengapa, menurut Gabriel, pelaku usaha perlu cermat dan menghindari mencampuradukkan keuangan pribadi dan bisnis. “Pemasukan bisnis sebaiknya tidak digunakan untuk membeli kebutuhan pribadi apapun," imbuhnya.

Sebagai alternatif, sisihkan sebagian dari keuntungan usaha untuk menggaji diri sendiri. Sistem gaji akan menghindari pemakaian uang usaha untuk kebutuhan pribadi. Kemudian, pisahkan pencatatan keuangan pribadi dan usaha. 

"Dengan begitu, pelaku UMKM bisa memantau pertumbuhan bisnisnya karena pengelolaan keuangannya lebih tertata,” jelas Gabriel.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 4 Kandungan Skincare untuk Melembapkan Kulit Pada Produk Skincare

3. Pencatatan Keuangan Rapi

Faktor pendorong keberhasilan pengajuan KUR lainnya adalah memiliki laporan keuangan usaha yang rapi. Laporan keuangan dapat digunakan sebagai dokumen pendukung yang menambah poin akuntabilitas untuk menilai kemampuan pelaku usaha dalam mengelola dana KUR. 

Semakin lengkap dokumen pendukung, bisa mempercepat proses pengajuan KUR.

Lebih lanjut, Gabriel menekankan sudah saatnya pelaku UMKM memanfaatkan teknologi digital untuk mengelola keuangan. 

Untuk memiliki laporan keuangan yang rapi, Gabriel mengatakan usahawan perlu membangun kebiasaan mencatat keuangan setiap harinya. Namun, jika mencatat keuangan secara manual, membutuhkan setidaknya 2 hingga 3 jam untuk melakukan rekap harian. Ini sangat memakan waktu dan tenaga. Tingkat akurasi dan kerapiannya juga kurang. 

"Oleh karena itu, pemanfaatan pembukuan digital seperti CrediBook akan memudahkan pelaku UMKM mencatat keuangan lebih praktis. Tanpa menghitung secara manual, usahawan bisa memiliki laporan keuangan yang rapi dalam hitungan menit. Selanjutnya, laporan keuangan tersebut bisa dilampirkan sebagai dokumen pendukung saat pengajuan KUR,” ungkap Gabriel.

Baca Juga: Yuk Simak, Ini Caranya Memilih Kulkas Sesuai Kebutuhan

Untuk diketahui, studi di negara lain juga menyebutkan bahwa pencatatan keuangan secara digital dapat meningkatkan kecepatan pengajuan pinjaman sebesar 30% serta meningkatkan persetujuan pinjaman sebesar 47%.

Gabriel menambahkan CrediBook mendukung pelaku UMKM memanfaatkan program bantuan KUR agar bisa meningkatkan usaha. 

Lebih lanjut, dia berpendapat pemanfaatan KUR juga perlu dibarengi dengan strategi alokasi dana setelah pengajuan diterima. Agar pembiayaan KUR betul-betul membantu usahawan semakin produktif meningkatkan bisnis serta mempertahankan kelancaran pengembalian. Ini bisa dilakukan dengan rutin mengikuti program pelatihan dan pengembangan kapasitas usaha. 

Misalnya seperti pelatihan pengelolaan keuangan, perizinan usaha, dan penggunaan media sosial yang juga banyak tersedia gratis dan bisa diakses secara online maupun offline. Sehingga pelaku usaha bisa mengelola dana KUR lebih bijak serta berinovasi sesuai tren dan digitalisasi. Dengan begitu, pemanfaatan pembiayaan KUR pun dapat lebih optimal.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Rice Cooker Philips, Ada yang Versi Digital!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News