HOME, BisnisYuk

Mau Membangun Bisnis? Simak Tips Berikut Ini

Mau Membangun Bisnis? Simak Tips Berikut Ini

MOMSMONEY.ID - Di tengah situasi tak menentu saat ini dan pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), meraih cuan besar dari bisnis tidaklah mudah. Berbagai strategi harus disiapkan agar menghasilkan omzet ratusan juta.

Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay mengatakan, modal kerap kali menjadi salah satu aspek pertimbangan utama seseorang dalam mulai berbisnis.

Padahal, strategi bisnis dan pemilihan target pasar yang tepat dapat menjadi sebuah landasan dasar untuk membangun bisnis.

Mematahkan asumsi masyarakat seputar jumlah modal dalam memulai bisnis, berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh para pelaku usaha yang ingin membangun bisnis dengan modal ratusan ribu.

Baca Juga: Lakukan Hal-Hal Ini Agar Lebih Bahagia

1. Tentukan target pasar 

Menciptakan sebuah ide bisnis dapat dimulai dengan menentukan target pasar yang ingin disasar. Berangkat dari langkah tersebut, pelaku usaha kemudian dapat mulai menciptakan solusi dari permasalahan yang dimiliki oleh target pasarnya.

Dengan begitu, para pelaku usaha dapat membangun strategi bisnis yang tepat dan menciptakan produk maupun jasa yang sesuai dengan masalah yang ingin dipecahkan oleh bisnis yang mereka rintis. 

Nanang Suherman, Owner Ayam Goreng Nelongso mengungkapkan, memulai usaha dengan modal sebesar Rp500.000, dirinya mulai merintis Ayam Goreng Nelongso yang saat itu hanya memiliki satu jenis menu.

tips Baca Juga: Tertarik Membuka Usaha Food Court? Simak Dulu Tips ini

Menu andalannya kala itu adalah paket nasi dengan sayap ayam dan sambal yang kami jual seharga Rp 5.000 saja. "Saya sengaja membuat paket menu murah meriah karena sejak awal saya bertekad untuk menyasar mahasiswa sebagai target pasar," katanya.

Itu sebabnya, Ayam Goreng Nelongso hingga sekarang selalu konsisten menghadirkan beragam menu terjangkau yang ramah bagi kantong mahasiswa. Selain itu, Nanang juga terus berupaya menerapkan strategi bisnis yang sesuai untuk menjangkau target pasar, seperti mendirikan gerai dekat area kampus, tempat kos, hingga menyediakan pembayaran digital seperti ShopeePay.

"Karena anak muda lebih suka cashless dan gemar mencari promo cashback agar lebih hemat. Saat ini, Ayam Goreng Nelongso memiliki 71 gerai yang tersebar di Indonesia," imbuh Nanang. 

2. Manfaatkan kekuatan platform digital

Tak bisa dipungkiri, pandemi covid-19 telah mendorong percepatan transformasi digital dan menuntut masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia untuk beradaptasi dengan perkembangan era digital.

Digitalisasi kini telah menjadi salah satu strategi yang efektif untuk menjangkau konsumen dan bersaing dengan pemain lain di industri. 

Ria Sarwono, Brand and Marketing Director Cottonink menambahkan, membangun brand ini dimulai dari satu langkah yang cukup sederhana.

Modal yang dikeluarkan pun tidak seberapa tetapi Ria dan rekannya Carline Darjanto, mencoba untuk memasarkan barang yang sesuai dengan tren dan diminati pasar pada saat itu.

Bisa dibilang dari dulu hingga sekarang, platform digital memiliki peranan yang cukup signifikan dalam pertumbuhan COTTOININK yakni mempertemukan penjual dengan konsumen dari Sabang sampai Merauke, bahkan Internasional sekalipun.

"Kami percaya bahwa komitmen inilah yang membawa Cottonink tumbuh sampai seperti sekarang. Di sisi lain platform digital memberikan pengalaman belanja yang efisien dan efektif bagi pelanggan setia Cottonink, termasuk adanya opsi layanan pembayaran digital yang memudahkan konsumen ketika berbelanja," ucap Ria.

Baca Juga: Rekomendasi Slow Cooker untuk menjaga Nutrisi Makanan Anak

3. Ukur risiko dengan cermat 

Dalam membangun sebuah bisnis, seorang pelaku usaha juga harus membuat proyeksi bisnis dengan perhitungan yang matang sehingga mereka dapat lebih siap menghadapi risiko bisnis ke depannya.

Namun, risiko bisnis tersebut dapat diminimalisir dengan strategi persiapan modal yang lebih matang. Modal yang dibutuhkan dalam membangun bisnis sebenarnya tidak melulu soal uang.

Menurut Fellexandro Ruby, Entrepreneur & Founder Negeri Pembelajar Edu-tech, membangun bisnis dengan modal minim juga harus turut disertai dengan dukungan modal lainnya seperti keterampilan membangun dan menjaga relasi, kreativitas, menggunakan platform digital, berkomunikasi, negosiasi dan kepemimpinan.

Baca Juga: Kiat Bertahan Hidup Jika Terkena PHK

Dalam mengelola bisnis dengan modal yang relatif kecil, pelaku usaha harus kreatif memaksimalkan modal keterampilan dirinya yang lain. Contohnya, pelaku usaha dapat memaksimalkan networking dengan mengajak konten kreator berkolaborasi dalam bisnis yang sedang dirintis.

Kolaborasi tersebut dapat dibangun dengan memberikan persentase saham dari keuntungan bisnis. Para konten kreator ini dapat menjadi salah satu kanal pemasaran yang efektif dalam meningkatkan brand awareness.

Pada dasarnya, kesuksesan sebuah bisnis tidak dapat terlepas dari soft skills mumpuni yang dimiliki oleh pendirinya.

"Namun yang perlu diingat, setiap keterampilan tersebut tentunya selalu dapat dipelajari dan dikuasai asalkan kita tidak pernah lelah untuk terus belajar,” tutup Fellexandro.

Baca Juga: Ada Disini, Investasi Reskadana Rp 100.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News