HOME, Keluarga

Langkah-Langkah dalam Membuat Sistem Akuaponik

Langkah-Langkah dalam Membuat Sistem Akuaponik

MOMSMONEY.ID - Budidaya ikan dan tanaman sekaligus ternyata bisa dilakukan di satu tempat loh, Moms. Keuntungan yang didapat bisa dua kali lipat! Sistem ini bernama akuaponik, yakni sistem pertanian yang dipadukan dengan akuapultur dengan hidroponik.

Dalam mekanismenya, akuaponik menimbulkan hubungan yang saling menguntungkan antara ikan dan tanaman. Kotoran ikan dapat menjadi pupuk untuk tanaman, tetapi menjadi beracun untuk ikan. Akan tetapi, tanaman akan mengurai toksin itu menjadi suplai oksigen pada air untuk ikan.

Jika Anda tertarik ingin mencobanya, berikut langkah-langkah menanam dengan sistem akuaponik:

Baca Juga: Sistem Akuaponik, Pelihara Ikan dan Tanaman dalam Satu Tempat

Alat dan Bahan

Dilansir dari cybex.pertanian.go.id, alat dan bahan untuk menenam sayur akuaponik terdiri dari pipa paralon minimal ukuran 3 inci. Untuk kolam. Anda bisa menyiapkan terpal, untuk ukuran 2x4 meter dan kedalaman 1 meter dapat menampung 1200 ekor ikan. Selain itu, Anda memerlukan pompa air listrik, gelas plastik untuk pot tanaman, dan media tanam selain tanah sesuai dengan kebutuhan tanaman Anda.

Siapkan Kolam dan benih ikan

Pembuatan kolam ini tidaklah sulit, hanya saja membutuhkan tenaga ekstra dan penentuan yang tepat. Jika Anda tidak memiliki banyak biasa untuk membangun kolam permanen, Anda dapat membuatnya dari terpal. Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di dalam tanah atau di permukaan tanah.

Baca Juga: Bibit Tanaman yang Cocok Ditanam untuk Tabulampot

Jika Anda ingin membangun di dalam tanah, Anda perlu menggali lahan tahan sesuai bentuk kolam dan ukuran terpal. Namun, jika ingin membangun kolam di atas permukaan tanah, Anda dapat membuatnya dengan bantuan bambu sebagai penompang.

Pemberian benih ikan juga bisa langsung dilakukan setelah Anda mengisi kolam dengan air. Anda dapat mengisinya dengan jenis ikan air tawar. Ikan akuaponik biasanya menggunakan ikan nila, ikan lele, ikan gurame, dan ikan air tawar lainnya. Mungkin sebelumnya, Anda perlu mempelajari cara budidaya ikan untuk memahami cara merawatnya.

Selain air, Anda dapat mengisi kolam dengan nutrisi yang dijual di toko pertanian. Hal ini untuk merangsang zat renik dalam kolam serta menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen dalam air kolam.

Siapkan Paralon dan Pot untuk Tanaman

Setelah alat dan bahan tanaman lengkap, Anda dapat menanam tanaman di dalam pot. Tanam seperti biasanya Anda menanam di dalam pot. Jangan lupa untuk membuat lubang pori-pori di bagian bawah paralon untuk tempat air masuk.

Lalu, lubangi paralon sesuai dengan ukuran gelas pot yang Anda miliki dengan jarak antarlubang sekitar 30 cm. Masukkan gelas pot yang sudah terisi dengan tanaman ke dalam paralon. Lalu, pasang susunan ini mengelilingi kolam.  

Baca Juga: Macam-Macam Alternatif Media Tanam Anorganik

Pemasangan Pompa Akuarium

Setelah pemindahan pot ke dalam paralon, selanjutnya Anda memasang pompa akuarium. Cara kerjanya, selang dari pompa tersebut dimasukkan ke dalam paralon, sehingga air dari kolam ikan bisa mengalir ke dalam paralon, kemudian kembali lagi ke kolam ikan.

Perawatan Lanjutan

Ikan di dalam kolam harus diberi pakan secara teratur setiap hari. Anda juga harus memperkirakan berapa jumlah pakan yang diberikan berdasarkan usia dan ukuran tubuh ikan yang dipelihara. Semakin besar ikan, semakin banyak pula jumlah pakan.

Untuk pemupukan tanaman, Anda tak perlu khawatir karena kotoran ikan adalah pupuk bagi tanaman. Namun, ikan yang masih kecil, masih memiliki jumlah kotoran yang sedikit. Maka, Anda dapat memberikan pupuk organik cair dan memberikannya di pangkal tanaman sayur saja.

Baca Juga: Cara Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Rumah Tangga

Penanggulangan hama dan penyakit tanaman lebih mudah dilakukan bila Anda menanam dalam skala pekarangan rumah saja. Sebenarnya, ancaman paling utama adalah bakteri pantogen yang berasal dari air kolam ikan itu sendiri.

Namun, Anda dapat menambahkan EM4 pada air kolam untuk menekan pertumbuhan bakteri. Tambahkan juga EM4 di setiap pangkal tanaman untuk pencegahan.

Tanaman dan ikan kemudian dapat dipanen sesuai dengan umur masing-masing jenis. Beberapa sayuran seperti kangkung dan sawi dapat dipanen lebih cepat daripada ikan, yakni sekitar 30 hari. Sedangkan ikan dapat dipanen dalam waktu 5-6 bulan.

Selanjutnya: Perawatan Tabulampot yang Harus Diperhatikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News