HOME, Keluarga

Macam-Macam Alternatif Media Tanam Anorganik

Macam-Macam Alternatif Media Tanam Anorganik

MOMSMONEY.ID - Bagi Anda yang sedang berencana untuk bercocok tanam, tetapi tidak memiliki waktu luang yang banyak, media tanam anorganik bisa digunakan untuk jangka waktu yang lebih panjang. Tak seperti media tanam organik yang mudah lapuk, media tanam anorganik dapat bertahan lebih lama dan permanen.

Media tanam anorganik merupakan media tanam yang memiliki kandungan mineral yang tinggi dan berasal dari proses pelakukan buatan baik secara mekanik maupun pelapukan secara kimiawi.

Bahan anorganik juga berasal dari bahan-bahan sintesis atau kimia yang dibuat di pabrik. Inilah alasan kenapa media tanam anorganik lebih tahan lama.

Baca Juga: 6 Cara Menanam Dengan Sistem Hidroponik

Kelebihan dari media ini adalah bersifat permanen, tingkat aerasi yang optimal, media tak terlalu lembap sehingga tak mudah mengalami pembusukan, terjamin sterilitasnya, dan dapat mencegah timbulnya penyakit pada tanaman.

Dilansir dari cybex.pertanian.go.id, berikut beberapa macam media tanam anorganik yang bisa dipakai:

Hidrogel

Hidrogel atau gel merupakan kristal-kristal polimer yang digunakan sebagai media tanam hidroponik. Media tanam ini sangat praktis dan efisien digunakan karena tak perlu repot mengganti yang baru, menyirami, atau bahkan memberi pupuk.

Uniknya, media tanam ini memiliki beragam warna yang dapat meningkatkan keindahan sekaligus memanjakan mata.

Kelebihan lainnya, hidrogel dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman karena air dan nutrisi selalu tersedia, serta mengurangi pencemaran lingkungan dari erosi dan air tanah.

Hidrogel biasanya digunakan untuk jenis tanaman indoor, seperti philodendron, anthurium, dan tanaman-tanaman berakar lunak lainnya.

Baca Juga: Manfaat yang Diperoleh Saat Menaruh Kaktus di Dalam Ruangan

Pasir

Pasir merupakan material butiran yag terdiri dari partikel batuan dan mineral yang terpecah halus. Hal ini cocok untuk menggantikan fungsi tanah sebagai media tanam.

Pasir dapat digunakan sebagai media penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek batang tanaman. Jenis pasir yang biasa digunakan adalah pasir malang dan pasir bangunan.

Kelebihan dari media tanam ini adalah kemudahannya dalam penggunaan, dapat meningkatkan sistem aerasi dan drainase media tanam. Selain itu, pasir bersifat cepat kering sehingga proses pengangkatan bibit tanaman yang sudah cukup umur dapat dengan mudah dipindahkan ke media lain.

Kendati demikian, media pasir lebih banyak membutuhkan pengairan dan pemupukan. Penggunaan pasir akan lebih baik bila dikombinasikan dengan campuran bahan anorganik lain, seperti kerikil, batu-batuan, atau bahan organik sesuai dengan jenis tanamannya.

Kerikil

Media tanam kerikil, tak jauh berbeda dengan media tanam pasir. Bedanya, kerikil memiliki pori-pori makro yang lebih banyak. Media ini juga sering digunakan untuk budidaya tanaman hidroponik.

Saat ini, kerikil sintetis banyak dijumpai sebagai media tanam. Bentuknya menyerupai batu apung, yakni memiliki rongga-rongga udara sehingga bobotnya lebih ringan.

Kelebihan dari media tanam ini adalah kemampuannya cukup baik dalam menyerap air, sistem drainase yang dapat mempertahankan kelembapan dan sirkulasi udara, serta tidak menekan pertumbuhan akar.  

Baca Juga: Simpan Tanaman di Dalam Ruangan Benarkah Bikin Sehat?

Pecahan batu bata

Pecahan batu bata juga dapat dijadikan sebagai media tanam. Fungsinya adalah untuk melekatkan akar. Namun, ukuran yang digunakan harus dibuat kecil. Semakin kecil ukuran batu bata, semakin tinggi kemampuan daya serap terhadap air dan unsur hara.

Sayangnya, media tanam pecahan batu bata ini memiliki unsur hara yang sangat sedikit. Selain itu, kebersihan dan sterilisasi belum terjamin. Untuk media ini, Anda tetap membutuhkan pupuk untuk memenuhi kebutuhan tanaman.

Kendati demikian, bata bata tidak mudah lapuk. Sangat cocok digunakan untuk media tanam di dasar pot seperti tanaman anggrek.

Spons

Spons memiliki sifat yang sangat ringan sehingga mudah dipindah-pindahkan. Namun, setelah direndam atau disiram air akan menjadi berat dengan sendirinya sehingga dapat menegakkan tanaman.

Kelebihan media tanam ini adalah tingginya serap terhadap air dan unsur hara unsur hara esensial. Sayangnya, media ini tidak dapat bertahan lama karena mudah hancur. Biasanya digunakan untuk media tanaman hias bunga potong.

Tanah Liat

Tanah liat merupakan jenis tanah yang bertekstur paling halus dan lengket. Tekstur ini membuat karakteristik tanah liat berpori-pori kecil lebih banyak daripada pori-pori besar sehingga dapat mengikat air cukup kuat.

Akan tetapi, media tanam ini sangat miskin unsur hara sehingga perlu diberi tambahan pupuk atau dikombinasikan dengan media tanam lain. Media yang cocok untuk dikombinasikan dengan tanah liat adalah pasir dan humus. Dengan kombinasi ketiganya, media ini cocok dijadikan sebagai media penyemaian, cangkok, dan bonsai.

Vermikulit

Vermikulit merupakan salah satu media tanam hidroponik. Media ini dihasilkan dari pemanasan kepingan-kepingan mika serta mengandung potassium dan kalsium. Vermikulit sangat cocok digunakan untuk pembibitan dan pertumbuhan tanaman.

Vermikulit memiliki sifat kapasitas tukar kation (ion positif) yang tinggi, terutama keadaan padat dan saat basah.

Baca Juga: Pelihara Kaktus Dapat Meningkatkan Kondisi Fisik dan Mental

Kelebihan dari media ini adalah dapat meningkatkan daya serap air, memiliki kelembapan yang baik, tahan terhadap proses pengompakan selama proses setek atau semai, dan dapat menahan lebih banyak kalium, kalsium, dan magnesium tumbuhan.

Gabus (styrofoam)

Gabus atau styrofoam terbuat dari kopolimer styrene yang dijadikan sebagai media tanam. Awalnya, styrofoam hanya digunakan sebagai media penyesuaian diri bagi tanaman sebelum dipindahkan ke lahan. Namun, kini dapat digunakan sebagai campuran media tanam untuk meningkatkan porositas media tanam.

Sebagai campuran, styrofoam yang digunakan harus berbentuk yang sudah dihancurkan menjadi bola-bola kecil. Campuran ini akan membuat media tanam menjadi ringan. Namun, untuk media tanam biasa, bisa menggunakan styrofoam berukuran 1x1x1 cm.

Kelebihan media ini adalah mudah didapatkan, bahannya cocok untuk tandon nutrisi, dan potongan styrofoam akan memberi celah sehingga terjadi pertukaran udara yang lebih baik.

Selanjutnya: Mengenal Metode Menanam Hidroponik untuk Pemula

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News