Keluarga

Yuk, Simak Tips Gaya Komunikasi dalam Pengasuhan Anak

Yuk, Simak Tips Gaya Komunikasi dalam Pengasuhan Anak

MOMSMONEY.ID - Berikut ini tips gaya komunikasi dalam pengasuhan anak, yuk, para Moms simak.

Sebagai pendidik pertama bagi anak, seorang ibu perlu berperan aktif dan kreatif dalam mengawasi serta memberikan edukasi terhadap anak-anaknya.

Namun, hal tersebut tidaklah mudah, terlebih lagi dengan perkembangan pesat teknologi saat ini yang mengubah pola komunikasi di dalam keluarga.

Mengasuh dan mendidik anak adalah proses yang panjang. Sejauh ini tidak ada ukuran pasti benar atau salah dalam mendidik anak.

Terlepas dari itu, Ibu tetap harus banyak mencari informasi seputar mendidik anak. Salah sedikit, dampaknya bisa berhubungan dengan masa depan anak.

Desti Apryanggun, psikolog anak, menyebutkan, ada tiga cara yang dikenal dalam gaya komunikasi pada pengasuhan anak, yakni pasif, agresif, dan asertif.

Orangtua yang mengadopsi gaya pasif cenderung memberi kebebasan seluas-luasnya ke anak.

Praktis, orangtua lebih menuruti apa yang dimaui si anak karena sulit mengungkapkan yang diinginkan. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang sulit dikontrol dan sering melawan.

Baca Juga: Baik untuk Tumbuh Kembang Anak, Inilah 5 Manfaat Buah Naga

Sedangkan gaya agresif lebih condong memposisikan orangtua lebih dominan sehingga banyak memaksa dan menekan anak.

Orangtua yang menerapkan gaya agresif secara tak sadar kerap melontarkan kalimat perintah yang memaksa dan intimidasi agar anak menurutinya.

Berhadapan dengan orangtua dengan gaya ini akan membuat anak jadi pendiam, frustrasi, dan ada pula yang berontak lalu menunjukkan sikap agresifnya di luar rumah.

Berbeda dengan gaya pasif maupun agresif, gaya asertif berada di tengah antara keduanya. Gaya asertif lebih mengedepankan komunikasi terbuka antara orangtua dan anak, jadi disini tidak ada yang saling mendominasi.

Tapi, ibu harus lebih aktif untuk menggali informasi seputar kebutuhan, keinginan, dan harapan buah hati.

"Tidak hanya yang disampaikan anak, Ibu juga perlu sensitif melihat dan memahami pesan nonverbal yang diperlihatkan anak agar dapat lebih mengerti situasi yang dialaminya," kata Desti.

Supaya dapat maksimal mengembangkan gaya asertif, berikut beberapa cara yang disarankan oleh Desti Apryanggun:

Baca Juga: Yuk Kenali Soal Generasi Zalpha, Generasi Antara Gen Z dan Alpha

1. Tegas bukan berarti keras

Sikap tegas diperlukan dalam mendidik anak, namun bukan berarti bersikap keras/ kasar pada anak. Tegas berarti berpegang teguh pada aturan yang sudah disepakati bersama tapi tanpa merugikan atau menyakiti siapapun.

Saat menunjukkan sikap tegas, lebih baik hindari menggunakan gestur tubuh, gaya bicara, maupun intonasi yang mengintimidasi anak.

2. Jalin komunikasi yang nyaman

Jadilah pendengar yang baik, karena dari mendengar kita bisa memahami lebih banyak. Ibu bisa membangun kebiasaan yang membuat anak lebih terbuka sehingga pandangan dan pendapatnya mau disampaikan pada Ibu. 

Banyak momen yang bisa dijadikan kesempatan, misalnya, dengan melakukan kegiatan pillow talk jelang tidur. Kebiasaan ini bisa meningkatkan bonding sehingga anak akan merasa nyaman menjalin komunikasi dengan Ibu.

Baca Juga: Moms, Inilah 8 Cara Membantu Anak Membangun Self-Esteem atau Penghargaan Diri

3. Membuat konsensus (kesepakatan bersama)

Bukan hanya memberikan solusi atas situasi yang dialami anak, Ibu juga perlu mengajak anak membangun komitmen bersama. Ketika ada suatu masalah yang dialami dan sudah ada pemecahan masalah, konsensus menjadi langkah bersama. 

Mungkin secara teoritis tampak mudah, namun  tak semua orang terbiasa dengan gaya asertif. Tantangan utama bisa berasal dari anak yang cenderung canggung, segan, atau malu.

Di sinilah peran Ibu untuk membantu dan berperan serta aktif mengajak anak untuk lebih terbuka. Namun, tidak semua anak bisa terbuka dan banyak bercerita kepada orang tua.

Penyebabnya adalah waktu komunikasi yang jarang dan juga kurangnya kesempatan berbicara. Salah satu aktivitas yang bisa dicoba untuk menjalin komunikasi yaitu makan bersama anak.

Pada aktivitas ini akan memberikan banyak kesempatan bagi anak dan Ibu untuk bercerita apa saja yang sudah terjadi.

Baca Juga: Tips Menyiapkan Iuran Tak Terduga di Sekolah Anak

Dalam menjawab kebutuhan ngemil saat momen berkomunikasi tersebut, PT United Family Food (UNIFAM) menghadirkan Pino Es Serut Buah sebagai santapan es serut buah bagi anak-anak juga ibu yang memberikan pengalaman seru dan menyenangkan.

Pino Es Serut Buah dilengkapi dengan kandungan vitamin B1, B3, B6, dan B12.

Anastasia A. R., Marketing Communication Manager UNIFAM mengatakan dengan ngemil bersama menjadi kesempatan baik untuk saling mengenal, berdiskusi, merencanakan sesuatu, bertukar pikiran, atau sekadar menceritakan hal-hal yang lucu.

Suasana makan bersama dengan topik pembicaraan yang menyenangkan membuat anak nyaman bercerita apapun kepada orang tua.

"Sensasi serut-serut es sampai menumpuk dan segarnya rasa buah yang beragam diharapkan mampu menjadi momen ice breaking untuk membuka komunikasi Ibu dan Anak," jelas Anastasia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News