HOME, Santai

Yuk, Kenali Tanda Tanda Toxic Positivity

Yuk, Kenali Tanda Tanda Toxic Positivity

MOMSMONEY.ID - Pernah mendengar istilah Toxic Positivity? Istilah yang menjadi populer di sosial media lantaran semakin maraknya gaya hidup positif. Lalu apakah gaya hidup tersebut tidak baik untuk dilakukan? Tentu tidak. 

Hal hal positif yang berlebih juga ternyata memiliki efek buruk yang disebut sebagai toxic positivity. Medical News Today menyatakan dalam lamannya bahwa toxic positivity adalah sebuah asumsi untuk selalu berpikir positif dalam menghadapi permasalahan. Namun melupakan emosi dan menjauhi pikiran negatif.

Padahal pikiran negatif dan emosi perlu untuk dirasakan dan diungkapkan. Toxic positivity ini berbeda dengan sikap optimis. Karena orang yang mengalami hal ini biasanya hanya ingin memikirkan hal positif daripada untuk menghadapi permasalahan mereka sendiri.

Baca Juga: Apa Sih Delayed Sleep Phase Syndrome Itu? Yuk, Kenali Lebih Jauh

Selain itu mereka juga cenderung untuk mengabaikan emosi yang mereka rasakan dan merasa tidak memerlukan bantuan orang lain. Melansir dari laman Very Well Mind, toxic positivity bisa menjadi berbahaya bagi orang yang tengah melalui kesulitan dalam hidup mereka.

Merasa malu, menyebabkan rasa penyesalan, memperlambat pertumbuhan emosi seseorang, dan minimnya interaksi yang dibuat bersama orang lain adalah dampak buruk dari toxic positivity.

Beberapa contoh tindakan yang masuk dalam kategori toxic positivity adalah seperti menyarankan seseorang untuk berhenti bersedih dalam kesusahannya, meminta seseorang untuk fokus berpikir hal postif daripada hal yang sudah hilang atau berlalu, hingga merasa menyesal ketika harus merasa bersedih, marah, dan kecewa.

Baca Juga: Kebiasaan Ini Ternyata Bisa Memperburuk Anxiety, Yuk Cari Tahu

Selain itu, mengangap remeh orang yang tidak memiliki sikap positif juga merupakan sebuah tindakan toxic positivity. Mengatakan bahwa kebahagiaan merupakan pilihan juga salah satu bentuk toxic positivity. Karena apabila seseorang merasakan rasa sedih maka itu adalah kesalahan mereka karena tidak memilih untuk bahagia.

Lalu bagaimana cara untuk menjauhi toxic positivity? Yang pasti adalah untuk mulai berpikir bahwa emosi negatif dan perasaan sedih adalah hal yang normal. Bercerita dengan orang yang dipercaya dan tidak judgemental juga bisa menjadi cara untuk menjauhi toxic positivity.

Laman Health Line juga menyebutkan bahwa penting untuk mendengar dan memberikan validasi tentang perasaan orang lain. Orang lain tentunya memiliki sikap yang berbeda dalam menghadapi permasalahan dan emosinya. Maka dari itu penting untuk memaklumi cara yang dilakukan orang lain dalam menunjukkan emosinya. 

Selanjutnya: Selain Free Guy, Ini Dia 3 Rekomendasi Film Yang Dibintangi Ryan Reynolds

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News