Keluarga

Selain Covid-19, Waspada 2 Virus Mematikan Ini Sedang Menyebar

Selain Covid-19, Waspada 2 Virus Mematikan Ini Sedang Menyebar

MOMSMONEY.ID - Selain Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan penyebaran 2 virus mematikan lainnya. Waspada!

Kedua virus mematikan tersebut adalah flu burung A (H5N1) dan Marburg. 

WHO menyebutkan, pada 23 Februari 2023, Cambodia International Health Regulations (IHR) melaporkan satu kasus virus flu burung A (H5N1) pada manusia. 

Kasus kedua adalah kontak keluarga dari kasus pertama yang Cambodia IHR laporkan pada 24 Februari 2023. 

Kasus pertama adalah seorang gadis berusia 11 tahun dengan pneumonia berat dari Provinsi Prey Veng di selatan Kamboja. Dia meninggal pada 22 Februari 2023.

Kasus kedua adalah ayah dari anak perempuan itu yang tidak menunjukkan gejala dan menjalani isolasi di rumahsakit rujukan. 

Baca Juga: Berpotensi Menular ke Manusia, Pemerintah Waspadai KLB Flu Burung Clade Baru

"Investigasi wabah sedang berlangsung termasuk menentukan paparan virus dari dua kasus tersebut," sebut WHO yang keterangan tertulis yang MomsMoney terima Senin (27/2).

Ini adalah dua kasus pertama flu burung A yang Kamboja laporkan sejak 2014. Pada Desember 2003, Kamboja melaporkan wabah Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) H5N1 untuk pertama kalinya yang menyerang unggas liar. 

Sejak saat itu, hingga 2014, kasus manusia akibat penularan dari unggas ke manusia terjadi secara sporadis di Kamboja.

Infeksi H5N1 pada manusia bisa menyebabkan penyakit yang parah dan memiliki tingkat kematian yang tinggi.

H5N1 termasuk dalam clade 2.3.2.1c, dan mirip dengan virus clade 2.3.2.1c yang menyerang unggas di Asia Tenggara sejak 2014.

Baca Juga: Bertambah, Covid-19 Subvarian Kraken di Indonesia Jadi 6 Kasus

Sementara di Equatorial Guinea, menurut WHO, pada 7 Februari 2023, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Equatorial Guinea melaporkan kematian sejumlah orang yang diduga demam berdarah.

Pada 12 Februari 2023, satu sampel terkonfirmasi positif virus Marburg melalui tes RT-PCR di Institut Pasteur di Dakar, Senegal.

Ini adalah wabah penyakit virus Marburg (MVD) pertama yang dilaporkan di Equatorial Guinea. Pasien mengalami demam, muntah tidak berdarah, diare berdarah, dan kejang-kejang, kemudian meninggal pada 10 Februari 2023. 

Kasus tersebut juga memiliki kaitan epidemiologis dengan empat kasus meninggal dari salah satu desa di Distrik Nsoc-Nsomo.

Per 21 Februari 2023, jumlah kumulatif kasus virus Marburg adalah sembilan, termasuk satu kasus terkonfirmasi, empat kasus probable, dan empat kasus suspek. Semua pasien meninggal.

Baca Juga: Masyarakat Umum Sudah Bisa Vaksin Booster Kedua, Gratis

"Investigasi terus dilakukan untuk menemukan kasus tambahan. WHO mendukung respons dengan memperkuat pelacakan kontak, manajemen kasus, pencegahan dan pengendalian infeksi, laboratorium, komunikasi risiko, dan keterlibatan masyarakat," sebut WHO.

WHO menilai risiko yang ditimbulkan oleh virus Marbur tinggi di tingkat nasional, sedang di tingkat regional, dan rendah di tingkat global.

Virus Marburg adalah penyebab MVD, yang memiliki rasio fatalitas kasus hingga 88%. MVD awalnya terdeteksi pada 1967, setelah wabah simultan di Marburg dan Frankfurt di Jerman serta di Beograd, Serbia.

Kelelawar buah Rousettus aegyptiacus dianggap sebagai inang alami bagi virus Marburg, kemudian ditularkan ke manusia.

Marburg menyebar melalui penularan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung (kulit yang rusak atau selaput lendir) dengan darah, sekresi, organ atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi.

Serta, dengan permukaan dan bahan (misalnya selimut, pakaian) yang terkontaminasi dengan cairan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News