Bugar

Bertambah, Covid-19 Subvarian Kraken di Indonesia Jadi 6 Kasus

Bertambah, Covid-19 Subvarian Kraken di Indonesia Jadi 6 Kasus

MOMSMONEY.ID - Virus Corona subvarian Kraken di Indonesia terus bertambah. Kementerian Kesehatan mengumumkan saat ini total kasus Covid-19 Kraken menjadi 6 kasus.

"Sejak Desember 2022 kita ada satu pasien, Januari tambah 5 pasien jadi total saat ini ada 6 pasien. Gejala pada pasien ini 4 di antaranya tidak bergejala dan dua pasien dengan gejala ringan,” ujarJuru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril dalam keterangan tertulis, Senin (20/6).

Syahril menyebut, dari 6 pasien tersebut, dua diantaranya adalah pelaku perjalanan luar negeri dari Polandia dan lainnya setelah pulang dari umroh.

Sementara 4 pasien lainnya yakni satu pasien perempuan berusia 46 tahun, sudah melakukan vaksinasi booster, tetapi tidak bisa dilanjutkan penyelidikan epidemiologi karena yang bersangkutan tidak tinggal di alamat yang diberikan. Terkait hal itu sudah dikomunikasikan ke pengurus desa setempat dan pasien saat ini sudah dinyatakan sembuh.

Kedua, perempuan berusia 22 tahun, sudah melakukan vaksinasi sbooster lebih dari 6 bulan. Gejalanya ringan tanpa komorbid, saat ini sudah selesai melaksanakan isolasi mandiri dan dinyatakan sembuh.

Selanjutnya ada pasien laki-laki berusia 47 tahun dan pasien keempat perempuan berusia 37 tahun. Keduanya saat ini sedang proses penyelidikan epidemiologi.

Baca Juga: Lakukan Rutin! Ini 5 Gerakan Olahraga untuk Menjaga Kesehatan Mata

Tak hanya Kraken, Kemenkes pun terus memantau varian omicron subvarian CH.1.1 atau varian orthus di Indonesia. Sejauh ini Kemenkes pun mencatat adanya konfirmasi 14 kasus varian omicron varian Orthrus di Indonesia.

Varian Orthrus saat ini masuk dalam kategori variants under monitoring (VuM) Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu garis keturunan dari varian BA 2.75. Artinya varian ini dicurigai memiliki karakteristik virus yang memicu risiko di masa mendatang.

“Saat ini Kementerian Kesehatan juga terus melakukan pemantauan terhadap Varian Orthrus ini, baik di tingkat nasional maupun daerah, meskipun dan sampai saat ini belum menyebabkan kenaikan kasus. Kendati demikian kami akan terus lakukan pemantauan," ujar Syahrul.

Kedua varian virus memiliki karakteristik lebih cepat menular dibandingkan dengan sub varian sebelumnya. Selain itu juga masih belum cukup bukti yang menunjukkan tingkat kesakitan dan kematian akibat orthrus lebih parah dari sub varian sebelumnya.

Dia juga meminta agar masyrakat segera melengkapi diri dengan vaksinasi lengkap hingga booster, termasyk booster kedua untuk meningkatkan titer antibodi dan memperpanjang masa perlindungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News