HOME, Keluarga

Pernah Bayangkan Tanaman dalam Wadah Kaca? Ini Namanya Terrarium

Pernah Bayangkan Tanaman dalam Wadah Kaca? Ini Namanya Terrarium

MOMSMONEY.ID - Anda mungkin ingin memiliki tanaman hias yang unik dan tak biasa, tetapi perawatannya harus mudah.

Nah, ada sebuah rekomendasi untuk mewujudkannya. Namanya terrarium. Jika Anda belum pernah mendengar, Anda mungkin akan mengaitkannya dengan akuarium.

Akan tetapi, terrarium tidak menggunakan air dan ikan dalam menghidupkan ekosistemnya.

Yuk, kenali lebih jauh tentang terrarium.

Apa Itu Terrarium?

Terrarium berasal dari bahasa Latin terra (bumi) dan arium (tempat atau wadah). Maka, dapat dipastikan bahwa isi terrarium hanya berasal dari tanah, seperti tumbuhan dan tanah.

Dilansir dari Almanac.com, terrarium adalah ekosistem miniatur yang terbuat dari tanah, batu, dan tanaman yang disusun dalam toples atau wadah kaca tertutup. Ini seperti taman rumah kaca mini!

Baca Juga: Tanaman Berbunga Ini Bisa Mekar Sepanjang Tahun. Layak Dikoleksi!

Sejarah Terrarium

Asal usul terrarium ini ditemukan pertama kali oleh dokter di London yang bernama dr. Nathaniel Ward pada awal tahun 1800-an.

Saat itu, dia menempatkan kepompong dalam toples tertutup, sehingga dia bisa mengamati munculnya ngengat sphinx.

Tanpa sadar, beberapa tanaman muncul dari tanah di dasar toples, termasuk pakis yang tumbuh subur. Ini mengejutkan Ward karena dia tak berhasil menanam pakis di halaman rumahnya sendiri.

Dari penemuan mengejutkannya ini, Ward membuat beberapa wadah pakis yang kemudian disebut sebagai peti Wardian.

Terrarium awal ini kemudian menjadi populer, terutama di kalangan orang kaya, yang memiliki kotak hiasan besar untuk dibuat menjadi terrarium tanaman hias, taman mini, hingga pemandangan hutan.

Isi Terrarium

Tujuan terrarium sebenarnya sebagai hiasan dekorasi, maka keindahan di dalamnya harus benar-benar diperhitungkan.

Dilansir dari Britannica, tanaman yang biasa ditanam di terrarium pada suhu dingin seperti lumut, lumut kerak, bloodroot, pakis kayu, violet, trailing arbutus, dan anemon.

Sementara pada suhu yang lebih hangat, dapat berisi berbagai begonia, puring, peperomia, ara merayap, cemara cina, dan tanaman tropis lainnya.

Lapisan bawah terrarium tanaman biasanya berisi pasir atau kerikil besar yang dicampur dengan sedikit arang.

Di atasnya ada lapisan tanah setebal 2-3 cm atau sekitar 1 inci. Saat ini, ada banyak hiasan tambahan untuk di dalam terrarium, seperti jalan setapak, pagar, dan lampu.

Baca Juga: Benarkah Air Gula Bermanfaat untuk Tanaman? Simak Penjelasannya!

Bagaimana Cara Terrarium Bekerja?

Saat ini, terrarium terbagi menjadi dua kategori berbeda, yakni terrarium terbuka dan tertutup. Setiap jenis ini bekerja dengan cara yang berbeda.

Terrarium tertutup adalah ekosistem yang berfungsi penuh, karena seluruhnya terisolasi di dalam wadah transparan tertutup rapat.

Tanaman di dalamnya mendapatkan nutrisi dari dalam tanah yang terus-menerus didaur ulang. Saat tanaman tumbuh, dia akan mengambil nutrisi dari dalam tanahnya. Saat kemudian tanaman mati, dia akan mengembalikannya lagi ke tanah.

Begitu pula dengan air di dalam terrarium yang menciptakan siklus air mini melalui transpirasi dan kondensasi.

Baik tanaman dan tanah di terrarium melepaskan uap air. Ini mengembun di dinding terrarium dan jatuh kembali ke tanah untuk digunakan lagi.

Siklus ini sama seperti hujan di ekosistem alam ini. Maka, mereka tetap membutuhkan sinar matahari.

Tanaman yang tumbuh paling baik di terrarium tertutup adalah tanaman yang menyukai kelembapan, seperti pakis, lumut, dan baby tears.

Sementara terrarium terbuka, secara permanen terbuka ke lingkungan luar, sehingga ada banyak sirkulasi udara di seluruh terrarium.

Kelembapan juga berkurang karena tidak ada siklus air seperti di terrarium tertutup. Kondisi ini menyebabkan terrarium lebih kering dan sedikit lembap. Ini ideal untuk tanaman seperti kaktus dan sukulen.

Namun, Anda harus menyirami terrarium terbuka setiap beberapa minggu dan memberi mereka banyak cahaya sinar matahari langsung agar tetap sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News