HOME, Bugar

Penyakit Aritmia: Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya

Penyakit Aritmia: Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya

MOMSMONEY.ID - Aritmia adalah suatu penyakit yang terjadi karena impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung normal tidak bekerja dengan baik atau mengalami gangguan, dikutip dari Healthline.

Aritmia terjadi ketika impuls listrik yang berfungsi mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik. Untuk menentukan apakah pasien menderita aritmia, dokter akan menanyakan gejala yang muncul dan mendengarkan detak jantung pasien.

Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi di bawah ini:

1. Konsumsi obat pilek atau obat alergi

2. Sleep apnea

3. Hipertensi

4. Diabetes

5. Gangguan tiroid, misalnya hipertiroidisme

6. Kelainan katup jantung

7. Penyakit jantung bawaan

8. Penyakit jantung koroner

9. Serangan jantung

10. Kardiomiopati

Baca Juga: Kandungan Nutrisi dan Manfaat Terong untuk Kesehatan Tubuh

Berikut ini penyebab yang dapat mengakibatkan aritmia, antara lain:

1. Ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah. Kadar elektrolit seperti kalium, natrium, kalsium, dan magnesium dapat mengganggu impuls listrik jantung, sehingga mengakibatkan aritmia.

2. Penggunaan narkoba. Penggunaan obat-obatan terlarang dapat memengaruhi kerja jantung, sehingga meningkatkan risiko terjadinya aritmia.

3. Efek samping obat-obatan. Beberapa obat batuk dan pilek yang dijual bebas dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami aritmia.

4. Banyak mengonsumsi alkohol. Konsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan dapat mempengaruhi impuls listrik jantung, sehingga meningkatkan risiko terjadinya aritmia.

5. Banyak mengonsumsi kafein atau nikotin (merokok). Kafein dan nikotin menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dari normal, sehingga mengakibatkan aritmia.

6. Gangguan kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif mampu meningkatkan risiko terjadinya aritmia.

7. Sleep apnea obstruktif. Pada keadaan ini, pernapasan yang dialami pengidap penyakit ini akan terganggu saat tidur dan dapat meningkatkan risiko aritmia.

8. Diabetes. Diabetes yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan aritmia.

9. Hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi dapat menyebabkan dinding bilik kiri jantung menebal dan menjadi kaku, sehingga aliran listrik jantung terganggu.

9. Penyakit jantung koroner, gangguan lain pada jantung, atau riwayat operasi jantung.

10. Penyempitan pembuluh darah arteri jantung, serangan jantung, kelainan pada katup jantung, gagal jantung, dan kerusakan jantung lainnya merupakan faktor risiko dari hampir segala jenis aritmia.

Baca Juga: Waspadai Serangan Panik! Kenali Gejala dan Penyebabnya

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya aritmia, antara lain:

1. Menghindari dan mengurangi stres.

2. Mengonsumsi makanan sehat.

3. Menjaga berat badan ideal.

4. Tidak sembarangan mengonsumsi obat tanpa petunjuk dari dokter, terutama obat batuk dan pilek yang mengandung zat stimulan pemicu jantung berdetak cepat.

5. Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.

6. Tidak merokok.

7. Berolahraga secara teratur.

Penderita penyakit jantung perlu melakukan kontrol rutin ke dokter agar kondisi penyakitnya tidak semakin memburuk dan menimbulkan aritmia.

Penderita juga perlu mengonsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter, dan segera ke dokter begitu gejala memburuk.

Selanjutnya: Kandungan Nutrisi dan Manfaat Petai untuk Kesehatan Tubuh 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News