HOME, Keluarga

Mengenal Pupuk Organik Guano dari Kotoran Kelelawar

Mengenal Pupuk Organik Guano dari Kotoran Kelelawar

MOMSMONEY.ID - Pupuk organik kini sedang gencar disarankan untuk digunakan dalam kegiatan berkebun. Jenis pupuk organik sangat beragam, ada pupuk kompos, pupuk bokashi, pupuk organik cair, pupuk kandang, dan lain-lain. Banyak yang menggunakan dua jenis pupuk organik, yakni kompos dan kandang.  Akan tetapi, tahukah Anda tentang pupuk guano?

Pupuk guano pada dasarnya sama dengan pupuk kandang, karena berasal dari kotoran hewan. Dilansir dari cybex.pertanian.go.id, pupuk guano adalah jenis pupuk organik yang terdapat di gua, seperti gua kelelawar yang dihasilkan dari kotora hewan kelelawar yang sudah mengendap lama di dalam gua dan telah bercampur dengan tanah serta bakteri pengurai. Selain kelelawar, pupuk guano juga dapat berasal dari kotoran jenis burung laut dan anjing laut.

Baca Juga: Ini yang Akan Terjadi Bila Tanaman Kekurangan Sinar Matahari

Berdasarkan sejarahnya, Guano pertama kali dikenal di Peru sekitar tahun 1850-1880an sebagai barang perdagangan utama. Jenis guano yang ideal dapat ditemukan di daerah yang iklimnya kering. Guano dipanen di sejumlah pulau yang ada di Samudera Pasifik, misalnya Kepulauan Chincha dan Nauru, serta samudera lainnya seperti Pulau Juan de Nova.  Pulau-pulau itu merupakan tempat tinggal bagi koloni burung laut massal selama berabad-abad dan telah dikumpulkan pupuknya hingga kedalaman beberapa meter. Namun, Peru yang paling terkenal akan guanonya.

Di Samudera Hindia, tambang guano ditemukan di Pulau Natal yang awalnya dikelola oleh Inggris dengan mendatangkan pekerja tambang dari Malaysia dan Singapura. Hingga saat ini, pupuk guano masih eksis, utamanya di Indonesia.

Baca Juga: Macam-Macam Pengganti Pestisida Kimia dengan Bahan Alami di Rumah

Dilansir dari Wikipedia.org, di Indonesia pupuk guano banyak dipanen di daerah Sulawesi, Maluku, Kalimantan, Papua, sebagian Sumatra, Madura, dan Nusa Tenggara, dengan pengolahan lebih banyak di daerah Jawa Timur. Namun, banyak juga yang mulai merambah pupuk guano dari kotoran burung walet.

Pupuk guano mengandung fosfor dan nitrogen yang tinggi. Ini efektif utnuk penyuburan tanah yang kekurangan zat organik. Selain itu, pupuk guano juga mengandung kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur dengan jumlah yang bervariasi. Variasi jumlah kandungan ini bergantung sumber kotoran hewan yang digunakan, jenis makanan yang dimakan hewan, dan penambahan unsur saat proses pembuatan pupuk di pabrik.

Keuntungan atau manfaat penggunaan pupuk ini adalah dapat meningkatkan produktifitas tanah yang kekurangan unsur hara, sebagai fungisida alami bagi tanaman, mengontrol nematode merugikan di dalam tanah, menguatkan batang dan mengoptimalkan pertumbuhan daun baru, serta dapat dijadikan sebagai aktifator dalam pembuatan pupuk kompos. Sayangnya, harga pupuk guano ini relatif mahal di pasaran.

Pupuk guano ada dua bentuk, yakni padat dan cair. Penggunaan pupuk ini sebaiknya digunakan pada saat menjelang masa panen, pembungaan, dan pembentukan buah. Pada masa-masa tersebut, kandungan hara pada pupuk akan meningkatkan kualitas hasil tanaman.

Selanjutnya: Macam-Macam Alternatif Media Tanam Anorganik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News