HOME, Bugar

Melahirkan Anak Pertama, Lebih Baik Bersalin Secara Normal atau Caesar?

Melahirkan Anak Pertama, Lebih Baik Bersalin Secara Normal atau Caesar?

MOMSMONEY.ID - Melahirkan normal atau caesar sering menjadi hal yang kerap dipertimbangkan oleh ibu hamil. Pada dasarnya, melahirkan secara normal atau caesar sama baiknya, tergantung kondisi ibu dan bayi. Kedua metode tersebut memiliki manfaat dan risikonya masing-masing. 

Baik melahirkan normal maupun caesar memiliki tujuan utama yang sama, yakni membuat persalinan berjalan lancar serta memastikan ibu dan bayi selamat. Apabila Anda sedang mempertimbangkan metode persalinan mana yang ingin dilakukan, pahami dulu segala kelebihan dan kekurangan kedua metode persalinan tersebut.

Baca Juga: Kenali Risiko Keracunan Kandungan pada Ibu Hamil

Persalinan Normal

Persalinan normal adalah cara alami melahirkan bayi melalui vagina tanpa proses pembedahan atau operasi. Metode ini dianggap sebagai cara paling aman dan paling disarankan untuk kondisi kehamilan yang sehat.

Ada beberapa kelebihan melahirkan normal, antara lain:

  • Proses pemulihan dan rawat inap di rumah sakit lebih cepat.
  • Risiko munculnya masalah kesehatan pada bayi lebih sedikit.
  • Mempercepat proses bonding antara ibu dan bayi.
  • Jika di kemudian hari melahirkan lagi, proses persalinan normal bisa lebih cepat dan singkat.
  • Bisa melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) atau memberikan ASI pada bayi segera setelah melahirkan.

Sementara kekurangan melakukan persalinan normal adalah:

  • Terjadinya komplikasi tak terduga saat persalinan, misalnya perdarahan hebat.
  • Vagina harus dijahit jika robek atau digunting (episiotomi).
  • Bila ukuran bayi terlalu besar, ada kemungkinan memerlukan bantuan persalinan, seperti vakum atau forceps.
  • Kelelahan akibat proses persalinan yang lama dan sulit.

Apabila kondisi ibu dan bayi dalam keadaan sehat dan tidak memiliki faktor penyulit, maka cara melahirkan normal adalah yang paling disarankan.

Baca Juga: 4 Seafood yang Aman Dikonsumsi Ibu Hamil

Persalinan Caesar

Banyak yang berpendapat kalau persalinan melalui operasi caesar tak memiliki manfaat, bahkan menimbulkan masalah kesehatan ibu dan bayi. Faktanya, operasi caesar memiliki beragam manfaat.

Menurut sebuah studi di PLOS Medicine, perempuan yang menjalani persalinan caesar memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami inkontinensia urine dan prolaps panggul (terlepasnya organ panggul).

Di samping itu, ada kelebihan operasi caesar lainnya, seperti:

  • Dapat menentukan sendiri waktu persalinan (operasi caesar elektif).
  • Menurunkan risiko cedera kelahiran, contohnya distosia bahu (tersangkutnya bahu janin), atau janin mengalami patah tulang.
  • Lebih aman dan dianjurkan bagi ibu yang mengidap masalah medis tertentu, seperti penyakit jantung, preeklamsia, serta terhalangnya jalan janin oleh plasenta atau plasenta previa.
  • Operasi caesar juga direkomendasikan bila janin tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen yang cukup, sehingga harus dilahirkan dengan secepatnya. Nah, kondisi-kondisi tersebut berisiko bila ibu melahirkan dengan prosedur normal atau melalui vagina. 

Persalinan caesar bukan prosedur operasi yang bebas risiko. Itulah sebabnya banyak ahli memperingatkan, bahwa operasi caesar sebaiknya dipilih ketika benar-benar diperlukan. Berikut adalah kekurangan terkait persalinan caesar sebagai berikut.

  • Infeksi kandung kemih atau rahim.
  • Cedera pada saluran kemih.
  • Pendarahan yang cukup banyak, sehingga membutuhkan transfusi darah.
  • Plasenta previa (plasenta berada di bagian bawah rahim, sehingga menutupi jalan lahir).
  • Plasenta akreta (bagian plasenta tumbuh terlalu dalam pada dinding rahim).
  • Uterus robek, kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan hebat yang mungkin memerlukan transfusi darah atau pengangkatan rahim (histerektomi).
  • Terjadinya komplikasi akibat operasi, seperti penyumbatan pembuluh darah, infeksi, perdarahan, hingga adhesi (tumbuhnya jaringan parut yang membuat organ di dalam perut menempel satu sama lain).
  • Kemungkinan kembali melakukan operasi caesar di proses persalinan selanjutnya.

Pada bayi, operasi caesar juga berpotensi menyebabkan cedera saat pembedahan (sayatan pada kulit bayi) dan gangguan pernapasan (umumnya dialami bayi yang lahir kurang dari 37 minggu kehamilan).

Namun, Ibu tidak perlu khawatir jika harus melahirkan secara caesar, karena setiap ibu memiliki kondisi yang berbeda, dan itu adalah hal yang wajar.

 Baca Juga: Ciri-Ciri Perubahan Tubuh Saat Hamil Muda

Terlepas dari kelebihan dan kekurangan persalinan normal atau caesar, keputusan untuk menempuh metode persalinan normal atau caesar pada akhirnya akan disesuaikan dengan hasil konsultasi dan pemeriksaan oleh dokter kandungan atau bidan.

Dokter atau bidan akan melakukan pemeriksaan kehamilan serta memantau kondisi ibu dan janin hingga usia kehamilan cukup bulan, kemudian menentukan langkah persalinan yang terbaik.

Selanjutnya: Moms, Kenali Penyakit yang Kerap Menyerang Bayi di Tahun Pertamanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News