BisnisYuk

Mari Melihat Prospek Usaha Ternak Kura-Kura Impor

Mari Melihat Prospek Usaha Ternak Kura-Kura Impor

MOMSMONEY.ID -  Kura-kura merupakan salah satu jenis reptil yang dijadikan hewan peliharaan, karena ragam tempurung yang unik dan eksotik. Tiga tahun terakhir, penggemar kura-kura semakin banyak.

Jenis kura-kura darat yang paling banyak diminati untuk dipelihara adalah kura-kura impor seperti sulcata, hermani dari Eropa, Indian Star dari India, Pardalis dari Afrika, red foot dari Amerika Selatan, dan aldabra dari Pulau Aldabra.

Di Indonesia yang paling laris adalah jenis sulcata dan aldabra. Sulcata merupakan kura-kura pacu dari Afrika, termasuk jenis kura-kura terbesar ketiga di dunia. Tangguh, besar, dan berumur panjang menjadikan daya tarik spesies ini.

Baca Juga: Suka Film Horor? Tonton 4 Film Horor Seram Terbaru 2022 Ini

Sulcata dewasa rata-rata berukuran 45 centimeter dengan bobot 35 kg - 45 kg. Karena berasal dari lingkungan gurun, yang artinya terbiasa dengan cuaca panas, sulcata mudah beradaptasi di Indonesia.

Di pasar Indonesia, sulcata berukuran 6 cm-10 cm harganya Rp 1 juta-Rp 6 juta per ekor. Jika lebih besar lagi tentu harganya pasti lebih tinggi. Untuk ukuran 40 cm harganya Rp 17 juta. Dengan ukuran ini, biasanya sulcata berusia 5 tahun dan masuk kategori induk alias sudah bisa diternakkan.

Sementara kura-kura aldabra ukuran 13 cm, harganya sampai puluhan juta. Aldabra berasal dari Pulau Aldabra, Afrika Timur. Spesies ini jenis kura-kura terbesar di dunia. Ukurannya bisa mencapai 1,5 meter dengan bobot hingga 250 kg. Jika sudah sebesar ini harganya bisa sampai miliaran.

Salah satu artis yang rela mengucurkan duit untuk beli kura-kura adalah Irfan Hakim. Tahun lalu, MC kondang tanah air ini rela menebus kura-kura aldabra 60 cm yang dijual oleh Rudy Wang, pemilik Pets Ministry, seharga mobil Pajero.

Baca Juga: 4 Cara Menghilangkan Kantung Mata dengan Benar, Cobain Yuk!

Nah, di Indonesia makin banyak orang yang merelakan duitnya untuk beli hewan ini.

"Pandemi lalu banyak orang yang beraktivitas di rumah. Tidak sedikit yang akhirnya cari kesibukan dan hiburan dengan memelihara hewan. Nah kura-kura ini menjadi salah satu pilihannya," ujar Rudy Wang.

Pemilik Urban Squad Farm Wem Lumanauw mengungkapkan, dia membuka peternakan kura-kura empat tahun lalu dan terasa sekali boomingnya dua tahun terakhir atau di masa pandemi.

"Kura-kura impor sepuluh tahun terakhir harganya memang sudah di angka Rp 1 jutaan dan belakangan memang ada sedikit kenaikan," katanya.

Wem melihat, pecinta kura-kura tak akan berhenti hanya saat pandemi saja, ke depan tetap akan semakin banyak. Kura-kura disukai jadi peliharaan karena perawatannya cukup mudah dan murah. Selain, karena hewan bertempurung ini unik.

"Kalau sakit, kura-kura paling sakit pilek. Tak rewel dan nggak perlu vaksin seperti pelihara kucing atau anjing. Makanannya bukan daging yang mahal. Cukup rumput, sayur, dan pelet," ujar Wem.

Makin banyaknya tayangan video di media sosial seputar memelihara kura-kura bikin orang penasaran ingin punya. Publik figur yang gandrung sama kura-kura juga banyak. Sebut saja ada Ananda Omesh, Desta, dan Atta Halilintar.

"Kura-kura juga bisa menjadi investasi. Beli Sulcata sekarang ukuran 8 cm dengan harga enggak sampai Rp 1 juta. Lalu, 6 bulan ke depan harganya kalau dijual sudah dua kalilipat," jelas Rudy yang membuka pet shop di Semarang.

Untuk mencapai ukuran hingga 40 cm, butuh waktu pemeliharaan sekitar 5 tahun. Dengan ukuran itu, harganya sudah belasan juta.

Dalam sebulan, Rudy bisa menjual puluhan ekor kura-kura berbagai ukuran dan jenis. Sementara, Wem dalam sebulan mampu menjual puluhan hingga ratusan ekor kura-kura berukuran bayi (5 cm - 10 cm). Paling laris sulcata karena dilihat paling cantik dan harganya terjangkau.

Dari hitungan keuntungan, ternak kura-kura menarik. Apalagi perawatannya mudah dan murah ditambah permintaan pasar yang tinggi.

"Yang pasti lompatan marginnya jauhlah. Bisa sampai 50%," tegas Wem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News