HOME, Bugar

Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi BAB Bayi Berdarah

Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi BAB Bayi Berdarah

MOMSMONEY.ID - Orang tua mungkin langsung panik saat melihat darah pada popok bayi setelah buang air besar (BAB). Meski begitu, BAB berdarah pada bayi tidak selalu merupakan tanda bahaya.

Pada beberapa kondisi, ternyata hal ini lumrah ditemui. Dengan mengetahui penyebabnya, penanganan dapat dilakukan sesuai kondisi yang dialami.

Namun, ada banyak hal yang bisa jadi penyebab BAB berdarah pada bayi. Menurut Pregnancy Birth and Baby serta Kids Health, secara umum, berikut ini kemungkinan penyebab BAB berdarah yang dialami bayi:

1. Asupan makanan

Sistem pencernaan bayi masih dalam tahap perkembangan, sehingga makanan, minuman, atau obat tertentu yang dikonsumsi terkadang tidak dicerna dengan sempurna.

Hal ini menyebabkan terkadang ditemukan warna atau tekstur dari makanan yang dikonsumsi pada tinja bayi. Tinja bayi bisa berwarna merah bila ia menyantap sajian yang memiliki zat warna merah, seperti buah bit atau tomat.

Ketika menemukan warna merah pada tinja bayi, Anda bisa memeriksa terlebih dulu apakah warna merah tersebut memang darah atau bukan.

Baca Juga: Moms Wajib Tahu! Kenali Gejala Scabies pada Bayi

2. Infeksi dan gangguan pada usus

Coba perhatikan, apakah BAB berdarah yang dialami bayi disertai diare atau tidak. Jika iya, bisa jadi itu tanda infeksi atau gangguan pada usus.

Beberapa jenis bakteri yang dapat menjadi penyebab infeksi pada usus bayi adalah E. coli, Shigella, Salmonella, dan Campylobacter.

3. Sembelit dan fisura ani

Sembelit bisa terjadi pada semua bayi, namun lebih sering dialami oleh bayi yang mengonsumsi susu formula atau baru mulai mengonsumsi MPASI (akanan pendamping ASI).

Sembelit akan memaksa bayi mengejan saat BAB. Tekanan yang terlalu keras bisa membuat luka dan robekan kecil pada area anus yang dikenal dengan fisura ani.

Ketika terjadi luka pada area anus, bercak darah dapat ditemukan pada tinja bayi. Jika berkepanjangan, sembelit ini bisa menyebabkan ambeien pada anak.

4. Menyusu dari puting yang berdarah

Pada beberapa kasus, BAB berdarah dapat terjadi karena bayi menyusu dari puting ibu yang berdarah. Kemudian, darah tersebut masuk ke sistem pencernaan bayi dan membuat bayi BAB berdarah.

Jika memang ini penyebabnya, kondisi ini tidak berbahaya. Ibu hanya perlu melakukan perawatan untuk menyembuhkan puting yang berdarah. 

Baca Juga: Inilah Vitamin Penting yang Perlu Dikonsumsi Ibu Hamil

BAB berdarah pada bayi perlu diatasi sesuai penyebabnya. Namun ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan ketika mendapati adanya darah atau bercak kemerahan pada tinja bayi, yaitu:

1. Pastikan bercak darah atau kemerahan yang ada pada tinja bayi bukan merupakan bagian dari makanan yang dikonsumsinya.

2. Tingkatkan asupan serat pada MPASI, dan berikan MPASI dengan tekstur yang sesuai dengan tahapan usianya. Hal ini diperlukan jika bayi mengalami sembelit.

3. Jika bayi BAB berdarah disertai lendir dan diare, terlebih jika bayi demam, berikan cairan yang cukup dan segera periksakan ke dokter. Gejala tersebut dapat menandakan bayi mengalami peradangan atau infeksi pada saluran cernanya.

BAB berdarah pada bayi bisa disebabkan oleh beragam hal. Sebagian kondisi dapat sembuh sendiri dan bisa ditangani secara mandiri di rumah.

Namun jika BAB berdarah terjadi pada bayi berusia kurang dari 3 bulan, darah yang ada di tinja bayi cukup banyak, disertai dengan diare, demam, lemas, lebih rewel, dan terlihat kesakitan, segera periksakan ke dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News