HOME, Bugar

Kenali Ciri-Ciri Alexithymia yang Kerap Terjadi pada Remaja

Kenali Ciri-Ciri Alexithymia yang Kerap Terjadi pada Remaja

MOMSMONEY.ID - Mengekspresikan rasa sedih dengan tangis, rasa bahagia dengan tersenyum dan tertawa, serta rasa marah dengan muka yang “seram” memang lumrah dilakukan.

Namun, segelintir orang ada yang sulit meluapkan emosinya, meskipun di dalam hati, dia benar-benar merasakannya, kondisi tersebut dinamakan alexithymia, dikutip dari Healthline.

Perlu diingat bahwa alexithymia bukanlah gangguan mental yang perlu mendapatkan penanganan khusus dari psikolog atau psikiater. Namun, keberadaannya tetap diakui sebagai fenomena psikologis.

Seorang alexithymia akan lebih sering membuat bingung atau frustrasi lawan bicaranya karena dia tak pandai dalam menunjukkan emosi yang tengah dirasakan. 

Penyebab alexithymia belum dipahami secara pasti. Akan tetapi, para ahli menduga bahwa pemicunya berasal dari faktor genetik, trauma masa kecil, serta penyakit fisik atau mental yang memengaruhi fungsi tertentu pada otak.

Baca Juga: Waspada! Ini 3 Masalah Kesehatan Mental Akibat Gangguan Afasia

Pada sebuah penelitian dalam jurnal Neuropsychologia, kerusakan pada insula anterior otak ternyata memicu gangguan emosi yang mirip dengan alexithymia.

Secara umum, ciri utama dari alexithymia adalah ketidakmampuan mengungkapkan emosi. Ketika berinteraksi dengan orang lain, mereka yang mengalami alexithymia cenderung menunjukkan perilaku sebagai berikut:

1. Kesulitan mengenali emosi dan perasaan.

2. Kesulitan membedakan antara emosi dan respons tubuh terhadap emosi tersebut.

3. Kesulitan mengenali serta merespons emosi orang lain, termasuk ekspresi wajah dan nada bicara.

4. Memiliki cara berpikir yang sangat logis dan kaku tanpa menyertakan perasaan.

5. Tidak mampu menyampaikan perasaannya dengan baik.

6. Tidak memiliki mekanisme pengalihan emosi yang baik saat menghadapi stres.

7. Jarang berimajinasi atau berfantasi.

8. Terkesan kaku, menjauhkan diri, tidak punya selera humor, dan cuek terhadap orang lain.

9. Merasa tidak puas akan hidupnya. 

Baca Juga: Waspada! 5 Penyakit Autoimun yang Rentan Menyerang Perempuan

Kabar buruknya lagi, the Scandinavian Journal of Psychology melaporkan, orang dengan alexithymia memiliki tendensi lebih tinggi untuk mengalami gejala mudah lelah, nyeri pada badan, serta pegal-pegal.

Mereka pun sering menjadikan alkohol atau makanan sebagai pelampiasan emosi. Kondisi alexithymia ini bukanlah hal yang berbahaya.

Namun, kalau sampai bikin sulit berkomunikasi, tentu akan mengganggu dan mesti diatasi. Misalnya saja dengan terapi kognitif dan perilaku, terapi kelompok, dan skill-based therapy.

Jika disebabkan oleh trauma, tentu rasa traumanya mesti diselesaikan terlebih dulu.

Selanjutnya: Kenali Gejala Angin Duduk Agar Bisa Segera Diatasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News