HOME, Bugar

Waspada! Ini 3 Masalah Kesehatan Mental Akibat Gangguan Afasia

Waspada! Ini 3 Masalah Kesehatan Mental Akibat Gangguan Afasia

MOMSMONEY.ID - Otak menjadi salah satu organ vital manusia. Fungsinya sendiri sangat penting, mulai dari mengatur pikiran, ucapan, perasaan, penglihatan, pendengaran, gerakan, ingatan, hingga kerja organ dalam tubuh.

Jika otak mengalami kerusakan, fungsinya otomatis akan terganggu. Salah satu kondisi yang terjadi akibat adanya kerusakan otak adalah afasia, yang ditandai dengan penurunan kemampuan berkomunikasi.

Hal tersebut berdampak pada penurunan kesehatan mental dan memicu sejumlah gangguan, seperti depresi, kecemasan, dan isolasi. Afasia juga dapat terjadi dalam intensitas parah.

Kondisi tersebut membuat pengidapnya kehilangan kemampuan berkomunikasi sama sekali. Meski dapat terjadi pada siapa pun, afasia umum dialami oleh lansia di atas 65 tahun dan pengidap penyakit stroke serta sistem saraf

Terrputusnya komunikasi dengan orang-orang terdekat otomatis berdampak pada kehidupan sehari-hari, termasuk hubungan pribadi dan pekerjaan.

Jika kondisi tersebut tidak diatasi dengan baik, afasia dapat menyebabkan munculnya masalah kesehatan mental, seperti isolasi sosial, gangguan kecemasan sosial, dan depresi.

Baca Juga: Kenali Penyebab dan Gejala Gangguan Afasia, Kesulitan Berkomunikasi Pascastroke

Berikut ini adalah beberapa masalah atau gangguan kesehatan mental yang mungkin terjadi pada pengidap gangguan afasia, dirangkum dari Healty World.

1. Isolasi sosial

Isolasi sosial adalah kondisi saat seseorang mengalami penurunan atau kehilangan kemampuan berinteraksi dengan orang di sekitarnya.

Kondisi ini umumnya dialami oleh orang dewasa yang berusia di atas 50 tahun. Jika tidak diatasi dengan langkah yang tepat, isolasi sosial dapat memicu sejumlah kondisi berikut:

  • Meningkatkan risiko kematian dini akibat bunuh diri
  • Meningkatkan risiko obesitas akibat tidak aktif secara fisik
  • Meningkatkan risiko demensia sebanyak 50 persen
  • Meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke
  • Meningkatkan risiko depresi akibat hubungan sosial yang buruk

2. Gangguan kecemasan sosial

Gangguan kecemasan sosial atau social anxiety disorder ditandai dengan rasa takut dan cemas diberi penilaian buruk, dianggap remeh, atau tidak diterima di berbagai situasi sosial.

Kondisi ini didasari dengan ketakutan akan diperhatikan, dinilai oleh publik, atau takut mempermalukan diri sendiri di depan umum.

Keadaan tersebut otomatis akan membuat pengidap afisia tidak bisa menikmati hidup selayaknya orang normal. Jika tidak diatasi dengan langkah yang tepat, gangguan kecemasan sosial dapat memicu sejumlah kondisi berikut:

  • Merasa tidak percaya diri
  • Tidak mampu mengambil keputusan dalam berbagai situasi
  • Terlalu sering mengkritik diri sendiri
  • Terlalu sensitif terhadap kritik apa pun dari orang lain
  • Tidak memiliki kemampuan bersosialisasi
  • Sering menyendiri dan tidak mampu membangun hubungan baik dengan orang lain
  • Tidak memiliki pencapaian apa pun
  • Terjerumus ke dalam penyalahgunaan alkohol atau narkotika
  • Melakukan percobaan bunuh diri

Baca Juga: Tanda-Tanda Mengidap Kolesterol Tinggi yang Wajib Anda Ketahui

3. Depresi

Depresi juga memengaruhi pola pikir dan tindakan seseorang, sehingga muncul perasaan sedih atau kehilangan minat akan hal yang disukai sebelumnya.

Beruntungnya, kondisi ini dapat diobati jika cepat terdeteksi. Jika tidak diatasi dengan langkah yang tepat, depresi dapat memicu sejumlah kondisi berikut:

  • Peningkatan berat badan yang memicu penyakit jantung dan diabetes
  • Badan pegal-pegal tanpa sebab
  • Terjerumus ke dalam penyalahgunaan alkohol atau narkotika
  • Mengidap gangguan panik
  • Mengidap fobia sosial
  • Mengalami konflik keluarga
  • Mengalami kesulitan dalam hubungan pribadi
  • Mengalami masalah pekerjaan

Jika Anda atau orang terdekat mengalami sejumlah tanda gangguan mental akibat afasia, cobalah untuk mendiskusikan masalah tersebut dengan psikiateratau psikolog.

Seperti yang telah diketahui bersama, afasia dapat mengganggu bahkan menurunkan kualitas hidup pengidapnya. Langkah tersebut dapat ditunjang dengan konsumsi suplemen atau multivitamin. 

Untuk mencegah terjadinya sejumlah kondisi tersebut, Anda dapat menerapkan pola hidup sehat guna menjaga kesehatan otak. 

Selanjutnya: Kenali Penyakit Afasia dan Cara Pencegahannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News