HOME, Bugar

Kenali Penyebab dan Gejala Gangguan Afasia, Kesulitan Berkomunikasi Pascastroke

Kenali Penyebab dan Gejala Gangguan Afasia, Kesulitan Berkomunikasi Pascastroke

MOMSMONEY.ID - Afasia adalah gangguan berkomunikasi yang disebabkan oleh kerusakan pada otak. Gangguan ini dapat memengaruhi kemampuan berbicara dan menulis, serta kemampuan membaca atau mendengar, dikutip dari Everyday Health.

Afasia bisa terjadi secara tiba-tiba setelah penderita mengalami stroke atau cedera kepala. Namun, afasia juga dapat terjadi secara bertahap jika disebabkan oleh tumor otak atau demensia.

Seseorang bisa mengalami afasia sangat ringan, yang hanya memengaruhi satu aspek komunikasi, seperti sulit menyebutkan nama objek, menggabungkan kata-kata menjadi kalimat, atau kemampuan membaca.

Kondisi ini juga bisa sangat parah sehingga hampir tidak mungkin melakukan komunikasi dengan penderitanya. Gejala afasia berbeda-beda, tergantung pada bagian otak yang rusak, serta tingkat kerusakannya.

Baca Juga: Penyebab Hipertensi yang Harus Anda Waspadai

Dilansir dari Healthline, berdasarkan gejala yang muncul, afasia dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Afasia Wernicke (reseptif)
Afasia Wernicke dikenal dengan sebutan afasia reseptif atau sensory aphasia. Afasia Wernicke biasanya disebabkan oleh kerusakan otak di bagian kiri tengah.

Pada afasia ini, penderita akan kesulitan memahami atau mengerti kata-kata yang didengar atau dibaca. Akibatnya, penderita akan mengeluarkan kalimat atau kata-kata yang juga sulit dimengerti oleh lawan bicaranya.

2. Afasia Broca (ekspresif)
Pada afasia Broca atau afasia ekspresif atau motor aphasia, penderita tahu apa yang ingin disampaikan kepada lawan bicara, tetapi kesulitan dalam mengutarakannya. Afasia Broca biasanya disebabkan oleh kerusakan otak di bagian kiri depan.

3. Afasia global
Afasia global merupakan afasia paling berat dan biasanya terjadi ketika seseorang baru saja mengalami stroke. Afasia global biasanya disebabkan oleh kerusakan yang luas pada otak.

Penderita afasia global akan kesulitan bahkan tidak mampu membaca, menulis, serta memahami perkataan orang lain.

4. Afasia progresif primer
Kondisi ini menyebabkan penurunan kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan memahami percakapan, yang terjadi secara perlahan. Afasia progresif primer jarang terjadi dan sulit ditangani.

Baca Juga: Kandungan Nutrisi dan Manfaat Buah Kiwi Untuk Kesehatan Tubuh

5. Afasia anomik
Penderita afasia anomik atau anomia sering kali mengalami kesulitan dalam memilih dan menemukan kata-kata yang tepat ketika menulis dan berbicara.

Belum ada cara pasti untuk mencegah terjadinya afasia. Langkah terbaik yang dapat dilakukan adalah mencegah kondisi yang dapat menyebabkan afasia. Pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti berikut ini.

  • Berhenti merokok
  • Menghindari konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
  • Menjaga berat badan agar tetap ideal dan terhindar dari obesitas
  • Melakukan olahraga secara teratur setidaknya 30 menit setiap hari
  • Menjaga pikiran tetap aktif, misalnya dengan membaca atau menulis 

Selanjutnya: Konsumsi Buah-Buahan Ini Untuk Membantu Turunkan Kolesterol

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News