HOME, InvesYuk

IHSG Menguat Tipis ke 7.214 di Akhir Perdagangan Selasa (12/4)

IHSG Menguat Tipis ke 7.214 di Akhir Perdagangan Selasa (12/4)

MOMSMONEY.ID - Meski bergerak liar, namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat tipis 0,15% atau 10,99 poin ke level 7.214,78 pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (12/4). Indeks acuan saham domestik berada di zona hijau pada sesi I, namun berbalik arah ke zona merah di sesi II, sebelum akhirnya ditutup menguat.

Tujuh indeks sektoral menyokong IHSG. Sektor barang baku menguat 0,86%. Sektor lainnya, barang konsumsi nonprimer naik 0,75%, sektor barang konsumsi primer naik 0,67%, lalu sektor kesehatan menguat 0,54%. Sektor infrastruktur mengekor dengan naik 0,53%, sektor keuangan menguat 0,44%, dan sektor properti dan real estat naik 0,22%.

Sebaliknya, empat sektor berakhir di zona merah. Sektor transportasi dan logistik anjlok 2,31%, sektor energi merosot 1,25%, sektor teknologi turun 1,07%  dan sektor perindustrian melemah 0,48%.

Baca Juga: Moms, Simak Fakta Unik Tentang Telur Asin Ini

Volume transaksi bursa hari ini mencapai 27,58 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 15,90 triliun. Sebanyak 344 saham turun harga. Ada 216 saham yang menguat dan 128 saham stagnan.

Erdikha Elit Sekuritas menilai tipisnya kenaikan IHSG karena berbagai sentimen dari mancanegara. Dari Amerika Serikat, Wall Street melemah akibat imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS yang terus menanjak dan menembus rekor baru.

Yield obligasi AS tenor 10 tahun berada di level 2,7801%. Kenaikan yield membuat pasar surat utang pemerintah menjadi lebih menarik dari pasar saham,” dikutip dari riset Erdikha Elit Sekuritas, Selasa (12/4).

Ekspektasi akan tren suku bunga tinggi membuat yield obligasi terkerek. Pasar semakin yakin bahwa bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) bakal agresif dalam menaikkan suku bunga acuan demi menjangkar inflasi.

Baca Juga: Tips Dekorasi Rumah untuk Meningkatkan Mood, Coba Yuk!

Di samping itu, pada Selasa pagi waktu setempat, Departemen Ketenagakerjaan AS akan merilis data inflasi periode Maret 2022. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan inflasi AS bulan lalu mencapai 8,5% dibandingkan periode yang sama pada 2021 (YoY).

Kalau sesuai perkiraan, maka akan menjadi yang inflasi tertinggi sejak 1981. Menurut analisa Erdika Sekuritas, The Fed sepertinya akan 'kasih keras' soal kenaikan bunga acuan. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan Ketua Jerome Powell dan rekan bakal mendongrak Federal Funds Rate sebanyak 2,5 poin persentase pada tahun ini.

Jika terwujud, maka akan menjadi yang pertama sejak 1994. Jadi tidak heran kalau yield obigasi ikut terangkat. Sebab, suku bunga acuan sepertinya bakal naik tinggi sekali.

Untuk perdagangan Rabu (13/4), Erdikha Elit Sekuritas memproyeksikan IHSG bergerak di rentang 7.150 sampai 7.250.

Baca Juga: Katalog Promo Hypermart Hyper Diskon Weekday Periode 12-13 April 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News