HOME, InvesYuk

IHSG Melambung di Penutupan Pasar, Kamis (10/3)

IHSG Melambung di Penutupan Pasar, Kamis (10/3)

MOMSMONEY.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat hingga tutup pasar hari ini. Kamis (10/3), IHSG naik 0,87% atau 59,57 poin ke 6.924,01 pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Penguatan IHSG ditopang oleh kenaikan delapan indeks sektoral. Hanya tiga sektor yang berakhir di zona merah. Sektor energi terjun 2,19%. Sektor perindustrian tergerus 0,52%. Sektor properti dan real estat melemah 0,17%.

Sektor barang konsumsi nonprimer melesat 3,25%. Sektor teknologi melonjak 2,35%. Sektor kesehatan melaju 2,29%. Sektor barang konsumsi primer menanjak 1,99%. Sektor keuangan naik 1,53%. Sektor barang baku menguat 1,49%. Sektor infrastruktur naik 0,36%. Sektor transportasi dan logistik menguat 0,16%.

Total volume transaksi bursa mencapai 23,62 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 16,83 triliun. Sebanyak 298 saham menguat. Ada 217 saham yang turun harga dan 163 saham flat.

Baca Juga: 5 Manfaat Yoga untuk Kesehatan Mental, Salah Satunya Meningkatkan Kesabaran

Analis Erdikha Elit Sekuritas, Ivan Kasulthan melihat ada beberapa faktor yang mampu menguatkan IHSG di akhir perdagangan hari ini. Pertama, pelaku pasar merespon adanya gencatan senjata sementara Rusia dan Ukraina. Hal ini jelas membuat pasar saham di Amerika Serikat kembali bergairah dan menguat signifikan.

Disamping itu, penurunan harga minyak mentah terjadi, yang mana sudah menguat lebih dari 50% sepanjang tahun ini. Namun semalam harga ambrol lebih dari 10% untuk dua jenis minyak yang menjadi acuan global yakni Brent dan West Texas Intermediate (WTI).

Faktor yang memicu kenaikan harga minyak di sepanjang 2022 masih seputar konflik antara Rusia dengan Ukraina. Keduanya merupakan eksportir energi yang memasok minyak dan gas ke Eropa terutama.

Biden yang memutuskan untuk memberikan sanksi terhadap ekonomi Rusia karena menginvasi Ukraina membuat harga minyak semakin naik. Tidak hanya itu, harga komoditas lainnya juga sempat ikut melonjak termasuk nikel yang mencapai rekor terbaru di atas US$ 100,000 per metrik ton.

Baca Juga: Iming-iming Bunga KPR 2,65% Fix Selama Setahun dalam BCA Expoversary

Sentimen kedua yaitu agenda rilis data ekonomi. Tepat pada Kamis (10/3), Amerika Serikat akan merilis data inflasi bulanan. Konsensus pasar memperkirakan inflasi AS bulan Februari 2022 akan naik 7,9% secara year on year (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yaitu 7,5% yoy pada Januari.

“Dengan harga minyak yang masih berada di level tertingginya dalam waktu lebih dari satu dekade terakhir, kenaikan inflasi memang mungkin terjadi,” ujar Ivan dalam risetnya, Kamis (10/3).

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan merilis data survei penjualan eceran untuk bulan Januari 2022. Trading Economics memperkrakan penjualan ritel di bulan Januari naik sampai 15,9% year on year (YoY).

Pada perdagangan Jumat (11/3), Ivan perkirakan IHSG bergerak di rentang support 6.680 dan resistance 6.955.

Baca Juga: ShopeeFood Promo Kuliner Sampai 15 Maret

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News