HOME, Keluarga

5 Jenis Jamur Pangan yang Dapat Dibudidayakan dan Bergizi

5 Jenis Jamur Pangan yang Dapat Dibudidayakan dan Bergizi

MOMSMONEY.ID - Jamur adalah tanaman yang hidupnya menumpang di kehidupan organisme lain. Akan tetapi, jamur memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia.

Bahkan sejak dahulu, jamur sering dikonsumsi baik sebagai masakan lauk atau cemilan, seperti jamur krispi. Jamur yang dikonsumsi merupakan jamur pangan yang aman dikonsumsi dan bahkan bergizi.

Dilansir dari Wikipedia.org, jamur mengandung sejenis sterol yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker pada usus besar.

Selain itu, jamur juga mengandung protein, asam amino esensial, biotin, riboflavin, dan sedikit gula yang dapat mencegah diabetes.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Jenis Tanaman Hias Merambat untuk Dinding

Umumnya, jamur pangan yang banyak dikenal adalah jamur tiram dan jamur kuping. Namun, ada banyak lagi jenis lainnya. Jamur pangan juga dapat dibudidayakan sendiri di kalangan rumah tangga. Di antara banyaknya jenis jamur, berikut 5 jenis jamur pangan yang dapat dibudidayakan dan bergizi.

Jamur Tiram

Jamur tiram memiliki nama latin Pleurotus ostreatus yang bentuknya menyerupai cangkang kerang laut atau tiram. Manfaat jamur tiram adalah dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia dan mencegah anemia.

Jamur tiram dapat dibudidayakan di daerah beriklim sejuk dengan suhu antara 15-25 dengan kelembapan antara 80-95%. Media tanam yang dibutuhkan adalah batang kayu, serbuk gergaji, dan jerami.

Bibit jamur tiram ini sudah banyak ditemukan di beberapa daerah, Anda hanya perlu membelinya saja dan merawatnya. Pertumbuhan dan siap panen jamur tiram memerlukan waktu 4-8 minggu.

Jamur Kuping

Ada tiga jenis jamur kuping, yakni jamur kuping putih, jamur kuping hitam, dan jamur kuping merah. Di Indonesia, jamur kuping yang paling populer adalah jamur kuping hitam.

Manfaat dari jamur kuping adalah dapat mengatasi hipertensi, anemia, mengobati ambeien, dan mengurangi rasa panas pada luka bakar.

Jamur kuping dapat dibudidayakan di wilayah dengan iklim dingin hingga panas, dengan suhu antara 12-36 derajat celcius. Media tanam yang digunakan adalah potongan batang kayu kering yang dilubangi, atau serbuk gergaji yang dimasukkan ke dalam polybag.

Dari masa pertumbuhan hingga panen, jamur kuping membutuhkan waktu 3 sampai 4 minggu, tetapi paling lama adalah 2 bulan. Jamur ini dapat dipanen sebanyak 4 kali.

Baca Juga: Rahasia di Balik Keindahan Tanaman Hias Lidah Mertua

Jamur Merang

Jamur merang atau Volvariella volvacea mudah sekali dibudidayakan bahkan dengan cara budidaya jamur sederhana.  Jamur ini mengandung protein, kalsium, fosfor, dan kalori.

Manfaatnya adalah untuk mencegah timbulnya sel kanker, meningkatkan daya tahan tubuh, memperkuat darah, mencegah anemia, dan baik untuk penderita diabetes serta penderita jantung.

Media tanam untuk menanam jamur merang dapat berupa jerami, kapas, kardus, enceng gondok, daun pisang, dan lain-lain. Masa pertumbuhan hingga panennya hanya berkisar 8-12 hari.

Jamur Kancing

Dilansir dari Pertanianku.com, jamur kancing adalah jamur saprofit yang tumbuh pada substrat organik yang sudah mengalami pengomposan. Bentuknya mirip seperti kancing zaman dahulu.

Jamur ini mengandung sodium, bebas lemak, kaya akan vitamin B, vitamin C, dan potassium. Selain itu, kandungan mineralnya tinggi dan rendah kalori.

Jamur ini cocok tumbuh di wilayah beriklim sejuk atau dingin atau bersuhu 15-20 derajat celcius. Maka, dibutuhkan teknologi seperti pendingin ruangan untuk menumbuhkan jamur ini.

Media tanam yang digunakan sama seperti media tanam untuk jamur merang, seperti jerami, ampas tebu, dan lain-lain. Namun, jamur kancing dapat dipanen setelah kurang lebih 6 minggu.

Baca Juga: Mengenal Guano, Pupuk Organik yang Berasal dari Kotoran Burung dan Kelelawar

Jamur Payung

Jamur paying adalah sebutan untuk jamur shiitake. Namun, di Jawa Barat jamur ini lebih dikenal dengan sebutan jamur jengkol karena bentuk dan baunya mirip seperti jengkol. Meski harganya lumayan tinggi, jamur ini bermanfaat untuk mengobati kanker.

Budi daya jamur ini sangat cocok ditanam di wilayah beriklim dingin dengan suhu 15-20 derajat celcius. Oleh karena itu, pembudidayaannya sering dilakukan di lokasi dengan ketinggian antara 800-1000 meter di atas permukaan laut.

Media tanam yang digunakan berupa serbuk gergaji dengan tambahan bekatul dan kalsiumkarbonat. Jamur shiitake dapat dipanen setelah berumur 5 minggu.

Selanjutnya: Tak Banyak Diketahui, Ini 5 Manfaat Kesehatan Mengonsumsi Kaktus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News