Keluarga

5 Faktor yang Menyebabkan Anak Menjadi Hiperaktif, Salah Satunya Stres

5 Faktor yang Menyebabkan Anak Menjadi Hiperaktif, Salah Satunya Stres

MOMSMONEY.ID - Simak 5 faktor yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif di bawah ini yuk, Moms!

Anak hiperaktif bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua. Selain membutuhkan penanganan ekstra, hiperaktif pada anak juga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.

Hiperaktif pada anak bisa disebabkan oleh adanya Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Melansir Healthline, ADHD adalah gangguan kesehatan mental yang dapat menyebabkan perilaku hiperaktif dan impulsif di atas normal.

Banyak terjadi pada anak-anak bahkan sering berlanjut hingga dewasa, orang dengan ADHD juga cenderung kesulitan untuk memusatkan perhatian mereka pada satu tugas atau duduk diam dalam waktu yang lama.

Tidak semata ADHD, hiperaktif pada anak juga bisa disebabkan oleh beberapa hal yang tidak berkaitan dengan ADHD. Merangkum Very Well Family, inilah beberapa faktor yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif selain ADHD:

Baca Juga: Kenali 4 Tanda Anak Balita Sedang Merasa Stres, Orang Tua Harus Tahu!

1. Stres

Adanya perubahan mendadak sering membuat anak merasa tertekan hingga mengalami stres. Stres pada anak tidak hanya disebabkan oleh perubahan yang dipenuhi kekacauan, melainkan perubahan positif seperti memiliki saudara baru atau pindah rumah ke lingkungan yang lebih baik pun dapat menjadi pemicunya.

Orang tua yang mengalami stres dan menunjukkannya kepada anak juga berpotensi untuk membuat anak ikut-ikutan stres lho Moms. Nah, ketika anak mengalami stres, mereka bisa melampiaskan rasa tertekannya dengan cara bergerak tanpa henti.

2.  Masalah kesehatan mental

Anak-anak yang memiliki permasalahan mental contohnya gangguan kecemasan atau anxiety sangat mungkin menyebabkan mereka kesulitan untuk tenang dan duduk diam. Trauma anak terhadap peristiwa yang menakutkan juga dapat menjadikan mereka sulit berkonsentrasi.

Apabila Moms merasa bahwa hiperaktif pada anak disebabkan oleh permasalahan mental, maka Moms harus segera mencari bantuan profesional. Hal ini dilakukan supaya anak segera mendapatkan perawatan yang sesuai untuk menangai hiperaktifnya.

3. Kondisi medis

Ada beberapa masalah kesehatan fisik yang dapat menyebabkan anak tidak bisa diam. Misalnya, tiroid yang terlalu aktif dapat menyebabkan berbagai gejala pada anak termasuk kecemasan dan hiperaktif.

Selain itu, adanya masalah genetik pada anak juga dapat menyebabkan peningkatan aktivitas.

Baca Juga: Moms Wajib Tahu! Ini Penyakit yang Kerap Menyerang Bayi di Tahun Pertamanya

4. Kurang olahraga

Pada dasarnya, anak-anak haruslah aktif dan energik. Tanpa olahraga yang cukup, anak akan cenderung kesulitan untuk diam. Olahraga yang kurang pada anak dapat membuat kondisi hiperaktif mereka menjadi lebih buruk.

Doronglah anak untuk rutin berolahraga setiap hari. Tidak perlu berat-berat, Moms bisa mengarahkan anak untuk olahraga sambil bermain contohnya bermain di taman bermain, bersepeda, dan berlari bersama teman-teman.

Berolahraga sambil bermain akan memberi kesempatan pada anak untuk menyalurkan energi mereka ke dalam kegiatan yang produktif.

5. Kurang tidur

Jika orang dewasa cenderung menjadi lamban ketika lelah, maka anak-anak bisa sebaliknya. Tak jarang, anak menjadi hiperaktif ketika mereka kelelahan. Anak yang mengantuk akibat melewatkan tidur siang atau kurang tidur juga dapat berubah menjadi hiperaktif.

Kurang istirahat pada anak akan membuat tubuh mereka merespons dengan cara meningkatkan kortisol dan adrenalin. Ketika hal itu terjadi, anak akan memiliki lebih banyak energi untuk tetap terjaga. Oleh sebab itu, pastikan anak tidur dengan cukup supaya mereka tidak menjadi hiperaktif.

Jika Moms kesulitan untuk membantu anak tidur dengan cukup, pertimbangkan untuk berbicara dengan dokter anak guna menentukan strategi tepat yang bisa dipraktikkan.

Itulah 5 faktor yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif. Semoga bermanfaat ya, Moms.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News