Keluarga

Kenali 4 Tanda Anak Balita Sedang Merasa Stres, Orang Tua Harus Tahu!

Kenali 4 Tanda Anak Balita Sedang Merasa Stres, Orang Tua Harus Tahu!

MOMSMONEY.ID - Berikut 4 tanda anak balita sedang merasa stres yang harus diketahui oleh orang tua.

Stres dapat menyerang siapa saja termasuk anak yang masih balita. Stres pada anak balita bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti pindah rumah, kelahiran adik baru, dan kematian anggota keluarga atau hewan peliharaan.

Namun, dikarenakan anak balita tidak selancar anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa dalam berkomunikasi, maka cenderung sulit untuk mengetahui apakah mereka sedang merasa stres atau tidak. Oleh sebab itu, sangat disarankan bagi orang tua untuk memahami tanda-tanda anak balita sedang merasa stres dan tidak baik-baik saja.

Melansir What to Expect, ada setidaknya 4 tanda yang mampu menyiratkan bahwa seorang anak balita sedang merasa stres. Simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: Terapkan 5 Cara untuk Menjaga Kesehatan Bayi Pada Musim Hujan

1. Tidak mau lepas dari orang tua

Jika anak balita Anda menjerit dan menangis setiap kali Anda pergi padahal sebelumnya ia selalu baik-baik saja saat berjauhan dengan Anda, kemungkinan ia sedang mengalami stres akibat separation anxiety (gangguan kecemasan perpisahan).

Untuk membantu meringankan stres pada si kecil akibat separation anxiety, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

  • Ciptakan momen perpisahan yang manis tanpa perlu berlama-lama
  • Berikan penjelasan yang sederhana namun spesifik kepada anak tentang kapan Anda akan kembali
  • Bantu anak membiasakan diri dengan keberangkatan Anda. Ingatkan sesering mungkin kepada anak bahwa Anda akan pergi. Sebaiknya, mulai ingatkan si kecil sekitar 1 jam sebelum Anda pergi
  • Alihkan perhatian anak dengan memberikannya mainan atau hal lain yang ia sukai
  • Berikan anak sesuatu yang bisa mengingatkannya pada Anda, contohnya foto atau sapu tangan dengan aroma parfum Anda

2. Tidurnya terganggu

Masalah tidur pada anak-anak yang masih kecil bisa terjadi karena berbagai alasan di antaranya sakit gigi, pilek, dan mimpi buruk.

Namun, jika pola tidur anak balita Anda mengalami perubahan yang mendadak, itu dapat menjadi tanda bahwa ia sedang merasa stres. Saat si kecil merasakan kekhawatiran yang berlebihan, ia cenderung akan kesulitan untuk tidur dan bahkan menolak untuk tidur.

Apabila anak sering terlihat kelelahan di waktu tidur, kemungkinan ia memerlukan bantuan ekstra untuk merasa tenang. Rutinitas sebelum tidur yang teratur sangat disarankan karena bisa menciptakan rasa aman bagi anak. Usahakan juga untuk mencegah anak mengonsumsi camilan manis setelah makan malam dan menonton TV sebelum tidur guna membantu memastikan ia tidur nyenyak sepanjang malam.

Baca Juga: Helicopter Parenting, Pengertian dan Efeknya yang Cenderung Negatif bagi Anak

3. Anak berperilaku regresi

Peristiwa besar dalam hidup, pindah ke rumah baru, atau kelahiran saudara kandung dapat memicu stres sekaligus mendorong perilaku regresi yang menyebabkan anak kembali berperilaku kekanak-kanakan atau tidak sesuai dengan usianya, contohnya mengisap jempol.

Untuk membantu anak balita Anda mengurangi stres dan beradaptasi dengan perubahan, pastikan Anda membuat ia merasa penting dan dibutuhkan.

Misalnya, jika anak balita Anda kurang senang dengan kelahiran adik baru, Anda bisa memintanya untuk melakukan pekerjaan sebagai kakak seperti menyanyikan lagu nina bobo atau menyelimuti tubuh adik dengan selimut yang lembut.

4. Mengembangkan perilaku yang berulang

Terkadang, anak balita yang sedang stres mencoba menenangkan dirinya dengan mengembangkan perilaku yang berulang seperti menggigit kuku, memelintir rambut, atau menggaruk kulit.

Tatkala Anda menjumpai anak melakukan tindakan semacam itu, jangan lantas memarahi, mempermalukan, atau memaksanya untuk berhenti.

Alih-alih demikian, cobalah untuk memahami apa yang sedang mengganggu anak dengan membicarakannya di waktu-waktu yang aman, contohnya saat anak menikmati es krim atau berjalan-jalan di sekitar rumah.

Moms, itulah 4 tanda anak balita sedang merasa stres. Ingat, meredakan ketakutan dan kekhawatiran si kecil terkadang membutuhkan lebih dari sekadar pelukan serta perhatian ekstra. Jika anak balita Anda tidak menanggapi upaya Anda untuk menghiburnya, jangan ragu untuk berbicara dengan dokter anak guna membantu anak mengatasi stresnya dengan lebih baik dan memastikan apakah anak perlu menemui terapis atau tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News