Keluarga

WHO: Covid-19 Berakhir Sebagai Darurat Kesehatan Global

WHO: Covid-19 Berakhir Sebagai Darurat Kesehatan Global

MOMSMONEY.ID - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO akhirnya menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, selama lebih dari setahun, pandemi cenderung menurun dengan kekebalan populasi meningkat dari vaksinasi dan infeksi.

"Angka kematian (akibat Covid-19) menurun dan tekanan pada sistem kesehatan berkurang," katanya, Jumat (5/5)

Tren ini, menurut Tedros, telah memungkinkan sebagian besar negara untuk hidup kembali seperti era sebelum pandemi Covid-19.

Selama setahun terakhir, dia bilang, Komite Darurat WHO telah menganalisis data dengan hati-hati dan mempertimbangkan, kapan waktu yang tepat untuk menurunkan tingkat kewaspadaan.

Baca Juga: WHO: Kematian Akibat Covid-19 Terus Turun, Capai Titik Terendah sejak Maret 2020

"Kemarin (4/5), Komite Darurat WHO bertemu untuk ke-15 kalinya dan merekomendasikan kepada saya, agar saya menyatakan berakhirnya darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional," ungkap Tedros.

"Saya menerima saran itu," imbuhnya.

"Oleh karena itu, dengan harapan besar saya menyatakan, Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global," tegas dia.

Informasi saja, WHO mendeklarasikan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional atas wabah Covid-19 global, tingkat kewaspadaan tertinggi menurut hukum internasional, pada 30 Januari 2020.

Tapi, Tedros menegaskan, bukan berarti Covid-19 berakhir sebagai ancaman kesehatan global.

Minggu lalu, dia mengungkapkan, Covid-19 masih merenggut nyawa setiap tiga menit, dan itu hanya kematian yang dunia ketahui.

"Saat saya berbicara, ribuan orang di seluruh dunia berjuang untuk hidup mereka di unit perawatan intensif (ICU)," sebutnya. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 Harian di Indonesia Tembus 2.000, Ini Penyebabnya Menurut Kemenkes

Dan, jutaan lainnya terus hidup dengan efek melemahkan dari kondisi pasca-Covid.

"Virus ini masih ada. Itu masih membunuh, dan masih berevolusi. Risiko kemunculan varian baru yang menyebabkan lonjakan baru dalam kasus dan kematian tetap ada," kata Tedros.

Meski begitu, sudah waktunya bagi negara-negara untuk beralih dari mode darurat ke penanganan Covid-19 bersama dengan penyakit menular lainnya.

"Saya tekankan, ini bukan keputusan instan. Ini adalah keputusan yang telah dipertimbangkan dengan hati-hati selama beberapa waktu, direncanakan, dan dibuat berdasarkan analisis data yang cermat," ujarnya.

"Jika perlu, saya tidak akan ragu untuk mengadakan Komite Darurat lain seandainya Covid-19 sekali lagi membahayakan dunia kita," tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News