HOME, InvesYuk

Waspadai Return Tinggi Investasi Reksadana

Waspadai Return Tinggi Investasi Reksadana

MOMSMONEY.ID -  Reksadana  bisa dibilang investasi yang minim risiko dibandingkan dengan investasi jenis lain. Akan tetapi, investor harus tetap tahu risiko yang bisa dihadapi sewaktu-waktu dari investasi ini. 

 Imelda Tarigan, perencana keuangan OneShildt, mengatakan, risiko investasi reksadana itu sama saja dengan risiko investasi lain. Meski sudah dikelola oleh manajer investasi yang terpercaya, tetap bisa merugi karena salah perhitungan. 

"Investor harus melihat siapa manajer investasinya, seperti apa rekam jejaknya, hasil investasiseperti apa, dan AUM (dana kelolaan) seberapa banyak untuk menumbuhkan kepercayaan," kata Imelda. 

Baca Juga: Tips Meracik Portofolio Investasi Andalan, Tetap Nyaman Meski Pasar Bergejolak

Selain itu, calon investor jangan mudah percaya dengan penawaran terlalu bagus. Jika menawarkan return tinggi maka investor harus kritis karena investasi ini berbasis paper asset. Ada reksadana yang menempel pada produk unitlink. Imelda bilang, reksadana jenis itu hanya cocok untuk mereka yang punya tujuan jangka panjang, yakni 10 tahun mendatang dan yang butuh tambahan proteksi.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana  mengingatkan ke investor bahwa risiko reksadana adalah bisa saja merugi banyak. Terutama reksadana saham yang mudah terpengaruh kondisi makro dan geopolitik.

"Awal pandemi kan IHSG turun, ya. Itu kalau ada uang di reksadana saham Rp 10 juta bisa tinggal Rp 5 juta-Rp 6 juta. Tapi kini  bisa naik lagi. Sekalipun simpannya jangka panjang, tetap berpotensi turun," kata Wawan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News