HOME

Uji Klinis Vaksin Booster Dilakukan, Tidak Ada Indikasi KIPI Berat Ditemukan

Uji Klinis Vaksin Booster Dilakukan, Tidak Ada Indikasi KIPI Berat Ditemukan

MOMSMONEY.ID - JAKARTA. Vaksinasi booster dosis ketiga akan segera dilakukan. Uji klinis atas vaksinasi ini pun telah dilakukan. Dari uji klinis tersebut, juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan tidak ada indikasi KIPI berat yang ditemukan.

"Sejauh ini telah dilakukan uji klinis pemberian booster vaksin dan ditemukan tidak ada indikasi KIPI berat pada subjek penelitian," ujar Wiku saat memberikan keterangan pers, Selasa (4/1).

Lebih lanjut, Wiku mengatakan penyuntikan vaksinasi ketiga ini direkomendasikan memiliki rentang 6 bulan setelah penyuntikan dosis kedua dilakukan.

Baca Juga: Kemenkes: Tarif Vaksin Booster Belum Ditetapkan

Adapun, Pemerintah berencana melakukukan vaksinasi booster pada 12 Januari. Menurut Wiku, ini sesuai dengan target World Health Organization (WHO) pada trimester pertama tahun 2022.

Dia pun mengatakan vaksinasi booster akan dilakukan setelah dikeluarkannya rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI)  dan Badan POM. "Termasuk jenis vaksin yang akan digunakan," tambah Wiku.

Nantinya, vaksinasi booster ini akan lebih dulu diberikan kepada populasi berusia lebih dari 18 tahun dan berdomisili di kabupaten/kota yang telah memenuhi cakupan vaksin dosis pertama kepada minimal 70% persen penduduk, dan vaksin dosis kedua kepada minimal 60% jumlah penduduk.

Sebelumnya, Kemenkes menerangkan bahwa vaksinasi booster mandiri atau non-program pemerintah diterapkan berbayar. Namun, hingga kini belum ada tarif resmi yang ditetapkan.

“Belum ada biaya resmi yang telah ditetapkan oleh pemerintah," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi.

Menurutnya, dalam proses penetapan harga vaksin booster harus melibatkan berbagai pihak seperti Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News