HOME, BisnisYuk

Tertarik Buka Usaha Ayam Goreng? Simak Tipsnya Berikut Ini

Tertarik Buka Usaha Ayam Goreng? Simak Tipsnya Berikut Ini

MOMSMONEY.ID - Siapa yang tak suka ayam goreng tepung krispi? hampir semua orang suka dengan kuliner yang satu ini. Penjaja kuliner olahan ayam ini pun makin menjamur. Hampir di setiap tempat, baik di pusat perbelanjaan maupun di pinggir jalan bisa kita temukan penjaja ayam goreng tepung krispi.

Lukman, pemilik Hasna Fried Chicken mengatakan, bisnis kuliner ayam goreng bukan sekedar tren yang lekas berlalu. Sebab, selain disukai, menu makanan ini bisa disantap kapan saja, dan dengan makanan pendamping apa saja. "Itu yang membuat ayam goreng menjadi menu utama setiap orang," ungkap Lukman.

Kondisi itu memicu banyaknya pemain baru bermunculan. Lukman sendiri sempat ngos-ngosan tatkala bermunculan pemain baru, terlebih di masa pandemi ini. Namun, siapa sangka, usahanya masih tetap eksis sampai sekarang.

"Usaha ayam goreng memang jadi peluang bagi siapa saja. Tetapi, tidak begitu mudah untuk menjalankan, apalagi mempertahankannya," ujar Lukman.

Bisnis ayam goreng tepung memang terbilang renyah. Agar hasilnya menguntungkan, salah satu kunci keberhasilan usaha ini adalah aktif memasarkan. Setelah itu, strategi lain tinggal mengikuti.

Tengok saja gerai Hasna Fried Chicken besutan Lukman. Selain promosi melalui media sosial Instagram dan Facebook, dia mengaku usahanya mampu bertahan karena bantuan para mitra yang aktif memasarkan produk. 

Hingga kini, setidaknya ada 50 sampai 80 mitra aktif yang berjualan Hasna Fried Chicken. Mitra-mitra itu tersebar luas di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Bali. "Promosi terbesar sampai saat ini, ya dari para mitra. Selain itu tidak ada lagi," ungkap Lukman.

Baca Juga: Spaghetti Hitam Salmon, Menu Creamy yang Unik untuk Bisnis Kulinermu 

Lukman menjelaskan , ketika awal dirinya memulai usaha ini, biaya untuk membeli bahan baku tidaklah besar. Modal terbesar di awal usahanya justru untuk menyewa kios dan peralatan.

"Awal usaha, modal yang digunakan sekitar Rp 20 juta. Biaya terbesar untuk tempat usaha, yaitu Rp 12 juta, dan peralatan usaha sekitar Rp 6 juta, sisanya bahan baku dan pegawai," jelasnya.

Kini, dengan modal tersebut, Lukman bisa menjual 40-50 ekor ayam per hari dengan harga jual Rp 9.000 per porsi. Meski tak menjabarkan marjin yang diperoleh setiap hari, Lukman bilang, hasilnya cukup untuk membiayai enam pegawai dan memasok bahan baku setiap harinya. "Ya, setidaknya bisa balik modal cepat," tutur Lukman.  

Jika Anda ingin menjajal usaha ini, Lukman menyarankan, untuk menyesuaikan modal saat memulai usaha. Seperti Lukman, yang awalnya merintis usaha di pinggir jalan dekat minimarket. Seiring berjalannya waktu dan adanya pemasukan, dia pun membuka kemitraan untuk memperluas bisnisnya.

"Waktu di awal, saya tidak memaksakan untuk buka di dalam mal, karena modalnya tidak besar. Nah,  dari situ, saya susun strategi untuk memperluas dengan membuka kemitraan," ucap Lukman.

Selanjutnya: Resep Makanan dan Minuman Tanpa Rasa Pedas, Mau Coba?

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News