HOME, AturUang

Teliti Sebelum Mengajukan KPR agar Tak Terlilit Bunganya

Teliti Sebelum Mengajukan KPR agar Tak Terlilit Bunganya

MOMSMONEY.ID - Ketika mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) sebenarnya orang sudah tahu bahwa bunganya akan naik. Namun, ketika sudah waktunya seperti tidak siap. 

Budi Raharjo, perencana keuangan Oneshildt mengatakan, saat bunga naik dan cicilan mengalami kenaikan, pada umumnya orang perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian. Penyesuaian ini juga sudah diantisipasi sehingga seharusnya tidak akan mengagetkan bagi pemilik KPR.

Namun, masalah utamanya bukan karena tidak tahu akan adanya kenaikan bunga KPRnya, melainkan adalah tidak dapat memprediksi seberapa besar dampak kenaikan bunga tersebut pada besar cicilan bulanan.

"Ada baiknya debitur juga meminta simulasi perkiraan kenaikan cicilan akibat kenaikan dengan bunga baru dari sebelum dinaikkannya bunga agar saat terjadi perubahan baik secara mental maupun kondisi finansial telah tersiapkan dengan baik," kata Budi.

Baca Juga: Tips Memilih KPR di Bank Konvensional dan Bank Syariah

Di samping itu, calon debitur mengupayakan untuk mencari program KPR yang menawarkan bunga promo fix dan rendah dalam beberapa tahun ke depan. "Sebisa mungkin mencari bunga promo fix dan rendah yang panjangnya sesuai dengan tenor pinjaman," ungkap Budi. 

Nilai cicilan KPR diperhitungkan dengan seksama, upayakan nilai cicilan adalah nilai cicilan saat ini yang tidak memberatkan dan masih ada ruang untuk menabung dan berinvestasi. Harapannya  apabila suatu saat terjadi kenaikan bunga KPR paling tidak kenaikan tersebut masih dapat diserap meskipun berdampak pada kekurangan kemampuan menabung atau berinvestasi dalam jangka pendek.

Dan yang paling penting adalah mempersiapkan dana darurat sebagai jaring pengaman sementara arus kas apabila kenaikan di luar prediksi.

"Proyeksikan perubahan arus kas setelah menjadikan rumah sebagai tempat tinggal karena bisa jadi ada variasi biaya transportasi, perawatan rumah, pemeliharaan dan iuran rutin lingkungan serta pajak yang jika tidak diantisipasi dengan baik maka kondisi arus kas dapat sangat mepet untuk menerima perubahan2 kondisi di masa depan," tutup Budi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News