HOME, Keluarga

Sebelum Mengkritik Anak, Pahami 5 Efek Negatifnya bagi Perkembangan Anak

Sebelum Mengkritik Anak, Pahami 5 Efek Negatifnya bagi Perkembangan Anak

MOMSMONEY.ID - Banyak orang tua yang menjadikan kritik sebagai metode untuk membantu mengatasi perilaku bermasalah pada anak. Kendati niatnya baik, namun tidak sedikit orang tua yang menyadari bahwa anak-anak tidaklah bereaksi layaknya orang dewasa ketika dihadapkan dengan kritik.

Bagi orang dewasa, kritik mungkin adalah hal yang bagus karena bisa mendorong mereka untuk meningkatkan kualitas diri. Sebaliknya, anak-anak belum mengembangkan perspektif yang demikian dan hampir selalu menginternalisasi kritik, memasukkannya ke dalam hati, serta mempertahankan luka emosional akibat kritik dalam waktu yang lama.

Berbeda dengan mengoreksi yang cenderung dilakukan secara lembut untuk memberi tahu anak tentang kesalahannya sekaligus menjelaskan mengapa perilakunya tidak produktif, kritik justru lebih berfokus pada penilaian daripada membantu anak.

Dilansir dari laman Advanced Psychology, inilah 5 efek negatif kritik bagi perkembangan diri anak yang perlu orang tua cermati.

Baca Juga: Inilah 5 Penyebab Rambut Rontok Parah di Usia Remaja

1. Menumpulkan rasa tanggung jawab

Ketika Anda memarahi dan mengkritik anak, mereka akan sibuk memikirkan perasaan Anda tentangnya. Anak juga akan berhenti memikirkan kesalahan aslinya dan mulai fokus pada perasaan mereka terhadap reaksi Anda. Secara perlahan, kritik yang dilontarkan kepada anak akan mengalihkan perhatian mereka dari eksplorasi emosi yang secara langsung berkaitan dengan konsekuensi dari tindakannya.

Kritik mampu memproyeksikan kemarahan anak kepada Anda dan membuat mereka sibuk memikirkan betapa tidak adilnya Anda. Seiring waktu, anak akan terbiasa untuk tidak fokus pada apa yang perlu mereka tingkatkan dan cenderung berfokus pada tindakan orang lain yang memperlakukannya secara tidak adil. Dengan kata lain, kritik akan mengembangkan pola pikir “menjadi korban” pada diri anak alih-alih akuntabilitas pribadi.

2. Menumbuhkan perasaan malu

Merasa menyesal atas perilaku buruk yang sudah dilakukan merupakan hal yang normal dan sehat. Namun, jika yang muncul adalah perasaan malu, itu dapat berbahaya.

Faktanya, kritik sangat mudah menumbuhkan rasa malu dalam diri anak. Padahal, ketika anak merasa malu, mereka cenderung akan memercayai bahwa dirinya cacat dan tidak berdaya untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Jika ingin anak-anak dengan rela memperbaiki perilaku bermasalahnya, alangkah baiknya Anda memberi tahu mereka bahwa tidak apa-apa untuk membuat kesalahan. Anda harus membangun dan mendorong anak untuk mencoba lagi tatkala mereka melakukan kesalahan, bukan malah meruntuhkannya melalui kritik yang tajam.

3. Meningkatkan stres

Bagi anak, hidup sudah terasa begitu menantang. Pasalnya, setiap hari anak harus menghadapi tekanan akademis di sekolah, tekanan sosial dari teman-temannya, dan ancaman bullying online maupun offline.

Jika Anda terus menghujani anak dengan kritik, itu hanya akan menambah stres yang tidak diperlukan dan membuat anak lebih sulit untuk berkembang menjadi orang dewasa yang bahagia dan sehat.

4. Mendorong anak untuk terus mengkritik dirinya sendiri

Pada dasarnya, perkembangan diri anak ditentukan oleh cara orang tuanya berbicara kepada mereka. Apabila Anda terbiasa mengkritik anak, besar kemungkinan mereka akan mulai mengkritik dirinya sendiri dengan lebih keras.

Pada gilirannya, kebiasaan mengkritik diri sendiri bisa membuat anak merasa bahwa mereka tidak layak untuk mendapatkan penghargaan apapun bahkan ketika mereka memiliki pencapaian tertentu. Misalnya, saat anak mendapatkan nilai A dalam suatu tugas sekolah, mereka mungkin akan menyalahkan dirinya sendiri karena tidak berhasil mendapatkan nilai A+, alih-alih bangga.

Efek lainnya yang dihasilkan dari kebiasaan mengkritik anak adalah menciptakan ketakutan kronis dalam diri anak terhadap kegagalan. Jika anak sudah takut akan kegagalan, sering kali anak akan menolak untuk mencoba mengejar tujuan mereka yang mana hal ini dapat sangat menghambat perkembangan mereka ke depannya.

5. Merusak kepercayaan

Jika anak terus merasa ditolak oleh Anda setiap kali mereka melakukan kesalahan, pada akhirnya anak akan belajar bahwa mereka tidak bisa memercayai Anda lagi sebagai orang tuanya.

Apabila tidak mau hal itu terjadi, pastikan untuk memperkuat ikatan antara Anda dengan anak dan senantiasa memberi tahu anak bahwa Anda mencintai mereka tanpa syarat.

Moms, itulah 5 efek negatif kritik bagi perkembangan anak. Untuk menghindari kritik, cobalah untuk bernapas dalam-dalam dan nilailah secara objektif tingkat keparahan dari perilaku buruk yang telah anak Anda lakukan. Jika anak menyakiti orang lain baik secara fisik atau emosional, berikan anak konsekuensi misalnya dengan mengambil hak istimewa mereka secara tenang namun tetap tegas.

Apapun bentuk konsekuensinya, selalu ingat untuk tidak melabeli anak dengan sebutan-sebutan yang buruk dan menyakitkan seperti jahat, malas, atau tidak berguna. Apabila anak sudah mulai tenang, jelaskan kepada mereka mengapa tindakannya tidak dapat diterima dan ingatkan kembali bahwa Anda tetap mencintainya. Dengan begini, akan lebih mudah untuk memperbaiki perilaku buruk anak tanpa menimbulkan permasalahan baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News