HOME, Keluarga

Puncak Kenaikan Kasus Omicron diprediksi Terjadi di Februari-Maret

Puncak Kenaikan Kasus Omicron diprediksi Terjadi di Februari-Maret

MOMSMONEY.ID - JAKARTA. Puncak gelombang kenaikan kasus Omicron di Indonesia diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret. Ini disebabkan kenaikan kasus Omicron yang terjadi di seluruh dunia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, mayoritas kenaikan kasus Omicron di dunia terjadi dalam kurun waktu yang sangat cepat dan singkat. Kenaikan kasus ini berkisar antara 35 hingga 65 hari.

“Di Indonesia kita mengidentifikasi kasus pertama pada pertengahan Desember, tapi kasus mulai naiknya di awal Januari. Kita hitung antara 35-65 hari akan terjadi kenaikan yang cukup cepat dan tinggi. Itu yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat,” kata Budi dikutip dari situs Kemenkes, Senin (17/1).

Baca Juga: Sudah Dapat Tiket Vaksin Booster, Kemenkes: Sudah Bisa Divaksinasi

Daerah pertama yang diperkirakan akan mengalami lonjakan kasus adalah DKI Jakarta dan Bodetabek. Berdasarkan hasil identifikasi Kemenkes, mayoritas transmisi lokal varian Omicron terjadi di DKI Jakarta, ini diperkirakan akan meluas ke wilayah Bodetabek dalam waktu dekat melihat daerah-daerah tersebut berdekatan secara geografis dan mobilitas masyarakatnya sangat tinggi.

“Kami juga sampaikan bahwa lebih dari 90% transmisi lokal terjadi di DKI Jakarta, jadi kita harus siapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi varian Omicron, dan kita harus sudah memastikan bisa menangani dengan baik,” kata Budi.

Untuk mengantisipasi hal ini, Budi pun meminta agar  daerah meningkatkan kegiatan surveilans sehingga penemuan kasus bisa dilakukan sedini mungkin dan dilakukan isolasi supaya tidak menjadi sumber penularan di tengah masyarakat. 

Dia pun mengingatkan penerapan protokol kesehatan yakni menggunakan masker, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, serta aktif menggunakan aplikasi Pedulilindungi.

Lebih lanjut, dia juga mengatakan pemerintah akan fokus menjalankan vaksinasi booster. Dia mengatakan, vaksinasi booster di Jabodetabek akan dipercepat untuk meningkatkan dan mempertahankan kekebalan tubuh dari penularan varian Omicron.

“Selain prokes dan surveilans, juga dipastikan semua rakyat DKI Jakarta dan Bodetabek akan dipercepat vaksinasi boosternya agar mereka siap kalau gelombang Omicron nanti naik secara cepat dan tinggi,” kata Budi.

Tak hanya vaksinasi, Kemenkes juga akan fokus pada ketersediaan obat. Obat yang disiapkan seperti Molnupiravir sebagai obat terapi tambahan untuk pasien Covid-19 gejala ringan. Lalu, Paxlovid yang rencananya akan didistribusikan secara merata hingga ke apotik-apotik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News