HOME, BisnisYuk

Peluang Usaha Warung Mi Instan Kekinian

Peluang Usaha Warung Mi Instan Kekinian

MOMSMONEY.ID - Di banyak kota, warung kopi yang bersanding dengan kedai mi instan itu sudah ada sejak lama. Warung, yang banyak disebut Warmindo, mudah dijumpai terutama di kota besar atau daerah dengan banyak sekolah dan kampus.

Belakangan, warung mi instan mengalami perubahan yang cukup signifikan. Kalau di warung mi instan lama, kita hanya menemukan menu sesuai rasa di bungkus mi saja, kini beberapa pengusaha menydiakan lebih beragam rasa, dari rendang, sate, ala-ala korea, hingga bermacam topping seperti sosis, bakso, salmon dan sebagainya.

Penampilan warung mi instan kekinian juga berbeda. Mereka menata varian mi di rak akrilik, hingga lebih menggoda. Pembeli yang datang, bisa langsung mengambil mi yang diminati dari rak, plus topping yang dipilih. Istilah warung mi instan self service.

Perubahan ini sekaligus memperluas segmen pasar. Jika warung mi instan konvensional lebih banyak disambangi kaum pria, sekaligus untuk nongkrong, warung kekinian ini mendapatkan pembeli wanita dan keluarga pula.

"Kalau warung mi gaya lama, pembeli perempuan segan, karena sungkan sama laki-laki yang nongkrong," jelas Andri Sukmana, pemilik Warung Dari Kecil di Depok kepada Tabloid KONTAN.

Pembeli di warung Andri yang seluas 50 meter persegi itu kebanyakan dari kalangan keluarga.

"Karena varian mie banyak, topping banyak. Jadi cocok untuk keluarga. Harga terjangkau," jelas Andri yang memulai usaha warung mi instan pada pertengahan 2021.

Baca Juga: Jarang Diketahui! Ini Dia 4 Manfaat Kopi Hitam Bagi Kesehatan!

Hal ini diamini Siti Choiryatul Tasrifah, pemilik Hasanah Kitchen. Siti, yang akrab disapa Ifa bilang, warungnya di area kampus, banyak didatangai kalangan keluarga.

"Target pasarnya memang mahasiswa tapi yang datang justru dari banyak kalangan," jelas Ifa.

Sebelum menawarkan olahan mi instan, Hasanah Kitchen yang berdiri 2018 merupakan warung makan yang menyajikan aneka lauk pauk. Saat jalan-jalan ke Jogja, Ifa heran dengan banyaknya warung mi instan di sana.

"Saya dapat ide dari situ," jelas Ifa.

Nah, pada pertengahan tahun lalu, Ifa mengubah kedainya jadi warung mi instan kekinian.

Langkah itu membuat Ifa meraih sukses. Dengan menawarkan lebih dari 30 varian mi instan dari Indomie, Mie Sedaap, dan Megah Mie Ifa mampu meraup omzet Rp 1 juta per hari. Omzet akan naik di akhir pekan.

"Supaya pembeli tak bosan kami menawarkan 40 varian topping," jelas Ifa.

Andri yang menawarkan 20 varian mi dengan 18 topping dalam sehari mampu meraup omzet Rp 800.000. Jika di akhir pekan bisa sampai Rp 2 juta. "Lumayan hasilnya sejauh ini, apalagi saya baru mulai usaha," jelas Andri yang sebelumnya bekerja di perusahaan swasta.

Ifa dan Andri, menilai usaha mi instan dengan konsep self service ini bukan sekadar usaha kekinian yang berusia pendek.

"Mi instan sekalipun bisa dibuat sendiri di rumah, pasti akan beda kalau dinikmati di warung," sergah Ifa. Kelebihan mi bikinan warung adalah topping dan varian rasa.

"Penikmat mi instan itu banyak, jadi pasarnya bakal terus ada. Selama kita mengemas usaha dengan baik tentu bakal terus jalan," jelas Andri.

Mereka tak gentar, kendati banyak pemain di usaha ini.

"Bagi saya, semakin banyak pemain tidak menjadi soal. Justru warung dengan konsep ini bisa lebih dikenal. Semua kembali pada layanan kita," jelas Ifa.

Karena hampir semua rasa mi instan sama, Anda harus menonjolkan layanan dan kenyamanan konsumen untuk mempertahankan pasar.

"Banyaknya pemain juga bikin kita tak bisa menjual dengan harga mahal," ujar Ifa.

Meski harga cukup bersaing bukan berarti cuan usaha ini tipis. Kisaran marginnya 35% - 50%. Masih tebal kan?

Baca Juga: Resep Ikan Geprek Krispi Sambal Bawang, Santapan Keluarga Saat Weekend Tiba

Nah, mulai usaha ini terlihat cukup mudah. Anda bisa terjun langsung dengan kemampuan mengolah mi instan yang gampang banget itu. Tak perlu menambahkan bumbu atau kursus masak karena di tiap bungkus mi instan sudah ada bumbu.

"Yang penting kita tahu karakter mi dari masing-masing varian atau merek," jelas Ifa.

Keutamaan dari masak mi instan adalah memastikan air untuk menyeduh mi dalam posisi mendidih maksimal. Sebab jika air seduhan kurang mendidih, mengubah tekstur mie. Jadi, lama menyeduh harus disesuaikan dengan tebal tipisnya mi instan. Umumnya, mi instan hanya perlu dimasak selama 1 menit 10 detik.

"Berbeda kalau ada permintaan khusus dari pembeli yang minta mie sampai mekar atau mengembang gitu," jelas Ifa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News