HOME, Keluarga

Meski Baik untuk Tubuh, Diet Tinggi Serat Ternyata Tidak Cocok untuk Kucing

Meski Baik untuk Tubuh, Diet Tinggi Serat Ternyata Tidak Cocok untuk Kucing

MOMSMONEY.ID - Kucing termasuk dalam hewan karnivora obligat. Artinya, mereka hanya akan mendapatkan semua asam amino esensial dari protein hewani. Jenis protein ini merupakan bahan penyusun organ dan jaringan, termasuk tulang rawan, rambut, kulit, dan jantung. Selain protein, kucing juga membutuhkan nutrisi lain seperti karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang seimbang untuk kesehatan tubuh mereka. Tak ketinggalan juga beberapa besar nutrisi serat.

Banyak makanan kucing komersial yang mengandung dua atau lebih bahan serat yang berasal dari tumbuhan. Dilansir dari Feline Nutrition Foundation, ada berbagai jenis serat nabati. Ada serat larut dan tidak larut, serat yang dapat difermentasi dengan cepat, serta serat yang dapat difermentasi dengan lambat. Serat larut dan cepat difermentasi cenderung menambah kelembapan pada tinja dan mengurangi waktu transit gastroinstestinal. Jenis ini mungkin bermanfaat dalam kasus sembelit pada kucing.

Baca Juga: Selain Perubahan Pola Makan, Ini Penyebab Lain Terjadinya Diare pada Anak Kucing

Selain itu, dalam kehidupan manusia, serat merupakan kebutuhan penting untuk menjadi bagian dari program diet untuk mengelola berat badan. Namun, sayangnya, ini tidak cocok diberikan untuk kucing.

Antara Kucing dan Serat Tumbuhan

Meski sejumlah serat dibutuhkan kucing, sekali lagi, kucing adalah hewan karnivora wajib. Mereka hanya beradaptasi untuk mencerna daging. Dilansir dari Petmd, saluran usus pada karnivora ketat jauh lebih pendek daripada hewan lain. Selain itu, serat juga merupakan jenis karbohidrat yang sulit dicerna oleh saluran pencernaan kucing.

Namun, kucing memiliki bakteri di usus besar untuk membantu memecah bahan yang tidak dapat dicerna dan menghasilkan senyawa bermanfaat seperti vitamin. Bakteri ini sering terlibat dengan serat dalam proses yang disebut fermentasi.

Jadi, jawabannya adalah kucing tidak membutuhkan serat tumbuhan secara khusus, meski mereka akan mendapatkan serat lain sebagai bagian dari keseimbangan nutrisi yang dibutuhkannya.  

Ini Cara Kucing Mendapatkan Serat untuk Tubuhnya

Meski tidak mendapatkan serat dari tumbuhan, kucing mendapatkan seratnya dengan cara lain. Dilansir dari The Happy Cat Site, kucing liar berburu dan memakan mangsanya dan mendapatkan seratnya dari bulu urat, dan tulang rawan. Secara naluriah, mereka akan menghindari serat dari tumbuhan. Dengan begitu, kotoran mereka akan lebih kecil dan hampir tidak berbau. Ini akan membuat kotoran mereka mudah dikubur dan membantu mereka tetap aman dari pemangsa.

Sementara itu, kucing dalam ruangan dan juga kucing liar sering membersihkan diri dengan menjilati bulunya. Bulu-bulu ini mungkin akan tertelan dan masuk ke dalam sistem pencernaannya. Bulu kucing yang tertelan ini merupakan sumber serat yang baik.

Baca Juga: Ini 6 Tandanya Bila Hewan Kucing Menderita Cacingan

Diet Tinggi Serat Hanya untuk Kucing dengan Kasus Masalah Kesehatan

Kendati demikian, beberapa kucing dengan kondisi kesehatan tertentu akan direkomendasikan oleh dokter hewan untuk menjalankan diet tinggi serat sebagai bagian dari pengobatannya. Misalnya, untuk mengobati masalah diare, konstipasi kronis, atau masalah bulu rontok yang berulang.

Makanan tinggi serat ini dapat diperoleh dari beberapa makanan kucing yang memiliki kandungan tinggi serat dan secara khusus membantu memberi makan bakteri menguntungkan, serta mempromosikan mikrobioma yang seimbang. Kucing penderita diabetes biasanya akan diberi makan makanan berprotein tinggi dan rendah karbohidrat, tetapi juga dapat mengambil manfaat dari makanan berserat tinggi bila mereka mengalami kelebihan berat badan atau kondisi GI tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News