HOME, Keluarga

Mengenal Jamur Gigi Berdarah yang Tampak Seram, Tetapi Bermanfaat

Mengenal Jamur Gigi Berdarah yang Tampak Seram, Tetapi Bermanfaat

MOMSMONEY.ID - Anda akan selalu menemukan jamur yang aneh, mencurigakan, dan terkadang menyeramkan di seluruh dunia ini. Salah satunya adalah jamur gigi berdarah yang masih jarang diketahui orang. Ini adalah jamur yang tumbuh di hutan dan memiliki penampilan menyeramkan karena di atas permukaan jamur muncul cairan merah lengket seperti darah. Jika Anda penasaran dengan jenis jamur ini, simak informasinya berikut ini.

Sejarah Taksonomi

Dilansir dari First Nature, jamur gigi dari berbagai jenis dapat ditemukan dalam banyak ordo taksonomi dan selama bertahun-tahun mereka telah banyak berubah. Jamur khusus ini pertama kali dijelaskan pada tahun 1912 oleh ahli mikologi Amerika, yakni Howard James Banker (1866-1940) yang memberi spesies ini nama Hydnellum peckii.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Tanaman yang Cocok untuk Memulai Urban Farming

Nama ini berasal dari kata Yunani Kuno hudnon yang berarti jamur yang dapat dimakan. Istilah ini pertama kali diterapkan untuk truffle yang dapat dimakan. Sementara peckii diambil untuk menghormati ahli mikologi Amerika, Charles Horton Peck (1833-1917) yang menggambarkan hampir 3000 spesies jamur di Amerika Utara.

Saat ini, mereka banyak dikenal dengan nama-nama lain. Misalnya seperti Bleeding Tooth (gigi berdarah), Strawberries and Cream, Bleeding Hydnellum, Red-Juice Tooth, Devil's Tooth Mushroom, atau Devil's tooth.

Tentang Penampilannya

Jamur ini memiliki lebar topi berukuran sekitar 3-8 cm. Bentuknya kadang bulat, tetapi sering oval atau multi-lobus. Tingginya sekitar 3-10 cm. Dilansir dari AAAS, Anda mungkin terkejut mengetahui perbedaan atara jamur gigi berdarah muda dan jamur dewasanya. Jamur yang telah dewasa akan berwarna krem dan penampilannya agak kusam. Sementara ketika muda dan aktif tumbuh, jamur ini tampak mengeluarkan darah dari pori-porinya, yang kemudian menginspirasi beberapa namanya.

Cairan kental berwarna merah ini sebenarnya adalah jenis getah yang disebabkan oleh proses yang disebut gutasi. Ketika tanah di sekitar sistem akar jamur menjadi sangat basah, ini akan memaksa air masuk ke akar melalui proses osmosis. Lalu, menciptakan tekanan di seluruh organisme yang akhirnya menumpuk cukup untuk memaksa cairan ke permukaan jamur. Para ilmuwan belum memutuskan apa sebenarnya cairan ini, tetapi itu tampak merah berkat pigmen yang ditemukan di dalam jamur.

Jamur ini juga memiliki tonjolan kecil seperti gigi di bawah tutup jamur, tempat spora diproduksi. Saat muda, permukaan jamur ditutupi semacam rambut lembut yang dapat memberikan tesktur seperti beludru, tetapi akan rontok saat jamur matang.

Baca Juga: Berbagai Bahan Alami Ini Bisa Bikin Daun Tanaman Hias Mengilap

Di mana Jamur Gigi Berdarah Bisa Ditemukan?

Jamur ini dapat ditemukan di daerah berhutan. Tidak hanya di Amerika Utara, tetapi juga Iran, Korea Selatan, dan Eropa. Ia bersembunyi di antara lumut dan jarum yang menjadi ciri khas hutan konifer yang rindang. Di beberapa daerah, jamur menghilang. Ini diakibatkan karena kelebihan nitrogen yang ditemukan di dalam tana akibat polusi.

Informasi Tentang Bahaya dan Manfaat Jamur Gigi Berdarah

Jamur gigi berdarah tidak beracun, tetapi rasanya sangat pahit, sehingga tidak bisa dimakan. Namun, para ilmuwan telah menemukan bahwa esktrak dari jamur gigi berdarah mengandung senyawa kimia antromentin, seperti heparin, yang digunakan sebagai antikoagulan untuk mencegah pembentukan gumpalan darah dan juga memiliki sifat antibakteri untuk mengobati jenis pneumonia bakteri yang paling umum. Bahan kimia lain yang ditemukan adalah asam thelephoric, yang mungkin memiliki kegunaan dalam pengobatan penyakit Alzheimer.

Saat ini, salah satu kegunaannya adalah dikeringkan untuk dibuat menjadi pewarna krem alami untuk tekstil dan tali. Kadang digabungkan dengan mordan (zat seperti allum atau besi, yang menyebabkan pewarna menempel pada kain dan permukaan lainnya) untuk menciptakan warna biru-hijau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News