HOME, AturUang

Memanfaatkan kredit bank konvensional untuk mendukung modal usaha

Memanfaatkan kredit bank konvensional untuk mendukung modal usaha

MOMSMONEY.ID -Perbankan konvensional masih menjadi sumber pendanaan utama bagi dunia usaha, termasuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Selain mempunyai dana besar, perbankan konvensional juga memiliki jaringan yang luas. Skema kreditnya pun lebih populer di kalangan pengusaha ketimbang skema pembiayaan syariah. 

Sayang, masih banyak pengusaha enggan mengajukan pinjaman modal usaha kepada bank. Alasannya beraneka ragam, mulai dari kekhawatiran permohonan kredit ditolak, tidak punya jaminan, hingga tingkat bunga pinjaman yang menurut mereka masih tinggi. 

Kalau Anda termasuk pengusaha yang diam-diam sedang butuh modal segar, jangan buru-buru antipati terhadap tawaran kredit bank. Silakan pelajari dengan cermat.

Baca Juga: Mobil Idaman Terbeli, Kantong tetap Terlindungi

Kalau menurut bank Anda tergolong nasabah yang layak mendapat kredit dan Anda pun tak keberatan memenuhi segala persyaratan yang mereka pasang, siapa tahu kebutuhan modal segar Anda segera terpenuhi. 

Langkah paling awal kalau Anda benar-benar berharap mendapatkan kredit dari bank adalah mempelajari segala persyaratan. Nah, salah satu syarat utama memang calon nasabah harus bisa memberikan agunan atau jaminan atas kredit. 

Nilai agunan yang dimiliki nasabah harus 125% di atas nilai kredit yang diajukan. Selain itu, biasanya, bank juga hanya bersedia mengucurkan pinjaman ke usaha yang mereka nilai layak. Istilah bekennya, bankable. Standar bankable setiap bank bisa berbeda. 

Biasanya, bank akan mensyaratkan usaha calon nasabah minimal berjalan dua tahun. Ada sejumlah alasan di balik sikap bank yang terkesan selektif itu. Salah satunya, potensi risiko gagal bayar nasabah selalu ada. 

Apalagi jika pinjaman disalurkan untuk modal usaha baru. Lazimnya, usaha baru belum dapat memperlihatkan potensi pengembalian kredit.

Baca Juga: Begini Cara Menekan 3 Pos Pengeluaran Rutin Jika Memiliki Mobil

Sebelum mengajukan kredit, calon debitur mesti menimbang sejumlah faktor. Selain bunga, pelayanan, dan reputasi; kerapian bank dalam menyimpan data nasabah juga perlu menjadi pertimbangan. Pengusaha juga harus menghitung kemampuannya membayar cicilan. 

Debitur harus bisa mengalokasikan pos untuk membayar kredit. Tidak mungkin semua pendapatannya dialokasikan untuk membayar utang.

Jika memiliki agunan, calon debitur sebaiknya mengambil kredit beragunan. Soalnya, kredit tanpa agunan memiliki bunga lebih tinggi. Lagi pula, kita meminjam uang di bank, kan, dengan niat mengembalikan, bukan mengemplang. 

Nah, dengan agunan, bunga yang kita dapat bisa lebih murah. Don Simatupang, Pimpinan Wilayah BRI Medan, menambahkan, sebaiknya pengusaha baru tidak langsung meminjam dalam jumlah besar.

Biasanya, bank akan membatasi pinjaman hanya 70% dari total nilai usaha. Sisanya sebesar 30% harus dipenuhi sendiri oleh nasabah. 

Jika bisa, pinjaman ke bank lebih kecil dari modal sendiri. 

Selanjutnya: Mau Memulai Usaha Lewat Online atau Offline? Simak Dulu Tips Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News