HOME, Santai

Libur Lebaran, Ini 5 Kampung Tematik di Kota Malang yang Menarik Dikunjungi!

Libur Lebaran, Ini 5 Kampung Tematik di Kota Malang yang Menarik Dikunjungi!

MOMSMONEY.ID - Kota Malang adalah salah satu kota yang menjadikan kampung tematik sebagai destinasi wisata saat libur Lebaran 2022. Kampung tematik ini bisa menjadi pilihan tempat liburan bagi Anda dan keluarga besar untuk menghabiskan waktu bersama. 

Animo pemudik dan wisatawan ke Malang tampaknya akan membludak. Wali Kota Malang memprediksi bakal ada 24 persen dari 16,8 juta pemudik yang datang ke Kota Malang. 

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni juga memprediksi keramaian kunjungan wisatawan antara tanggal 3 dan 8 Mei di Kota Malang. 

Namun perlu diingat, karena status pandemi Covid-19 belum benar-benar dicabut, para pemudik sebaiknya memperhatikan betul kapasitas dan aturan yang ada. "Kalau 75% yang diizinkan sesuai level 2, maka cukup 50% saja agar tidak over capacity," kata Ida saat dihubungi via pesan WhatsApp pada Kamis (28/4). 

Berikut lima destinasi kampung tematik yang bisa Anda kunjungi di Kota Malang:

1. Kampung Gribig 

Jika Anda merupakan pecinta sejarah, jangan lewatkan Kampung Gribig. Kampung Gribig merupakan kampung sejarah dan makam-makam Ki Ageng Gribig sebagai cikal bakal Kota Malang dan para Bupati Malang. 

Kampung dengan kompleks makam Ki Ageng Gribig ini terletak di Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang. Lokasinya berdekatan dengan exit tol Madyopuro. 

Baca Juga: Libur Lebaran ke Kebun Binatang Ragunan, Begini Cara Pesan Tiketnya!

Di Kampung Gribig, pengunjung yang datang bisa belajar tentang sejarah pemimpin di Malang terdahulu. Terdapat makam bupati pertama Malang Raden Tumenggung Notodiningrat I yang menjabat pada 1819 sampai 1839. 

Kemudian, ada Bupati Malang II Raden Ario Adipati Notodiningrat II, dan Bupati Malang III Raden Ario Tumenggung Notodiningrat III yang juga dimakamkan di sini. Ada pula kerabat para bupati lainnya, mulai dari Bupati Surabaya, Bupati Bondowoso, sampai Bupati Probolinggo. 

2. Kampung Warna Warni dan Kampung Tridi 

Kedua kampung tersebut letaknya saling bersebelahan atau berada di Kelurahan Jodipan. Di Kampung Warna Warni, terdapat sekitar 107 rumah di cat dengan 17 warna beragam yang memiliki nilai estetika seni. 

Pengunjung juga dapat menemui spot-spot menarik dan Instagramable bisa kamu temukan saat berkunjung ke Kampung Warna Warni Jodipan. Pengunjung bisa mengabadikan momen selama di kampung wisata ini dengan bidikan kamera untuk ber-selfie. 

Sedangkan di Kampung Tridi, pengunjung bisa menikmati indahnya gambar-gambar tiga dimensi yang juga Instagramable. 

3. Kampung Budaya Polowijen 

Daerah Polowijen pernah mencuat sebagai daerah yang terkenal ahli tentang seni kriya dan seni tarinya pada sejak era kolonial Belanda. 

Pada tahun 1900-an, eksistensi nama Polowijen selalu dikaitkan dengan sosok Mbah Reni sebagai perajin dan penari Topeng Malangan. Konon Mbah Reni merupakan seorang petani kaya yang memimpin kelompok wayang topeng terbaik pada masanya. 

Pengunjung yang datang bisa melihat beragam sentra industri kreatif seperti kerajinan topeng dan gerabah, kemudian seni pahat dan lain sebagainya. Di sini, pengunjung yang datang cocok untuk belajar tentang sejarah dan seni di Kota Malang seperti sejarah kesenian tari Topeng Malangan. 

Selain itu, pengunjung bisa belajar membatik, serta kerajinan gerabah dan pahat jika tertarik. 

Baca Juga: Libur Lebaran ke Bandung, Ini Tempat Wisata yang Cocok untuk Keluarga

4. Kampung Glintung Water Street 

Kampung Glintung Water Street (GWS) bisa dibilang merupakan Kampung Tangguh dengan budidaya ikan dan tanaman yang cocok untuk berwisata edukasi bersama keluarga. Lokasinya berada di RW 5 Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing. 

Di sini, pengunjung bisa belajar terkait pengelolaan sampah, pertanian, dan perikanan, termasuk melihat pengembangan kawasan kampung urban farming dengan sistem aquaponik. Metode aquaponik yang dijalankan dengan alternatif menanam tanaman pangan dan memelihara ikan dalam satu wadah. 

Dari hasil urban farming dengan sistem aquaponik, kampung GWS mampu menghasilkan sayur-sayuran untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, juga ada inovasi olahan ikan, seperti bakso, stik, sosis, nuget, dan sempol berbahan dasar lele. 

5. Kampoeng Heritage Kajoetangan 

Kampoeng Heritage Kajoetangan berada di Jalan Arif Rahman Hakim. Pengunjung dapat menikmati bangunan-bangunan kuno peninggalan masa lalu. 

Terdapat deretan rumah berarsitektur kolonial Belanda dengan bangunan yang masih asli dan terjaga. Kampung Kayutangan kini menjadi salah satu tujuan andalan wisata Malang Heritage. 

Saat ini, terdapat 23 spot rumah yang bernuansa heritage. Desain arsitektur rumah yang ada sebagian besar dipertahankan keasliannya, ada cerita-cerita khusus. Beberapa di antaranya yang menarik, yakni Rumah Namsin, Rumah Jengki, Rumah 1870, Rumah Jamu, Rumah Cerobong, dan Gubug Ningrat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Kampung Tematik di Kota Malang yang Bisa Dikunjungi Saat Lebaran"

Penulis : Artika Rachmi Farmita
Editor : Artika Rachmi Farmita

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News