HOME, Keluarga

Kucing Peliharaan Muntah Darah? Ini 6 Kemungkinan Penyebabnya

Kucing Peliharaan Muntah Darah? Ini 6 Kemungkinan Penyebabnya

MOMSMONEY.ID - Muntah pada kucing adalah hal yang umum karena merupakan bentuk perbaikan pada sistem pencernaannya. Misalnya, kucing akan memuntahkan bola rambut yang tidak dapat dicerna. Akan tetapi, jika kucing memuntahkan darah, Anda harus hati-hati.

Muntah darah pada kucing disebut juga sebagai hematemesis. Dilansir dari Thesprucepets.com, hematemesis dapat memiliki dua penampilan yang sangat berbeda. Jika darah berasal dari kerongkongan, lambung, atau bagian atas usus kecil, mungkin tampak seperti garus merah terang.

Namun, jika berasal dari saluran pencernaan, kemungkinan darah akan muncul seperti bubuk kopi. Ini dikarenakan darah dicerna sebagian sebelum keluar dari tubuh kucing.

Baca Juga: Tak Hanya Hairball, Ini 4 Kemungkinan Lain Penyebab Kucing Muntah-Muntah

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kucing muntah darah. Buruknya, ada kemungkinan kucing mengalami penyakit yang serius. Ini 6 kemungkinan penyebab kucing muntah darah.

Gastrointestinal Ulcers

Gastroinstestinal ulcers atau tukak saluran pencernaan sangat jarang terjadi pada kucing. Ini dialami kucing dengan luka pada selaput lendir yang melapisi kerongkongan atau perutnya. Terkadang juga menjadi indikasi tumor pada kucing. Biasanya hal ini juga disertai dengan gejala hilangnya nafsu makan, pucat gusi, lesu, tinja gelap, dan diare berdarah.

Jika Anda menduga kucing Anda mengalami muntah darah karena masalah lambung, segera bawa ke rumah sakit hewan. Dengan begitu, dokter akan dapat segera mendiagnosis dan membuat rencana perawatan khusus untuk kucing Anda.

Tertelan Racun

Racun, khususnya racun tikus konvensional, sangat berbahaya jika sampai tertelan kucing. Tikus yang mati karena racun, kemudian tubuhnya dimakan oleh hewan peliharaan, ini sama berbahayanya. Tak hanya racun tikus, memakan tanaman yang mengandung pestisida juga bisa mengganggu pencernaan kucing, sehingga menyebabkan kucing muntah darah.

Gejala ini disertai dengan sulit bernapas, kurang nafsu makan, haus berlebihan, dan pendarahan berlebihan. Segera bawa ke rumah sakit hewan untuk penanganan kucing yang keracunan. Terlambat sedikit saja, dapat menyebabkan kematian.

Baca Juga: Tak Perlu Panik Hadapi Kucing yang Diare, Ini 5 Cara Mengatasinya

Adanya Benda Asing dalam Saluran Pencernaan

Penyebab muntah darah dapat terjadi karena kucing menelan sesuatu yang bukan makanan. Ini yang membuat mereka muntah darah. Benda seperti tali dan benang kerap tertelan, sehingga menyebabkan perangan usus atau paling parah adalah luka pada usus.

Untuk memastikannya, Anda perlu ke dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan dan kucing mungkin akan dirontgen saluran pencernaannya. Jika memang terdapat benda asing di dalamnya, kucing membutuhkan operasi untuk mengambil benda asing tersebut.

Gangguan Pembekuan Darah

Kucing mungkin memiliki kelainan genetik yang disebut hemofilia. Ini adalah kelainan darah langka yang mengganggu kaskade pembekuan tubuh dan menghambat pembentukan gumpalan. Gangguan pembekuan darah atau koagulopati juga dapat terjadi karena gagal hati atau penurunan jumlah trombosit darah (trombositopenia) karena paparan obat. Maka, perlu penanganan dokter agar kucing dapat ditangani lebih baik yang mungkin dia akan mendapatkan tranfusi darah dan plasma.

Panleukopenia

Feline panleukopenia (FP) adalah virus yang dapat menyerang kucing, mengakibatkan enteritis, diare, hingga muntah darah pada kucing. Infeksi virus ini kemungkinan besar terjadi pada kucing yang berusia kurang dari 1 tahun, tetapi juga dapat terjadi pada kucing yang tidak divaksin. Jika kucing Anda belum divaksin dan sudah mengalami penyakit ini, dokter hewan akan memberikan perawatan dengan metode khusus.

Heartworm (Cacing Hati)

Tak hanya anjing, kucing pun bisa terinfeksi parasit mematikan ini. Ini disebut sebagai Heartworm Associated Respiratory Disease (HARD). Salah satu gejalanya adalah muntah darah, disertai batuk, serangan asma, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan.

Kendati demikian, kucing memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik daripada anjing dalam megatasi penyakit ini. Namun, Anda tetap harus memeriksakan kucing ke dokter hewan agar dapat dilakukan tes tentang cacing yang ada di dalam tubuh kucing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News