HOME, Keluarga

Kucing Peliharaan Anda Bau Mulut? Waspada! Ini Kemungkinan Penyebabnya

Kucing Peliharaan Anda Bau Mulut? Waspada! Ini Kemungkinan Penyebabnya

MOMSMONEY.ID - Bau nafas kucing terkadang terasa mengganggu karena berbau tidak sedap. Ini bukan hal yang normal, karena biasanya mulut kucing bau hanya ketika mereka baru saja makan. Itu pun bau makanan kucing yang biasanya berupa makanan lunak atau kaleng.

Masalah bau mulut pada kucing (halitosis) bisa muncul karena disebabkan oleh beberapa hal. Ini bisa disebabkan oleh masalah umum seperti penyakit periodontal atau benda asing yang tersangkut. Namun, bau mulut juga bisa disebabkan sebagai pertanda adanya penyakit dalam yang serius.  

Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda Kucing Peliharaan yang Menderita Cacingan

Gejala Bau Mulut (Halitosis) pada Kucing

Bau mulut sebenarnya merupakan tanda-tanda ada yang tidak beres dengan kondisi mulut dan gigi kucing. Namun, kemunculan bau mulut karena masalah penyakit biasanya juga disertai dengan gejala lain. Dilansir dari Wag! Walking, berikut gejala yang mungkin menyertai bau mulut pada kucing:

  • Gusi berdarah.
  • Ngiler.
  • Disfungsi mulut.
  • Benjolan rongga mulut.
  • Bau Busuk.
  • Kucing menggaruk mulut mereka.
  • Mata kuning, merah, atau berair
  • Haus.
  • Muntah.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening submandibular atau wajah itu sendiri.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Agresivitas.
  • Diare.
  • Kelesuan.
  • Depresi.

Gejela penyerta ini biasanya berkaitan dengan penyakit mendasar yang dialami kucing, yang menjadi penyebab bau mulutnya.Oleh karena itu, Anda harus mewaspadai setiap gejala bau mulut yang timbul.

Berbagai Penyebab Bau Mulut pada Kucing

Sebelum beralih untuk mengatasinya, Anda perlu mengetahui kemungkinan penyebab yang membuat bau mulut pada kucing. Dilansir dari Petmd, berikut beberapa penyebab umumnya.

Penyakit Periodontal (Gum)

Dokter hewan setuju penyakit periodontal adalah penyebab umum dari bau mulut kucing. Penyakit periodontal adalah infeksi yang dihasilkan dari penumpukan plak gigi lunak pada permukaan gigi di sekitar gusi. Bakteri dalam plak gigi mengiritasi jaringan gusi, jika plak dibiarkan menumpuk, lalu dapat menyebabkan infeksi pada tulang di sekitar gigi.

Dalam beberapa hari, plak dapat termineralisasi dan mengeras menjadi karang gigi, yang memberikan permukaan kasar yang memudahkan lebih banyak plak menumpuk. Semakin lama lagi, penyakit periodontal akan muncul seperti gusi berdarah, nyeri, kehilangan gigi, sakit gigi, dan lain-lain.

Stomatitis Plasmasitik Limfositik

Dalam beberapa kasus, bau mulut disebabkan oleh kondisi yang disebut stomatitis plasmasitik limfositik, yang mungkin terkait dengan virus leukemia kucing, virus imunodefisiensi kucing, calicivirus, atau Bartonella, dan infeksi lainnya. Ini adalah peradangan serius pada mulut yang menyebabkan bau dan rasa sakit yang luar biasa. Kucing mungkin memiliki gusi yang sakit, bengkak, berdarah, dan kesakitan saat mereka membuka mulut, sehingga dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan.

Selain gingivitis dan stomatitis kronis, kucing yang terinfeksi feline calicivirus mungkin menderita infeksi saluran pernapasan atas, yang ditandai dengan keluarnya cairan dari mata, pilek, bersin, dan ulserasi di lidah. Untuk mencegah dan mengatasinya, kucing direkomendasikan untuk vaksin calicivirus.

Baca Juga: Kenapa Telinga Kucing Selalu Terasa Lebih Hangat? Ini Jawabannya!

Kanker Mulut

Kanker mulut dapat menghasilkan bau mulut yang tidak sedap. Saat tumor tumbuh, ia dapat terinfeksi dan menyebabkan halitosis. Kanker mulut adalah hal yang mengerikan untuk kucing. Bila ini sudah parah, kucing mungkin hanya bisa hidup 2-6 bulan lagi.

Penyakit Ginjal

Terkadang, masalah bau mulut juga menandakan adanya masalah kesehatan yang berasal dari luar mulut. Jika napas kucing berbau seperti amonia atau urin, ini bisa jadi penyakit ginjal. Biasanya ini terjadi pada kucing berusia 8 tahun ke atas.

Selain bau mulut, penyakit ginjal juga menampakkan gejala kucing lesu, penurunan berat badan, minum lebih banyak, buang air kecil lebih sering, dan dalam volume yang lebih besar.

Penyakit ginjal dapat dikelola dengan mengubah pola makan, seperti meminimalkan kandungan fosfor makanan, memastikan kucing selalu terhidrasi, dan menangani masalah sekunder seperti anemia atau tekanan darah tinggi.

Diabetes

Jika napas kucing berbau buah meski mereka tidak memakannya, ini juga tidak normal karena bisa mengindikasikan diabetes. Tanda lainnya kucing minum lebih banyak air dari biasanya, buang air kecil lebih sering, dan kehilangan berat badan meski memiliki nafsu makan yang rakus. Kucing dengan diabetes perlu mendapat suntikan insulin seperti manusia.

Penyakit Hati

Selain bau napas yang tidak sedap, kucing dengan penyakit hati mungkin memiliki bagian putih mata yang menguning atau kulit di telinga dan gusi yang menguning. Ia mungkin juga mengalami kelesuan dan memiliki nafsu makan yang buruk, muntah atau diare, serta buang air kecil lebih sering. Namun, pengobatannya akan bergantung dengan penyebab penyakit hati yang mendasari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News