HOME, Keluarga

Kenali Demam pada Kucing dan Cara Merawatnya

Kenali Demam pada Kucing dan Cara Merawatnya

MOMSMONEY.ID - Anda mungkin sudah tahu bahwa kucing memiliki suhu tubuh yang lebih panas daripada manusia. Oleh karena itu, terkadang Anda menjadi sulit membedakan apakah kucing peliharaan terserang demam atau tidak. Namun, demam pada kucing tetap bisa dikenali.

Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kucing demam atau tidak adalah dengan mengukur suhunya. Dilansir dari VCA Hospitals, Anda dapat mengukur suhu kucing dengan termometer digital atau rektal pada rektum atau telinganya.

Suhu normal kucing biasanya berkisar 38-39 derajat celcius. Bila suhu berada di angka atas, maka kucing demam. Anda sebaiknya tidak meremehkan demam pada kucing, karena demam yang lebih tinggi dari 41 derajat celcius dapat merusak organ.

Baca Juga: Amankah Kucing Makan Buah? Ketahui Informasinya Berikut Ini

Penyebab demam 

Peningkatan suhu tubuh di atas normal disebut hipertermia. Hipertermia abnormal atau tidak teratur pada kucing dapat terjadi karena berada di lingkungan yang panas atau memiliki aktivitas otot yang meningkat.

Namun, dilansir dari Webmd, demam adalah hipertermia yang spesifik dan teratur. Demam biasanya terjadi ketika sistem kekebalan diaktifkan oleh kondisi seperti:

  • Infeksi bakteri, virus, atau jamur.
  • Tumor.
  • Cedera akibat trauma.
  • Efek obat-obatan tertentu.
  • Penyakit lupus.
  • Keracunan.
  • Sementara itu, ada juga demam yang terjadi dalam beberapa hari tanpa alasan yang jelas disebut Fever of Unknown Origin (FUO).

Tanda-tanda demam 

Demam yang terjadi pada kucing dapat menyebabkan beberapa kondisi tertentu, terutama dalam hal perilaku. Perilaku ini sebenarnya muncul untuk membantu kucing bertahan dari penyakit dan memungkinkan kucing menghemat energi yang diperlukan untuk menghasilkan demam.

Demam juga dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dan memperlambat pertumbuhan bakteri dan virus. Tanda-tanda demam pada kucing sebagai berikut:

  • Kurang energi atau aktivitas.
  • Kehilangan selera makan.
  • Depresi.
  • Minum berkurang.
  • Sering bersembunyi.
  • Lebih sedikit melakukan perawatan diri.
  • Menggigil.
  • Napas cepat.
  • Kucing mungkin juga akan menunjukkan tanda-tanda penyakit lain, seperti bersin, muntah, atau diare.

Baca Juga: Kenali Kondisi FLUTD pada Kucing, Tanda-Tanda dan Cara Mengatasinya

Perawatan demam 

Hanya ada sedikit hal yang bisa dilakukan untuk mengobati demam kucing sampai penyebabnya diketahui. Pada demam yang lebih rendah, dokter hewan mungkin tidak berusaha untuk mengurangi demam, karena normal bagi tubuh kucing menaikkan suhunya dalam upaya membangun sistem kekebalan melawan infeksi.

Namun, Anda tetap harus memantau dan membantu kucing mempertahankan hidrasi untuk membantu sedikit menurunkan suhu tubuh.

Perawatan tambahan lainnya akan bervariasi berdasarkan kondisi yang mendasarinya. Jika demam kucing terjadi selama lebih dari 24 jam atau mengalami kenaikan di atas 41 derajat celcius, Anda harus segera membawanya ke dokter hewan. Ini karena kucing membutuhkan obat-obatan dan penanganan medis yang lebih meyakinkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News