HOME, Keluarga

Ini Masalah Kesehatan yang Terjadi pada Hewan Peliharaan Karena Obesitas

Ini Masalah Kesehatan yang Terjadi pada Hewan Peliharaan Karena Obesitas

MOMSMONEY.ID - Hewan peliharaan yang gemuk banyak dianggap sebagai hewan yang sehat dan terpenuhi kebutuhan gizinya. Namun, ini akan berbeda bila hewan peliharaan seperti kucing dan anjing terlalu gemuk, hingga masuk dalam kategori obesitas.

Obesitas adalah akumulasi lemak tubuh yang berlebihan. Hewan yang dianggap kelebihan berat badan, jika beratnya 10-20% di atas berat badan idealnya. Sementara mereka akan dianggap obesitas bila beratnya di atas 20% dari berat idealnya. Hewan peliharaan mengalami obesitas biasanya karena terlalu banyak makan, ketidakseimbangan nutrisi harian, dan kurang berolahraga.

Baca Juga: Waspadai 5 Penyebab Turunnya Berat Badan yang Tak Diharapkan pada Kucing Peliharaan

Obesitas selalu menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi manusia, bahkan bagi hewan. Ada beberapa masalah kesehatan yang berisiko terjadi akibat dari obesitas. Dilansir dari Greencross Vets, berikut 4 masalah kesehatan yang umum terjadi.

Diabetes Mellitus

Seperti manusia, obesitas pada hewan juga dapat meningkatkan resistensi insulin dan gangguan metabolisme glukosa pada tubuh kucing, anjing, dan hewan peliharaan lainnya. Insulin diperlukan untuk memecah hal-hal seperti gula. Ketika tubuh tidak dapat melakukan fungsi ini, diabetes pun akan berkembang, lalu menimbulkan risiko serius bagi kesehatan hewan.

Kucing yang gemuk memiliki risiko dua kali lipat terkena diabetes daripada kucing kurus, sementara kucing obesitas memiliki risiko hampir empat kali lipat. Setiap kenaikan berat badan 1 kg di atas ideal kucing, aka nada pengurangan 30% dalam sensitivitas insulinnya. Selain itu, masalah kedua dengan resistensi insulin adalah ketidakmampuan glukosa untuk memasuki bagian otak yang memberi tahu kita kapan kita kenyang.

Penyakit Muskuloskeletal

Kelebihan berat badan dapat berkontribusi pada penyakit musculoskeletal, seperti ligament yang pecah dan timbulnya osteoartritis. Osteoartritis terjadi lebih cepat pada anjing yang gemuk. Ini dikaitkan dengan peradangan kronis yang disebabkan oleh obesitas. Peradangan ini menargetkan persendian yang menyebabkan timbulnya penyakit.

Baca Juga: Ingin Ikan Hias di Akuarium Tetap Sehat? 5 Nutrisi Ini Harus Tercukupi!

Hipertensi

Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa tekanan darah tinggi dapat berkembang pada anjing dan kucing yang kelebihan berat badan serta obesitas. Tekanan darah tinggi ini dapat menyebabkan kondisi mata, masalah jantung, dan stroke. Sebab, ada hubungan langsung antara penambahan berat badan dan peningkatan tekanan darah. Ini terjadi karena hewan obesitas memiliki peningkatkan jaringan lemak, yang juga meningkatkan resistensi vaskular. Jantung pun bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Memperpendek Umur

Selain beberapa penyakit umum di atas, obesitas secara umum akan menyita umur panjang hewan. Sebuah studi oleh Waltham Center for Pet Nutrions menemukan bahwa anjing yang kelebihan berat badan dapat berharap untuk hidup 10 bulan lebih pendek dari teman-temannya dengan berat badan ideal. Sementara penelitian lainnya mengungkapkan bahwa anjing yang lebih kurus memiliki penurunan yang signifikan dalam risiko penyakit kronis seperti osteoarthritis dibandingkan dengan anjing yang kelebihan berat badan.

Melihat hasil penelitian tersebut, artinya berat badan sangat berpengaruh pada sistem kerja tubuh yang membuatnya sehat. Oleh karena itu, upaya memberikan diet sehat yang seimbang sangat penting untuk setiap hewan peliharaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News