HOME, Keluarga

Ini 10 Kemungkinan Penyebab Kucing Peliharaan Muntah Busa Putih

Ini 10 Kemungkinan Penyebab Kucing Peliharaan Muntah Busa Putih

MOMSMONEY.ID - Kucing memiliki sistem pencernaan yang cukup sensitif. Oleh karena itu, untuk mengatasi makanan-makanan yang tak bisa dicerna, kucing akan memuntahkan isi perutnya. Namun, tidak normal bagi kucing untuk muntah secara rutin. Terutama bila muntahan mereka tampak tak normal, seperti muntah berupa busa putih.

Muntah busa putih biasanya terjadi saat perut kucing sedang kosong. Perut kucing mengandung sedikit cairan dan lendir di antara waktu makannya, mungkin inilah yang Anda lihat. Namun, dilansir dari The Spruce Pets, ada beberapa penyebab yang mendasari kucing muntah busa putih. Simak beberapa penyebabnya berikut ini.

Baca Juga: 5 Jenis Burung Peliharaan yang Ramah

Hairball

Hairball adalah hal yang normal untuk kucing karena mereka menjilati bulunya sepanjang waktu. Bulu yang tidak dapat dicerna kemudian dikeluarkan kucing dalam bentuk muntahan. Muntah berbusa putih mungkin merupakan tanda proses bahwa bola bulunya akan keluar.

Dalam hal ini, Anda perlu memberikan perawatan untuk mencegah hairball lebih banyak. Anda dapat menyisir bulunya untuk mengurangi kerontokan yang tertelan dan memberikan makanan serta suplemen khusus untuk mengatasi hairball.

Gangguan Pencernaan

Sama seperti manusia, perut kucing juga menghasilkan cairan lambung serta asam klorida untuk mencerna makanannya. Namun, bila mereka melewatkan makan karena suatu alasan, penumpukan asam tersebut dapat mengiritasi perut dan menyebabkan kucing Anda muntah. Kucing yang mengalami gangguan pencernaan ini mungkin akan memuntahkan busa kuning selain busa putih.

Anda mungkin membutuhkan saran dari dokter hewan untuk mengatasinya. Akan tetapi, Anda juga dapat memberi makan dalam porsi kecil dan sering pada waktu yang sama sepanjang hari untuk mengurangi penumpukan asam lambung.

Radang Perut

Radang perut pada kucing terjadi karena perut kucing mengalami iritasi ketika kucing memakan sesuatu yang tidak boleh. Muntahan berbusa putih akibat makanan terlarang ini biasanya disertai dengan muntah darah atau empedu. Kucing mungkin juga akan mengalami penurunan nafsu makan, sikap tertekan, lesu, dan dehidrasi. Kucing perlu mendapat pemeriksaan dari dokter hewan untuk mencari tahu lebih lanjut.

Sindrom Iritasi Usus (IBS)

Sindrom ititasi usus juga disebut penyakit radang usus. Ini adalah penyebab paling umum muntah pada kucing. Biasanya disertai dengan diare atau dekompensasi kronis. Jika dokter hewan Anda mencurigai adanya IBS ini, kucing mungkin akan membutuhkan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan diagnosis dan membuat rencana perawatan untuk meringankan gejala.

Pankreatitis

Kucing pun dapat menderita pankreatitis. Ini bisa akut atau kronis. Penyakit ini bisa bersamaan dengan penyakit lain, seperti penyakit gastrointestinal, penyakit hati, dan/atau diabetes. Tanda-tanda pankreatitis mungkin termasuk lesu, kehilangan nafsu makan,demam, penurunan berat badan, dehidrasi, penyakit, kuning, dan sakit perut. Dokter hewan mungkin akan menyarankan terapi obat-obatan dan cairan.

Baca Juga: Ketahui Tentang Masalah Megakolon di Tubuh Kucing

Parasit

Kucing yang belum diberi obat cacing secara rutin, mungkin bisa mengalami infeksi parasite yang tidak terkenali. Ini menyebabkan kucing muntah busa putih dan kehilangan nafsu makan. Situasi ini mungkin lebih banyak terjadi pada anak kucing karena mereka kurang taan terhadap parasit. Dokter hewan Anda mungkin akan merekomendasikan beberapa produk obat cacing kucing untuk mengatasinya.

Hipertiroidisme

Tiroid yang terlalu aktif adalah penyakit yang sangat umum terjadi pada kucing lanjut usia. Selain muntah, gejala lainnya dapat mencakup penurunan berat badan, diare, buang air kecil meningkat, dan vokalisasi berlebihan.

Dokter hewan mungkin akan melakukan pemeriksaan darah untuk memeriksa kadar hormon tiroid mereka. Jika memang ditemukan hipertiroid, dokter hewan akan memberi tahu Anda tentang pengobatan harian untuk mengobati gejala.

Diabetes

Kucing rentan mengalami diabetes yang disebabkan oleh berkurangnya produksi insulin dalam tubuh. Insulin berfungsi untuk mengubah glukosa menjadi energy dan menyebarkannya ke seluruh tubuh. Gejala diabetes pada kucing terjadi dengan tanda-tanda peningkatan minum dan buang air kecil, serta penurunan berat badan. Anda tentu memerlukan dokter hewan untuk memeriksa kondisi kucing Anda.

Insufisiensi Ginjal

Penyakit ginjal kronis (CKD) adalah penyakit yang umum, tetapi cukup mengkhawatirkan. Gejalanya selain muntah adalah peningkatan minum yang besar, perubahan urin, kehilangan nafsu makan, bulu menjadi buruk, dan kelemahan. Penyakit ini sering terjadi pada kucing senior. Untuk mengatasinya, kucing perlu mendapat pemeriksaan dari dokter hewan.

Insufisiensi Hati

Kucing yang menderita penyakit hati dapat menunjukkan berbagai gejala nonspesifik, seperti muntah, kurang nafsu makan, penurunan berat badan, dan penyakit kuning. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan dengan mudah, sehingga kucing membutuhkan perawatan harian yang sesuai untuk mengatasi gejalanya. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter hewan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News