HOME, InvesYuk

IHSG Melemah di Akhir Perdagangan, Mengapa?

IHSG Melemah di Akhir Perdagangan, Mengapa?

MOMSMONEY.ID - Sempat menguat di akhir perdagangan kemarin, kini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada penutupan Selasa (19/10). Setelah sepanjang perdagangan berada di zona merah, IHSG menipiskan penurunan di akhir perdagangan dengan koreksi 2.770 poin atau 0,042 % ke level 6.656.

Sebanyak lima dari 11 sektor di Bursa Efek Indonesia (BEI) memerah. Sektor yang turun paling dalam adalah sektor teknologi -1,57%, sektor energi -0,59%, sektor properti dan real estate -0,41%, sektor barang konsumen primer -0,29% dan sektor infrastruktur -0,27%.

Sementara enam sektor lainnya berada di zona hijau yakni sektor barang konsumen non-primer 0,90%, sektor transportasi i0,79%, sektor kesehatan 0,55%, sektor keuangan 0,31%, sektor barang baku 0,28% dan sektor perindustrian 0,02%.

Baca Juga: Ingin Membuat Home Gym di Rumah? Simak Dulu Tipsnya di Sini

Total volume perdagangan saham di BEI mencapai 24,32 miliar dengan total nilai transaksi Rp 13,86 triliun. Ada 262 saham yang turun, 247 saham yang naik dan 149 saham yang nilainya tidak berubah.

Pelemahan IHSG kali ini diyakini analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan tak lepas dari hari libur nasional esok. Dimana, pelaku pasar akan rehat sejenak dalam perdagangan esok. Dia pun meyakini, untuk perdagangan Kamis (21/10), IHSG berpotensi menguat kembali karena beberapa faktor. Seperti Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang memutuskan untuk kembali mempertahankan 7-day RR Rate di level 3.50% untuk kedelapan kalinya.

"Keputusan ini membangun optimisme pelaku pasar bahwa tapering the Fed yang direncanakan dimulai akhir tahun ini tidak berdampak signifikan pada stabilitas sistem keuangan nasional. saham perbankan seperti BBCA, ASII, ARTO, BTPS dan PWON dapat diperhatikan pada perdagangan Kamis," ujar Valdy.

Baca Juga: Manfaatkan Diskon Tambahan Tiket Pesawat Hingga Rp400.000 dengan PayLater Traveloka

Selain itu, katalis positif lain berasal dari penurunan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di DKI Jakarta dari level 3 menjadi level 2 pada 19 Oktober sampai dengan 1 November 2021.

Dengan demikian, sejumlah pelonggaran lanjutan pada restriksi kegiatan masyarakat dapat diterapkan di wilayah DKI Jakarta. Hal ini diharapkan dapat memicu akselerasi pemulihan pertumbuhan ekonomi, terutama di kuartal empat tahun ini. "Oleh sebab itu, selain saham bank, PGAS, AKRA, INDF dan TLKM dapat turut diperhatikan pada perdagangan (21/10)," tambahnya.

Valdy proyeksikan, IHSG pada perdagangan Kamis berada di rentang 6.650 sampai 6.690. 

Selanjutnya: Beli Reksadana BNP Paribas di BCA Dapat Cashback Rp 500.000

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News