Keluarga

Helicopter Parenting, Pengertian dan Efeknya yang Cenderung Negatif bagi Anak

Helicopter Parenting, Pengertian dan Efeknya yang Cenderung Negatif bagi Anak

MOMSMONEY.ID - Cari tahu informasi seputar helicopter parenting beserta efeknya bagi anak, yuk!

Helicopter parenting tergolong gaya pengasuhan anak yang cukup populer. Lalu, apa sih pengertian helicopter parenting itu sendiri?

Helicopter parenting sebagaimana dikutip dari laman Parents mengacu pada gaya pengasuhan di mana orang tua terlalu fokus pada anak-anak mereka. Orang tua dengan helicopter parenting biasanya mengambil terlalu banyak tanggung jawab atas pengalaman anak-anak mereka khsusunya keberhasilan atau kegagalan anak.

Menurut seorang psikolog berlisensi bernama Ann Dunnewold, Ph.D., helicopter parenting merupakan gaya pengasuhan yang berlebihan. Ini karena gaya pengasuhan helicopter melibatkan orang tua dalam kehidupan anak dengan cara yang terlalu mengontrol, melindungi, menyempurnakan, dan melebihi tanggung jawab orang tua.

Baca Juga: Selain untuk Berkomunikasi, Ini 8 Alasan Bayi Merengek

Dikutip dari situs Choosing Therapy, ada setidaknya 10 karakteristik helicopter parenting. Inilah uraiannya:

  • Mengontrol anak daripada mendorong otonomi dan pemisahan yang sehat
  • Mencemaskan kegagalan atau luka yang anak alami secara berlebihan
  • Terlalu terlibat dalam semua bidang kehidupan anak termasuk akademik, kegiatan rekreasi, dan persahabatan
  • Membuat setiap keputusan untuk anak termasuk kegiatan yang akan anak ikuti
  • Terus-menerus mengoreksi anak daripada membiarkan mereka membuat kesalahan
  • Melindungi anak dari kekecewaan atau kegagalan
  • Terlibat dalam konflik yang anak alami daripada membiarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri
  • Tidak mengizinkan anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang sesuai dengan usia mereka
  • Memanfaatkan setiap kesempatan untuk terus bersama anak
  • Melakukan tugas untuk anak misalnya tugas sekolah dan tugas rumah tangga daripada mendukung kemandirian mereka

Meskipun orang tua berpikir bahwa menerapkan helicopter parenting dan menjadi terlalu protektif akan melindungi anak dari rasa sakit atau kegagalan, faktanya pikiran semacam itu dapat memberikan efek yang merugikan bagi anak.

Menurut para ahli, gaya pengasuhan helicopter rentan mencekik bagi beberapa anak dan bisa memberikan efek yang bertolak belakang dengan harapan orang tua. Lebih jelasnya, inilah 4 efek helicopter parenting bagi anak yang dirangkum dari Verywell Family.

1. Mendekatkan koneksi dengan orang tua

Salah satu aspek positif dari helicopter parenting adalah mendekatkan koneksi antara anak-anak dan orang tua. Jika anak tidak merasa terhambat dengan orang tua yang mengaturnya secara mikro, mereka mungkin merasa bersyukur atas dorongan terus-menerus dari orang tua untuk menjadi anak yang berhasil.

Anak-anak dari helicopter parent mungkin merasakan hubungan yang mendalam dengan orang tuanya sekaligus merasa diperhatikan. Kemungkinan, anak juga merasa memiliki seseorang yang bisa diandalkan untuk membantu mereka mengatasi masalah yang muncul.

2. Menurunkan harga diri anak

Memiliki orang tua yang terus-menerus mengawasi semua yang anak lakukan dapat membuat anak merasa bahwa dirinya tidak pernah bisa melakukan sesuatu dengan benar. Jika praktik helicopter parenting dan manajemen mikro berlanjut hingga anak memasuki masa remaja dan dewasa awal, itu dapat menyebabkan masalah harga diri dalam diri anak.

Selain menyebabkan masalah harga diri, helicopter parenting juga berkontribusi pada terciptanya tantangan dalam pemecahan masalah, pengambilan keputusan, sosial interaksi, tanggung jawab, dan fungsi adaptif.

Baca Juga: Biaya Sekolah Makin Mahal, Ini 5 Cara Mulai Merencanakan Pendidikan Anak

3. Menghambat keterampilan hidup anak

Mengasuh anak dengan gaya pengasuhan helicopter sangat mungkin melibatkan orang tua untuk melakukan sesuatu kepada anak-anak mereka atau membimbing mereka begitu dekat sehingga anak tidak pernah memiliki kesempatan untuk belajar sendiri.

Orang tua yang selalu melakukan tugas untuk anak-anak mereka akan membuat anak tumbuh sebagai individu yang tidak tahu bagaimana merawat diri sendiri dengan benar. Lama kelamaan, keterampilan hidup anak akan menjadi kurang berkembang dan anak cenderung memiliki ketergantungan yang tidak realistis pada orang tua mereka. Anak pun cenderung tidak mampu untuk menyelesaikan konflik yang sedang mereka hadapi pada akhirnya.

4. Meningkatkan kecemasan

Sebuah studi pada tahun 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Child and Family Studies menemukan bahwa pola asuh yang berlebihan termasuk helicopter parenting dikaitkan dengan tingkat kecemasan dan depresi anak yang lebih tinggi.

Para peneliti juga menemukan hal yang sama berlaku untuk mahasiswa yang orang tuanya selalu terlibat dalam kehidupan mereka.

Mengingat efek negatif dari helicopter parenting lebih banyak daripada efek positifnya, maka sangat disarankan bagi para orang tua untuk menghindari gaya pengasuhan ini.

Untuk menghindari gaya pengasuhan helicopter, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

  • Biarkan anak menghadapi kegagalan
  • Jalin komunikasi terbuka dengan anak sedari dini
  • Berikan anak tugas dan biarkan mereka mengerjakannya sendiri
  • Dorong anak untuk melakukan perencanaan atau pengaturan diri sendiri
  • Tawarkan pilihan kepada anak
  • Beri anak ruang sendiri secara bertahap saat mereka bertambah besar
  • Bantu anak belajar membuat keputusan sendiri
  • Ajarkan anak untuk memecahkan masalah
  • Tawarkan bantuan jika memang diperlukan saja
  • Bersikap suportif kepada anak

Demikian informasi seputar helicopter parenting beserta efeknya bagi anak. Alih-alih menerapkan gaya pengasuhan ini, alangkah baiknya Anda mempraktikkan authoritative parenting yang telah disepakati oleh para ahli sebagai gaya pengasuhan anak terbaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News