HOME, Bugar

Gunung Semeru Meletus, Ketahui Bahaya Abu Vulkanik untuk Tubuh

Gunung Semeru Meletus, Ketahui Bahaya Abu Vulkanik untuk Tubuh

MOMSMONEY.ID - Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada 4 Desember 2021 lalu. Meletusnya gunung tertinggi di pulau Jawa ini membuat keadaan di sekitarnya diselimuti asap tebal. Semakin lama, asap ini akan memicu berbagai masalah pada sistem pernapasan.

Bahaya abu vulkanik bisa menimbulkan beragam masalah bagi kesehatan tubuh. Dilansir dari beberapa sumber, ada beberapa masalah yang ditimbulkan akibat abu vulkanik berikut ini. 

Baca Juga: Tanpa Obat, 5 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Secara Alami

1. Gangguan pernapasan akut

Dampak letusan gunung berapi bagi kesehatan tubuh bisa berbeda-beda. Akan tetapi, umumnya dampak abu vulkanik bagi kesehatan berkaitan dengan gangguan pernapasan akut seperti bronkitis atau asma. 

Selain asma dan bronkitis, menurut ahli di National Institutes of Health (NIH) dampak abu vulkanik bagi kesehatan juga bisa memicu penyakit penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), emfisema, dan penyakit paru-paru jangka panjang (kronis) lainnya. 

2. Silikosis

Silikosis merupakan kondisi berlebihnya silika di dalam tubuh, akibat terlalu banyak menghirup debu silika dalam jangka waktu yang lama.

Abunya mengandung mineral kuarsa, kristobalit, atau tridimit. Zat ini adalah kristal silika bebas atau silikon dioksida (SiO2) yang bisa menyebabkan penyakit paru yang fatal atau silikosis. Abu silikosis sangat halus dan menyerupai pecahan kaca. 

Pengidapnya bisa mengalami keluhan seperti batuk, sesak napas, penurunan berat badan, hingga mengi dengan dahak yang berlebihan. 

Baca Juga: Moms, Berikut Tips Menghadapi Bencana Gunung Meletus

3. Iritasi dan alergi

Selain bersifat asam abu vulkanik juga terdiri dari bermacam debu, partikel, dan pollen yang bisa menimbulkan alergi.

Menurut ahli di National Health Service (NIH) UK, bahaya abu vulkanik pada seseorang yang berbakat alergi, bisa meningkatkan risiko mengalami alergi bila terpapar bahan-bahan tersebut. 

4. Rentan untuk kesehatan bayi dan lansia

Menurut ahli di NIH, gas dan abu vulkanik berpotensi merusak paru-paru bayi, lansia, dan mereka yang mengidap penyakit pernapasan parah. Bahaya abu vulkanik juga dapat memengaruhi orang yang jaraknya ratusan kilometer dari lokasi letusan. 

Salah satu cara untuk menghindari abu vulkanik dengan mengurangi aktivitas di luar ruangan. Jika hal itu tak memungkinkan, sebaiknya waspada dan melindungi diri dengan menggunakan proteksi, seperti baju panjang, kacamata, dan masker.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News