HOME, Bugar

Efektivitas Jenis Vaksin yang Ampuh Melawan Covid-19 Varian Delta

Efektivitas Jenis Vaksin yang Ampuh Melawan Covid-19 Varian Delta

MOMSMONEY.ID -  Adakah di antara Anda yang masih belum mendapat vaksin? Jika belum, mari segera melakukannya agar tubuh kebal akan Covid-19, khususnya Varian Delta. Hal ini disebabkan karena di Indonesia, telah terjadi penyebaran yang masif akan varian jenis ini.

Mengutip Kesmas Kemkes, vaksinasi adalah proses di mana seseorang menjadi kebal/terlindungi dari suatu penyakit setelah pemberian vaksin.

Sementara itu, vaksin merupakan produk biologi berisi antigen mikroorganisme atau zatnya yang diolah dan jika diberikan kepada seseorang, maka orang tersebut akan menjadi kebal terhadap jenis penyakit tertentu.

Untuk mencegah infeksi virus Covid-19 Varian Delta ini, diperlukan vaksin agar tubuh kebal terhadap virus jenis ini.

Menurut penelitian yang dikutip dari Yale Medicine, Varian Delta mampu mengakibatkan seseorang yang tidak divaksin akan terinfeksi Covid-19 dua kali lipat lebih besar dan lebih berat gejalanya dibandingkan varian Alpha.

Baca Juga: Bahaya Konsumsi Dosis Vitamin D Berlebih

Berikut perlu kamu ketahui angka efektivitas jenis vaksin yang mampu melawan Covid-19 Varian Delta yang MomsMoney kutip melalui Financial Times, laman resmi Gov.UK, dan Yale Medicine, berikut ini.

Vaksin Pfizer

Analisis dari Public Health England yang MomsMoney kutip melalui Yale Medicine menunjukkan bahwa Vaksin Pfizer 88% efektif melawan gejala umum, dan 96% efektif melawan Varian Delta yang lebih berat karena harus dirawat inap.

Keefektifan vaksin ini baru akan dirasakan setelah pemberian dosis vaksin sebanyak dua kali.

Mengutip dari Financial Times, Tim Pfizer kembali menegaskan bahwa vaksin mereka berhasil melawan virus Varian Delta, terutama setelah dosis booster ketiga yang potensial.

Namun, mereka menegaskan akan tetap meneliti lebih lanjut karena berencara mempelajari inokulasi (Wikipedia: memindahkan mikroorganisme dari medium lama ke medium baru dengan ketelitian yang sangat tinggi) bertarget varian.

Vaksin AstraZeneca

Masih mengutip Yale Medicine, Vaksin AstraZeneca (yang bukan vaksin mRNA) sebanyak 60% efektif melawan penyakit dengan gejala umum, dan 93% efektif melawan gejala yang lebih berat.

Baca Juga: 8 Ide Memanfaatkan Sampah Kertas di Rumahmu

Vaksin Moderna

Dari Yale Medicine, Tim Moderna telah melaporkan penelitian yang menunjukkan keefektifan vaksinnya melawan Varian Delta dan beberapa mutasi lainnya.

Tim juga mencatat bahwa keefektivan ini terjadi dengan adanya ”modest reduction in neutralizing titers” atau “pengurangan moderat dalam menetralkan titer” terhadap Varian Delta dibandingkan dengan varian virus asli.

Namun penelitian ini masih dikaji oleh internal tim Moderna, belum oleh para peneliti lain.

Johnson & Johnson

Dalam laman resmi Johnson & Johnson menegaskan bahwa pada uji coba ensemble, dosis tunggal vaksin JnJ ini 85% efektif melawan penyakit kronis dan menunjukkan perlindungannya terhadap gejala berat hingga kematian.

Metode uji coba ensemble menurut Wikipedia adalah algoritma machine learning sebagai pencari solusi prediksi terbaik dibandingkan algoritma lain.

Mereka mengklaim bahwa Vaksin JnJ secara konsisten efektif di seluruh wilayah yang diteliti secara global, termasuk Afrika Selatan dan Brazil dimana varian Beta & Zeta menyebar cepat.

Namun hingga kini, masih belum ditemukan penelitian manapun yang mendukung klaim dari Tim JnJ ini.

Terakhir, perlu anda ketahui bahwa vaksin dengan 2 dosis, baik AstraZeneca, Moderna, ataupun Pfizer, akan efektif melawan Varian Delta. Pemberian 1 dosis saja belum efektif karena imunitas tubuh belum benar-benar kebal terhadap varian jenis ini.

Tapi sebaiknya, lakukan vaksinasi terlebih dahulu sebanyak dosis yang dianjurkan, yakni dua kali. Vaksin manapun yang akan anda pakai, setidaknya dengan vaksinasi akan mencegah anda dari varian covid yang lain.

Ingat, divaksin lebih baik daripada yang tidak divaksin sama sekali.

Selanjutnya: Sebaiknya Vitamin D Tidak Digunakan Bersama Jenis Obat Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News