HOME, Keluarga

Beberapa Kondisi yang Bisa Memicu Stres pada Anak-Anak, Orang Tua Harus Cermat!

Beberapa Kondisi yang Bisa Memicu Stres pada Anak-Anak, Orang Tua Harus Cermat!

MOMSMONEY.ID - Stres dan cemas tentu sering dialami oleh banyak orang. Tidak hanya pada orang dewasa, stres dan kecemasan juga kerap melanda anak-anak.

Stres pada anak-anak dapat dipicu oleh berbagai hal yang sering kali terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Melansir Very Well Family, inilah beberapa kondisi yang tidak jarang menjadi penyebab stres pada anak-anak. Yuk, simak!

1. Tekanan akademik

Tidak sedikit dijumpai anak-anak yang mengalami kecemasan akan kehidupan akademik mereka. Keinginan yang tinggi untuk berprestasi di sekolah terbilang mudah untuk menyulut kecemasan dan stres pada diri anak-anak.

Baca Juga: Simak Gejala Depresi yang Mungkin Terjadi pada Anak-Anak

Tekanan akademik sangat umum terjadi pada anak-anak yang takut membuat kesalahan atau takut tidak pandai dalam mata pelajaran. Ketakutan ini juga dapat disebabkan oleh bayangan anak-anak tentang reaksi orang tua jikalau mereka mendapatkan nilai yang rendah.

2.  Adanya perubahan dalam keluarga

Perubahan besar yang terjadi dalam lingkup keluarga mampu memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap kondisi mental anak. Perubahan besar dalam keluarga seperti perceraian, kematian, pindah rumah, atau bertambahnya saudara baru dapat mengguncang rasa aman pada anak sehingga mereka akan rentan merasa bingung dan cemas.

Pada saat anak memiliki saudara baru, perasaan terancam dan cemburu akan sangat mungkin mereka alami. Sementara itu, kematian anggota keluarga dapat memunculkan kecemasan dan kesedihan pada anak serta bisa memicu timbulnya ketakutan akan kematian.

3. Bullying

Bullying atau penindasan merupakan salah satu masalah serius bagi banyak orang termasuk anak-anak. Selain berpengaruh terhadap mental, bullying juga dapat menyebabkan kerusakan fisik.

Anak-anak yang kerap ditindas akan sering merasa malu ketika mendapatkan sorotan. Mereka juga akan cenderung menyembunyikan dari orang tua maupun guru tentang perlakuan intimidasi yang mereka dapatkan. Ketika hal itu terjadi, anak-anak pun akan rentan mengalami stres akibat terlalu sering memendam perasaan yang terluka.

4. Menyaksikan berita buruk

Maraknya berita yang menyampaikan informasi tentang peristiwa bencana alam, terorisme, dan kekerasan dapat memicu stres dan kecemasan pada anak-anak.

Ketika anak melihat dan mendengar berita yang mereka anggap mengerikan, kemungkinan besar mereka akan merasa khawatir jika sesuatu yang buruk juga akan terjadi pada mereka atau orang-orang yang mereka cintai suatu saat nanti.

5. Isu popularitas

Seiring bertambahnya usia, kebanyakan anak tentu ingin bisa beradaptasi dan disukai oleh anak-anak lainnya. Keinginan untuk menyesuaikan diri dan menjadi populer tidak jarang menciptakan tekanan yang sangat menyiksa mereka.

Biasanya, perasaan dikucilkan sering menjadi masalah bagi anak-anak usia sekolah terlebih bagi anak sekolah dasar yang baru merasakan keluar dari zona nyaman.

6. Jadwal yang terlalu padat

Terlalu sering berkegiatan tanpa dibarengi waktu istirahat yang cukup dapat menyebabkan anak-anak rentan mengalami stres. Pasalnya, anak membutuhkan waktu istirahat yang sepadan dengan banyaknya kegiatan yang mereka jalani.

Sibuk memang baik, namun anak-anak juga tidak boleh dipaksakan untuk terus aktif sementara mereka seharusnya beristirahat.

7. Menonton film atau membaca buku yang menakutkan

Tidak hanya berita, film dan buku dengan alur cerita yang menakutkan juga dapat memicu kecemasan pada anak-anak.

Adegan mengerikan atau kekerasan yang ada di dalam film atau buku tersebut dapat membuat anak-anak terpengaruh dan memikirkannya secara berlebihan.

Moms, itulah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan stres pada anak-anak. Selain penyebab, ada juga beberapa tanda anak mengalami stres yang harus Moms cermati sebagai berikut:

  • Mudah tersinggung atau murung
  • Adanya perubahan dalam kinerja akademik
  • Cenderung menarik diri dari teman-teman
  • Tidak mau lagi berpartisipasi dalam kegiatan yang mereka sukai
  • Adanya gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan seperti sering sakit perut atau sakit kepala
  • Tidur lebih sedikit atau lebih banyak dari biasanya
  • Makan lebih sedikit atau lebih banyak dari biasanya

Selanjutnya: 7 Cara Mengajarkan Anak Agar Tidak Tumbuh Menjadi Anak Manja

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News