Ada Ancaman Resesi Global, Startup Proptech Proyeksi Sektor Properti Tetap Tumbuh

Ada Ancaman Resesi Global, Startup Proptech Proyeksi Sektor Properti Tetap Tumbuh

MOMSMONEY.ID - Ancaman resesi global jadi salah satu hal yang banyak diperbincangkan belakangan. Meski begitu, perusahaan property technology (proptech) memandang sektor properti masih terus tumbuh meski ada ancaman resesi.

Mart Polman, CEO Lamudi.co.id, mengatakan, sektor properti yang sudah melewati  banyak rintangan sebelumnya masih akan terus bergeliat dan tumbuh lantaran permintaan dari para pembeli properti.

Apalagi, mengingat properti merupakan kebutuhan primer. Dia pun melihat pembelian properti akan tumbuh hingga akhir tahun ini.

"Meskipun semester II 2022 masih berjalan, Lamudi.co.id melihat ada peningkatan sebesar 18% dari minat pembelian properti di semester II 2022 dibanding semester I 2022," kata Mart.

Baca Juga: Harga Emas Antam Tak Bergerak Hari Ini 17 November, Tengok Daftarnya

Senada, CEO Beliruma.co.id Effendy Tanuwidjaja pun meyakini sektor properti dalam negeri masih prospektif, melihat perekonomian makrro Indonesia yang jauh lebih baik dibandingkan negara lain.

Sektor ini pun dia yakini bisa bertahan lantaran properti merupakan aset yang baik di tengah kondisi ekonomi.

"Ancaman resesi memang ada, tetapi dari potensi dan kekuatan struktur ekonomi Indonesia, kita masih bisa lebih baik dan mampu bertahan, sektor properti akan tetap berpeluang mengalami pertumbuhan," ujar Effendy.

Untuk itu, Effendy menyebutkan, Beliruma.co.id akan terus mengoptimalkan pemasaran digital, kerjasama mitra, kolaborasi, dan inovasi dalam menghadapi ancaman resesi ini.

Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Masih Terus Menguat, Kamis (17/11)

Sementara Bharat Buxani, SVP of Marketing 99 Group Indonesia, mengaku, pihaknya akan bersiap atas isu resesi ini.

Namun, serupa dengan kedua pemain lainnya, dia optimistis dampak resesi global tak akan berpengaruh banyak pada Indonesia melihat kondisi ekonomi nasional, khususnya properti, yang terus tumbuh positif tiap kuartal.

"Kami percaya, dengan kolaborasi antara pelaku bisnis, pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat, sektor properti bisa bertumbuh pada 2023 mendatang," kata Bharat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News