HOME, Keluarga

6 Penyebab Anjing Mengalami Diare

6 Penyebab Anjing Mengalami Diare

MOMSMONEY.ID - Anda tentu sebal ketika anjing peliharaan suka mengunyah sesuatu yang Anda larang. Namun, dalam sistem pencernaan anjing, mereka memiliki enzim saliva yang sebagian besar dirancang untuk membunuh bakteri. Itulah kenapa mereka dapat mentolerir barang-barang yang membahayakan pencernaan mereka. Akan tetapi, Anda tetap harus berhati-hati apabila anjing mulai mengalami diare.

Ada banyak hal berbeda yang dapat menyebabkan diare pada anjing. Namun, sebelum Anda beralih untuk mengatasinya atau membutuhkan bantuan dokter hewan, Anda perlu mengetahui beberapa penyebabnya. Dilansir dari AKC, berikut 6 penyebab anjing mengalami diare.

Baca Juga: Mengenal 5 Kepribadian Anjing Golden Retriever

Perubahan Pola Makanan

Sistem pencernaan anjing pun memerlukan adaptasi dengan makanan atau protein baru. Itulah sebabnya banyak produsen makanan anjing dan dokter hewan menyarankan agar Anda melakukan secara perlahan saat beralih dari satu merek makanan ke merek makanan lainnya.

Memberinya makanan manusia yang tidak tepat juga dapat menyebabkan diare. Sebab, jenis makanan manusia sangat berbeda dengan anjing. Secara umum, anjing tidak dilengkapi dengan baik untuk mencerna makanan lemak dalam jumlah besar dan jumlah makanan yang berlebih. Mereka juga tidak dapat menerima garam dan gula karena dapat menyebabkan diare.

Alergi Makanan

Anjing juga dapat mengalami alergi makanan tertentu yang dikonsumsinya. Reaksi alergi ini dapat menyebabkan kurangnya alirah darah ke saluran gastrointestinal (GI), sehingga menimbulkan masalah pencernaan, seperti perut bergas, muntah, dan diare. Alergi makanan pada anjing juga ditandai dengan bagian wajah membengkak, gatal-gatal, dan tingkah anjing yang sering menjilati rectum.

Parasit

Setiap anjing, baik dewasa maupun anak-anak, dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, akan langsung mengalami diare bila terinfeksi parasit. Parasit ini dapat berupa cacing gelang, cacing tambang, cacing cambuk, koksidia, dan giardia. Anda dapat memastikannya dengan mengecek kondisi feses anjing. Bila infeksi parasit ini parah, Anda akan menemukan cacing tersebut di dalam kotorannya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan anjing obat cacing secara rutin tiap bulan.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Anjing Peliharaan yang Nakal

Infeksi Bakteri atau Virus

Selain cacing, infeksi bakteri dan virus juga dapat menyebabkan diare. Infeksi virus yang paling umum adalah virus parvo, distemper, dan virus corona anjing (ini berbeda dengan virus corona yang sedang terjadi saat ini). Untuk mengatasinya, anjing perlu mendapatkan vaksin untuk mencegahnya saat anjing berusia 4 minggu dan diperbarui setiap tahun.

Stres

Stres atau gangguan emosional pada anjing juga dapat menyebabkan diare. Stres ini bisa terjadi karena gangguan kecemasan perpisahan, menghadapi ketakutan, tertekan, dan kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru.

Tanda Penyakit

Ada beberapa penyebab lain yang menyebabkan diare pada anjing. Ini biasanya terjadi sebagai tanda-tanda dari sebuah penyakit yang dideritanya. Dilansir dari PDSA, berikut beberapa penyakit yang menyebabkan anjing diare:

  • Gastroenteritis hemoragik (HGE) : Kondisi buruk yang menyebabkan muntah parah dan diare berdarah.
  • Kolitis : Radang usus besar, yang menyebabkan tinja lunak/diare yang mengandung darah segar dan lendir.
  • Penyumbatan usus (benda asing) : Jika anjing Anda mengalami penyumbatan usus, kemungkinan besar mereka akan mengalami diare dan muntah, serta gejala lain seperti sakit perut.
  • Inflammatory Bowel Disease (IBD) : Peradangan kronis pada usus yang menyebabkan diare berkelanjutan.
  • Pankreatitis : Radang pankreas (organ yang membantu pencernaan), yang menyebabkan diare, muntah, dan nyeri hebat di bagian depan perut.
  • Penyakit hati : Masalah pada hati sering menyebabkan diare bersama dengan gejala lain seperti penurunan berat badan, energi rendah, muntah, dan penyakit kuning.
  • Eksokrin Pankreas Insufisiensi (EPI) : Suatu kondisi yang menghentikan tubuh mencerna makanan dengan benar. Anjing dengan EPI cenderung mengeluarkan tinja yang berbau busuk, pucat, dan berminyak dalam jumlah besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News