HOME, Keluarga

5 Tips yang Dapat Membantu Meningkatkan Keterampilan Parenting

5 Tips yang Dapat Membantu Meningkatkan Keterampilan Parenting

MOMSMONEY.ID - Mengasuh anak tentu menjadi tantangan tersendiri bagi setiap orang tua. Tidak boleh sembarangan, pengasuhan harus dilakukan sesuai dengan pola parenting yang positif.

Mungkin, tidak sedikit orang tua yang merasa bahwa keterampilan parentingnya masih jauh dari ekspektasi. Meskipun begitu, ada berbagai tips yang bisa diterapkan untuk meningkatkan keterampilan tersebut.

Melansir Very Well Family, inilah 5 tips yang bisa Anda coba untuk membantu meningkatkan keterampilan parenting Anda!

Baca Juga: MUI: Vaksinasi dan Tes Swab Tak Batalkan Puasa

1. Dengarkan anak Anda

Mungkin kesibukan telah berhasil merenggut waktu Anda bersama anak. Sampai-sampai, tidak sempat untuk mengobrol apalagi mendengarkan mereka berbicara. Meskipun begitu, selalu ada waktu senggang di antara kesibukan bukan?

Jadi, ketika sedang tidak sibuk, sempatkanlah untuk menghabiskan waktu luang bersama anak-anak. Ketika bersama mereka, cobalah untuk menyingkirkan segala pikiran tentang pekerjaan dan fokuskan hanya pada mereka.

Ajukan beberapa pertanyaan tentang keseharian mereka dan biarkan mereka bercerita dengan leluasa. Dengarkan setiap perkataan anak secara saksama dan lakukan kontak mata ketika mereka sedang berbicara kepada Anda. Dengan begini, anak akan merasa dihargai dan diperhatikan secara penuh oleh Anda.

2. Patuhi segala peraturan yang telah Anda buat

Sebagai orang tua, Anda memiliki kewajiban untuk mengajarkan anak-anak tentang perbedaan antara benar dan salah. Oleh sebab itu, ketika suatu saat Anda melakukan kesalahan, maka akuilah. Hal ini akan menunjukkan kepada anak untuk tidak takut mengakui kesalahan karena setiap orang pasti pernah membuat kesalahan.

Pastikan membuat peraturan dan melaksanakannya secara konsisten namun tetap fleksibel menyesuaikan keadaan. Jika suatu hari Anda mengubah peraturan yang telah dibuat, jangan lupa untuk menjelaskan kepada anak tentang alasan di balik hal itu.

Aturan dibuat untuk kepentingan bersama dan konsekuensinya pun harus ditegakkan secara adil. Maka dari itu, bukan hanya anak-anak saja yang harus mematuhi peraturan melainkan Anda juga.

3. Jadilah teladan yang baik di depan anak-anak

Setiap orang tua pasti menginginkan anak mereka untuk menjadi pribadi yang baik. Jadi, jika tidak ingin anak melakukan hal-hal yang tidak baik, maka jangan sekali-kali menunjukkan contoh yang tidak semestinya di depan mereka.

Apabila merasa bahwa selama ini sikap dan tindakan Anda masih kurang baik, harus segera memperbaikinya sebelum anak-anak menirunya.

Pahamilah bahwa anak-anak sebenarnya mengamati segala tingkah laku Anda secara diam-diam selama di hadapan mereka dan cenderung akan menjadikannya sebagai contoh. Oleh sebab itu, penting untuk bertingkah laku sebaik mungkin sesuai dengan kemampuan terbaik Anda.

4. Kendalikan emosi Anda

Emosi yang meledak-ledak dan tidak terkendali di depan anak-anak akan membuat mereka takut atau cemas. Meskipun Anda marah bukan kepada mereka, namun hal tersebut tetap dapat memengaruhi anak-anak.

Setiap kali kehilangan kendali, berteriak, atau berdebat dengan seseorang, secara otomatis Anda menunjukkan kepada anak-anak bahwa perilaku demikian merupakan reaksi normal orang-orang ketika sedang berada pada masa sulit.

Sebaiknya, tunjukkanlah bagaimana caranya untuk tetap tenang dalam menyelesaikan masalah. Ketika terbiasa tenang dalam berbagai situasi, maka Anda akan mengajarkan kepada anak-anak seperti apa kecerdasan emosional itu. Jika Anda tiba-tiba kehilangan ketenangan, pastikan untuk meminta maaf dan bertanggung jawab atas kemarahan Anda.

5. Jadilah fleksibel

Kerap kali orang tua berjuang untuk mencapai harapan dan tujuan yang sebenarnya tidak realistis bagi anak-anak maupun diri mereka sendiri. Ketika hal ini terjadi, mengasuh anak akan terasa memberatkan dan membebani.

Angan-angan untuk menjadi orang tua yang sempurna tentu akan rentan mendatangkan stres. Selain tidak ingin kehidupan anak menjadi kacau, orang tua yang perfeksionis juga bisa memberikan tekanan yang ekstrem kepada anak-anak mereka karena mereka kerap menuntut anak untuk selalu tampil sempurna. Perasaan khawatir tentang pikiran orang tua lain terhadap mereka juga tak jarang menghantui.

Dibandingkan harus terbebani oleh sikap yang perfeksionis, alangkah baiknya untuk mengambil langkah mundur dan mengevaluasi kembali apakah harapan dan tujuan Anda realistis atau tidak. Belajarlah untuk menjadi lebih fleksibel dan lepaskan saja hal-hal yang dirasa tidak penting. Dengan begini, Anda dan anak-anak akan menjalani hari-hari dengan lebih tenang dan santai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News