HOME, BisnisYuk

Yuk, Siapkan Lahan agar Bisnis Tanaman Datangkan Cuan

Yuk, Siapkan Lahan agar Bisnis Tanaman Datangkan Cuan

MOMSMONEY.ID  Hi Moms. Suka atau tidak suka, lahan atau tempat usaha menjadi salah satu faktor kunci sukses dalam menjalankan sebuah bisnis. Tak terkecuali, usaha tanaman hias. Sebesar apa pun peluangnya, jika Anda tidak memiliki lahan, bukan mustahil, bisnis tanaman hias yang Anda lakoni tidak akan berjalan dengan baik.

Simak saja penuturan Ari Rahadi, salah seorang pebisnis tanaman hias di Bojongsari, Depok, Jawa Barat. Menurutnya, lahan merupakan faktor penting dalam bisnis tanaman hias. Sebab, hal ini berkaitan dengan proses produksi tanaman maupun stoking (mengepul) untuk menampung tanaman yang dijual. "Jadi, proses penjualan bisa terus berjalan," kata Ari.

Dengan adanya lahan, lanjut Ari, pebisnis bisa memajang aneka tanaman hias yang dibudidayakan dalam pot ukuran besar maupun kecil. Selain itu, lahan juga bisa digunakan sebagai tempat menampung humus dan rak untuk memajang aneka ragam pot tanaman hias.

Baca Juga: ​5 tanaman yang mudah tumbuh di dalam ruangan, dari monstera hingga aglonema

Pebisnis juga harus menyiapkan lemari kaca (etalase) untuk produk pendukung tanaman hias. Bukan cuma itu, lahan juga bisa berfungsi sebagai wadah budidaya tanaman hias yang akan Anda jual.

Dus, cobalah Anda menyediakan lahan berjualan atau budidaya tanaman hias agar nantinya bisa digunakan secara optimal. Dengan begitu, usaha tanaman hias Anda juga akan mendatangkan penghasilan yang maksimal.

Tapi, bagaimana kiat mencari lahan yang baik untuk bisnis tanaman hias? Untuk soal yang satu ini, Ari memberikan tip-tip berdasarkan pengalamannya. Menurut Ari, lokasi lahan bagi para pelaku usaha tani tanaman hias bergantung pada segmen usaha yang dilakukan.

Faktor lokasi

Ari mencontohkan, untuk petani yang memang fokus usahanya memproduksi tanaman, biasanya melihat sejumlah faktor. Di antaranya, faktor keamanan, akses ke lokasi, ketersediaan sumber daya pendukung (air, tenaga kerja), serta faktor iklim setempat (micro-climate). Bagi pembudidaya, lokasi yang strategis tidak menjadi pilihan utama.

Berbeda misalnya bagi para pelaku usaha yang fokusnya menjual tanaman hias. Salah satu faktor utama dalam memilih lahan adalah lokasi yang strategis dan akses kendaraan ke lahan usaha tersebut. "Bagi penjual tanaman hias, kondisi keadaan sekitar dinilai cukup penting karena akan berdampak terhadap omzet penjualan," imbuh Ari.

Makmur, pedagang tanaman hias di bilangan Grogol, Kecamatan Limo, Depok, menambahkan, lokasi lahan yang potensial biasanya berada di kawasan yang ramai atau mudah dijangkau oleh calon konsumen. Namun, jika terpaksa tidak memiliki lokasi seperti kualifikasi tersebut, Anda bisa memanfaatkan lahan yang ada terlebih dahulu.

Anda, misalnya, bisa menggunakan halaman rumah sendiri sebagai lokasi tempat usaha. Pada skala usaha rumahan di halaman teras juga bisa dijadikan tempat usaha penjualan tanaman hias dengan cara online maupun offline (handcarry). Apalagi, letak halaman rumah berada di pinggir jalan ramai.

Baca Juga: Sedang hit, penjual tanaman hias panen rezeki di masa pandemi

Singkatnya, di zaman serba-digital seperti sekarang ini, orang yang tidak memiliki lahan sekalipun bisa menjadi pebisnis tanaman hias. Namun, bagi petani dan penjual tanaman hias dengan skala usaha besar, memiliki lahan luas tentu akan menjadi kelebihan tersendiri.

Tapi, jika tak punya lahan sendiri, Anda bisa juga menyewa lokasi usaha tanaman hias di tempat strategis. Cuma biaya sewa lumayan mahal, apalagi di perkotaan besar. Lazimnya, si pemilik tanah menyewakan lahannya dengan jangka waktu bulanan maupun tahunan.

Toh, jika belum memiliki modal cukup untuk sewa lahan, Anda bisa memanfaatkan lahan telantar yang ada di sekitar tempat tinggal. Contohnya Makmur. Sejak tujuh bulan lalu, ia memanfaatkan lahan terlantar seluas 400 meter persegi yang berada di depan rumahnya.

"Lahan tempat saya jualan tanaman ini milik Pemerintah Kota Depok. Sedianya, lahan itu untuk gedung kantor Kelurahan Grogol, Limo. Kalau tanah ini akan dibangun kantor kelurahan, ya, saya harus cari lahan baru," kata ayah dua orang anak ini.

Luas lahan

Yang penting, lanjut Makmur, pertimbangkan luas lahan yang akan dimanfaatkan untuk usaha. Ini karena berbisnis tanaman hias sedikit membutuhkan area lebih luas. Jika memang luas lahan tidak terlalu besar, maka usahakan untuk melakukan penyusunan tanaman hias dengan baik.

Hanya saja, Makmur enggan menyebutkan besaran biaya sewa lahan untuk usahanya. Dia hanya mengatakan, untuk pemanfaatan lahan, pria berusia 46 tahun ini harus mengajukan izin kepada pengurus lingkungan setempat. Ini mulai dari ketua rukun tetangga (RT) hingga rukun warga (RW).

Berbeda dengan Makmur, Ari lebih beruntung karena lahan tempat usahanya seluas 1.000 meter persegi adalah milik orangtuanya. "Jadi, saya sama sekali tidak mengeluarkan biaya sewa lahan tanaman," kata Ari.

Yang penting, lanjut dia, ia selalu menjaga kebersihan lahan tempatnya usaha. Menurut Ari, dengan menjaga kebersihan, maka lahan tempat usaha tanaman hias akan lebih sedap dipandang oleh konsumen. Maklum, tanaman hias merupakan tanaman yang memiliki nilai artistik atau seni.

Baca Juga: Mencermati Prospek Bisnis dan Investasi Agro Tahun 2021

Tanaman hias dapat dijadikan sebagai alat yang dapat memberikan kesejukan, kenyaman, dan kesan indah pada yang melihatnya. Tidak hanya di luar rungan (outdoor), tanaman hias juga dapat untuk memperindah ruangan (indoor).

Nah, salah satu cara menjaga kebersihan di lahan usaha adalah secara rutin membersihkan dedaunan yang sudah kering. Selanjutnya, menjaga kualitas bisa dilakukan dengan secara rutin menyirami tanaman. Hal ini sebagai salah satu bentuk pelayanan yang baik kepada para konsumen.

Selesai? Belum. Anda juga perlu menata lahan usaha dengan baik. Misalnya, menyediakan tempat duduk bagi pengunjung. Sehingga, pengunjung merasa nyaman untuk datang ke tempat usaha Anda. Oh, ya, sarana penunjang lainnya bagi bisnis tanaman hias yang biasanya diperlukan adalah tempat parkir yang luas. 

Selanjutnya: Intip Strategi Ini Supaya Cuan Jadi Makelar Monstera dan Teman-temannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News