Bugar

WHO Revisi Peta Jalan Vaksin Covid-19, Kelompok Ini Cukup Booster Dosis Pertama

WHO Revisi Peta Jalan Vaksin Covid-19, Kelompok Ini Cukup Booster Dosis Pertama

MOMSMONEY.ID - Kelompok Penasihat Strategis Pakar Imunisasi (SAGE) WHO merevisi peta jalan untuk memprioritaskan penggunaan vaksin Covid-19.

Revisi ini menyusul dampak varian Omicron dan kekebalan tingkat populasi yang tinggi akibat infeksi dan vaksinasi.

Peta jalan melanjutkan prioritas SAGE untuk melindungi populasi dengan risiko kematian terbesar dan penyakit parah akibat infeksi SARS-CoV-2, dan fokus pada pemeliharaan sistem kesehatan yang tangguh. 

Roadmap baru mempertimbangkan efektivitas biaya vaksinasi Covid-19 untuk mereka yang berisiko lebih rendah, yakni anak-anak dan remaja yang sehat, dibanding intervensi kesehatan lainnya. 

Peta jalan tersebut juga mencakup rekomendasi yang telah SAGE WHO revisi tentang dosis booster tambahan dan jarak antarbooster. 

Pengurangan kondisi pasca-Covid oleh vaksin saat ini juga menjadi pertimbangan, tetapi bukti sejauh mana dampaknya tidak konsisten.

“Peta jalan diperbarui untuk mencerminkan bahwa sebagian besar populasi telah divaksinasi atau sebelumnya terinfeksi Covid-19, atau keduanya," kata Ketua SAGE WHO Dr Hanna Nohynek dalam keterangan tertulis yang Momsmoney terima, Rabu (29/3).

Baca Juga: Waspada! Jelang Lebaran Kasus Covid-19 di Indonesia Menanjak, Tertinggi Sejak Januari

Peta jalan yang baru menekankan kembali pentingnya vaksinasi bagi mereka yang masih berisiko terkena penyakit parah, kebanyakan orang dewasa yang lebih tua dan mereka yang memiliki kondisi bawaan, termasuk dengan booster tambahan.

"Negara-negara harus mempertimbangkan konteks spesifik mereka dalam memutuskan, apakah akan terus memvaksinasi kelompok berisiko rendah, seperti anak-anak dan remaja yang sehat, sambil tidak mengorbankan vaksin rutin yang sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan kelompok usia ini," ujar Nohynek.

Peta jalan yang anyar menguraikan tiga kelompok penggunaan prioritas untuk vaksinasi Covid-19: tinggi, sedang, dan rendah. 

Kelompok prioritas ini pada prinsipnya mengacu pada risiko penyakit parah dan kematian, serta mempertimbangkan kinerja vaksin, efektivitas biaya, faktor program, dan penerimaan masyarakat.

Kelompok prioritas tinggi termasuk orang dewasa yang lebih tua, dewasa muda dengan komorbiditas yang signifikan, misalnya diabetes dan penyakit jantung.

Kemudian, orang dengan kondisi immunocompromising, seperti orang yang hidup dengan HIV dan penerima transplantasi, termasuk anak berusia 6 bulan ke atas, orang hamil, dan petugas kesehatan garis depan.

Untuk kelompok prioritas tinggi, SAGE merekomendasikan booster tambahan, baik 6 atau 12 bulan setelah dosis terakhir, dengan jangka waktu tergantung pada faktor seperti usia dan kondisi imunokompromis. 

Baca Juga: Waspada! WHO: Risiko Wabah Kolera di Tingkat Global Sangat Tinggi

Semua rekomendasi vaksin Covid-19 dibatasi waktu, hanya berlaku untuk skenario epidemiologis saat ini. Sehingga, rekomendasi booster tambahan tidak boleh dilihat sebagai booster vaksin Covid-19 tahunan lanjutan. 

Tujuannya adalah, untuk melayani negara-negara yang merencanakan untuk jangka pendek hingga menengah.

Kelompok prioritas menengah meliputi orang dewasa yang sehat, biasanya di bawah usia 50-60 tahun, tanpa penyakit penyerta dan anak-anak serta remaja dengan penyakit penyerta. 

SAGE merekomendasikan vaksin primer dan booster pertama untuk kelompok prioritas menengah. 

Meskipun booster tambahan aman untuk kelompok ini, SAGE tidak merekomendasikannya secara rutin, mengingat pengembalian kesehatan masyarakat yang relatif rendah.

Kelompok prioritas rendah meliputi anak-anak dan remaja sehat berusia 6 bulan hingga 17 tahun. Dosis primer dan booster aman dan efektif pada anak-anak dan remaja. 

Tapi, mengingat beban penyakit yang rendah, SAGE mendesak negara-negara yang mempertimbangkan vaksinasi kelompok usia ini untuk mendasarkan keputusan mereka pada faktor-faktor kontekstual.

Baca Juga: WHO: Suatu Saat di Tahun Ini Kami Bisa Menyatakan Covid-19 Berakhir Sebagai Pandemi

Seperti beban penyakit, efektivitas biaya, dan prioritas kesehatan atau program lainnya serta biaya peluang.

Dampak kesehatan masyarakat dari vaksinasi anak-anak dan remaja yang sehat secara komparatif jauh lebih rendah dibanding manfaat vaksin esensial tradisional untuk anak-anak.

Contoh, rotavirus, campak, dan vaksin konjugasi pneumokokus.

Juga, jauh lebih rendah dibanding manfaat dan vaksin Covid-19 untuk kelompok prioritas tinggi dan menengah. 

Anak-anak dengan kondisi immunocompromising dan penyakit penyerta memang menghadapi risiko Covid-19 parah yang lebih tinggi, sehingga masing-masing termasuk dalam kelompok prioritas tinggi dan sedang.

Meski secara keseluruhan rendah, beban Covid-19 yang parah pada bayi di bawah 6 bulan masih lebih tinggi dibandingkan dengan anak usia 6 bulan hingga 5 tahun. 

Sedang memvaksinasi orang hamil, termasuk dengan booster tambahan jika lebih dari 6 bulan sejak dosis terakhir,  melindungi mereka dan janin, sekaligus membantu mengurangi kemungkinan rawat inap bayi karena Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News