Bugar

WHO Perbarui Daftar Virus dan Bakteri yang Bisa Sebabkan Pandemi, Apa Saja?

WHO Perbarui Daftar Virus dan Bakteri yang Bisa Sebabkan Pandemi, Apa Saja?

MOMSMONEY.ID - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperbarui daftar virus dan bakteri atau patogen prioritas yang bisa menyebabkan wabah atau pandemi.

Daftar ini untuk memandu investasi, penelitian dan pengembangan (R&D) global, terutama dalam vaksin, pengujian, dan perawatan.

WHO mencatat, ada lebih dari 25 keluarga virus dan bakteri serta "Penyakit X" yang masuk daftar patogen prioritas.

Penyakit X masuk dalam daftar untuk menunjukkan patogen yang tidak diketahui yang bisa menyebabkan epidemi skala internasional yang serius. 

Para ahli akan merekomendasikan daftar patogen prioritas yang memerlukan penelitian dan investasi lebih lanjut. 

Baca Juga: Selain Covid-19, 4 Wabah Penyakit Ini Sedang Mengancam Dunia Saat Ini

Proses tersebut akan mencakup kriteria ilmiah dan kesehatan masyarakat, serta yang terkait dengan dampak sosial ekonomi, akses, dan kesetaraan.

Daftar ini pertama kali WHO terbitkan pada 2017. Patogen yang masuk daftar saat ini termasuk Covid-19, demam berdarah Krimea-Cong, virus Ebola dan Marburg, serta demam Lassa. 

Kemudian, sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) dan sindrom pernafasan akut yang parah (SARS), virus Nipah dan henipaviral, demam Rift Valley, Zika, dan Penyakit X.

"Menargetkan patogen prioritas dan keluarga virus untuk penelitian dan pengembangan penanggulangan sangat penting untuk respons epidemi dan pandemi yang cepat dan efektif," kata Dr Michael Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO.

"Tanpa investasi R&D yang signifikan sebelum pandemi Covid-19, vaksin yang aman dan efektif tidak akan mungkin dikembangkan dalam waktu singkat," ujarnya dalam keterangan tertulis Senin (21/11) yang diterima Momsmoney.

Baca Juga: Omicron XBB Lebih Menular, Kenali Gejala Varian Baru Ini

Untuk patogen yang diidentifikasi sebagai prioritas, Cetak Biru Litbang WHO untuk Epidemi mengembangkan peta jalan yang menjabarkan kesenjangan pengetahuan dan prioritas penelitian.

Jika relevan, profil produk target, yang menginformasikan pengembang tentang spesifikasi yang diinginkan untuk vaksin, perawatan, dan uji diagnostik, untuk melakukan pengembangan. 

Upaya juga WHO lakukan untuk memetakan, menyusun, dan memfasilitasi uji klinis guna mengembangkan alat itu. Upaya gratis, seperti memperkuat pengawasan peraturan dan etika, juga menjadi pertimbangan WHO.

"Daftar patogen prioritas ini telah menjadi titik acuan bagi komunitas peneliti untuk memfokuskan energi guna mengelola ancaman berikutnya," kata Dr Soumya Swaminathan, Kepala Ilmuwan WHO. 

"Ini dikembangkan bersama dengan para ahli di lapangan dan merupakan arah yang disepakati, di mana kita sebagai komunitas penelitian global perlu menginvestasikan energi dan dana untuk mengembangkan tes, perawatan, dan vaksin," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News